"Kamu? Bagaimana bisa?" Tanya Bening dengan suara khas bangun tidurnya. Sungguh dia tidak menyangka kalau Demian ada di sana. Seketika Bening merasa sedang bermimpi karena belum sepenuhnya tersadar.
"Hai sleepyhead, akhirnya kamu bangun juga," ucapnya tanpa menjawab pertanyaan yang Bening lontarkan barusan.
"Kamu mengikutiku?" Bening bangun dari rebahannya dan bersandar pada kepala ranjang.
"Bagaimana bisa aku meninggalkan calon istriku pulang sendiri ke Indonesia,"
"Ca-calon istri? Maksud kamu?" tanya Bening terbata karena dia terlalu kaget mendengar ucapan yang baru saja Demian lontarkan.
Demian beranjak dari duduknya dan menghampiri Bening yang masih terdiam di kasurnya, lalu dia duduk dipinggir kasur sebelah Bening yang sudah merubah posisi tidurnya menjadi duduk dan bersandar pada kepala ranjang.
"Beberapa hari yang lalu aku dan mama sudah meminta restu pada papa Yoga dan Papa Putra, aku melamar kamu, meminta kamu jadi istriku, dan mereka setuju,"