Chapter 22: Melakukan hak dan kewajiban sebagai suami istri

Dirumah Hara dan Yana sedang diskusi sambil menemani Awan bermain diteras rumah. Sebagai orang tua mereka ikut sedih mengetahui kondisi calon cucu mereka, bagaimana pun kondisi cucunya mereka bertekat akan menerima dengan senang hati dan kasih sayang yang melimpah serta perhatian khusus.

"Kalau Naya dan Putra tidak mau mengurus bayi mereka, biar mama yang rawat." ucap Hara sambil mengusap air matanya yang tiba-tiba menetes di pipinya.

"Eyangti kenapa nangis?" tanya Awan yang saat itu sedang bermain tidak sengaja melihat sang eyangnya mengusap matanya.

"Gak apa-apa sayang, mata eyang hanya perih karena kelilipan." Hara membuat alasan agar cucunya tidak banyak pertanyaan lainnya dan malah membuat tangis Hara pecah.

"Sini Awan tipu matanya Eyangti. Kata mama kalau ditiup nanti matanya gak perih lagi." ucap Awan sambil mendekatkan wajahnya pada pada Hara, melihat aksi cucunya Hara juga mendekat dan membiarkan Awan meniup matanya pelan.