"Gimana keadaan lo?" tanya Jason mulai ingin mengetahuinya secara perlahan.
"Enggak kenapa-kenapa. Hanya masuk angin biasa."
"Lo yakin?"
Keiyona memilin permukaan selimutnya sembari menunduk dalam. Hatinya terasa hancur ketika ia masih terngiang-ngiang atas apa yang dikatakan oleh sang dokter kepadanya dan apa yang Keiyona hadapi saat ini lebih besar dari perkiraannya. Keiyona sama sekali tidak mengetahui bahwa ia bisa menghadapi hal yang seperti ini di dalam hidupnya, bahkan di usia semuda dirinya. Ini benar-benar tidak Keiyona inginkan karena hanya akan menghancurkan dirinya saja dan juga masa depannya.
Melihat Keiyona yang seperti ini, Jason pun langsung menoleh kepada pintu kamar Keiyona yang masih terbuka dan ia langsung menutupnya begitu saja agar mbok Lasti tidak asal masuk dan melihat kondisi Keiyona sekarang yang sepertinya sedang tidak ingin dijenguk oleh pembantunya itu.
"Kei, are you okay?" tanya Jason memastikan bahwa Keiyona baik-baik saja.