*BAB 27*
Kelas Violette hari ini telah usai, ia bergegas keluar dari kelas lalu menuju mobilnya terparkir. Sebelum meninggalkan kelas, Violette lebih dulu berpamitan dengan Millie.
Drttt. . . Drttt. . .
Ponsel milik Violette bergetar, menandakan jika ada panggilan masuk. Ia dengan sengaja membuat ponselnya menjadi mode getar agar tidak menggangu konsentrasinya dalam menyimak apa yang dikatakan oleh dosennya.
Di layar ponsel milik Violette, tertera nama Jeff dengan emoticon hati berwarna merah di belakangnya. Jari lentiknya lalu menggeser tombol hijau dan mengangkat panggilan dari Jeffrey.
"Hi Jeff." Sapa Violette dengan suara sumringah.
"Apa kelasmu sudah selesai Vee?." Tanya Jeffrey di sebrang sana, saat ini ia sedang berada di ruangan kerjanya. Beberapa menit yang lalu Jeffrey baru saja selesai melakukan meeting dengan partner bisnisnya. Dan kini Jeffrey memiliki waktu untuk beristirahat sejenak sebelum kembali melanjutkan aktivitasnya yang cukup padat.
"Hmm ya baru saja."
"Apa kau tidak sibuk Jeff?." Tanya balik Violette. Violette sangat paham jika Jeffrey memiliki jadwal yang cukup sibuk.
"Tidak. Aku memiliki waktu untuk beristirahat, sebelum kembali melanjutkan pekerjaan ku." Jawab Jeffrey dengan bersandar ke belakang kursinya. Ia menghadap ke arah luar jendela kaca yang sangat besar, jendela kaca yang memperlihatkan bagaimana indahnya pemandangan kota dari tempat ini. Gedung-gedung pencakar langit yang ada dimana-mana, serta jalanan yang tidak pernah sepi oleh kendaraan.
"Apa kau sudah makan siang?."
"Brukk. . " Suara dari pintu mobil yang tertutup, saat ini Violette sedang berada di dalam mobilnya. Ia menghidupkan mesin mobil agar tidak merasa panas.
"Kau dimana Vee?." Tanya Jeffrey karena mendengar suara hentakan yang cukup keras. Mengabaikan pertanyaan Violette sebelumnya.
"Ohh aku berada di dalam mobil." Jawab Violette, ia meletakkan tas miliknya tepat di bangku sebelahnya.
"Kau belum menjawab pertanyaan ku Jeff.'' Ujar Violette dengan nada kesal bercampur manja. Namun justru terdengar menggemaskan di telinga Violette.
"Ah haha, baiklah maafkan aku."
"Ya, aku sudah makan siang." Jawab Jeffrey bohong, karena ia tidak ingin membuat Violette merasa cemas. Jeffrey hampir selalu melupakan makan siangnya, terkadang sekretaris pribadinya pun selalu mengingatkan Jeffrey untuk tidak melupakan makan siangnya.
"Lalu bagaimana denganmu?."
"Apakah setelah ini kau akan langsung kembali ke mansion, atau kau memiliki tujuan lain?."
"Jeff, kau memberiku pertanyaan beruntun."Jawab Violette dengan sedikit tertawa geli.
"Baiklah izinkan aku menjawab pertanyaan mu."
"Aku belum makan siang, namun setelah ini aku akan pergi ke sebuah cafe dan makan siang disana. Setelah itu, aku akan kembali ke mansion." Jawab Violette dengan sangat jelas.
"Hahaa, baiklah baiklah."
"Berhati-hatilah Vee. Dan makan yang banyak, kau terlihat kurus akhir-akhir ini."
"Ck, apa kau sedang berdiet?." Jeffrey merasa jika Violette sedikit lebih kurus daripada sebelumnya.
"Oh god, sudah kukatakan jika aku sedang tidak berdiet Jeff."
"Lagipula berat badanku juga stabil, tidak ada gunanya aku berdiet." Kesal Violette, karena Jeffrey sudah beberapa kali menanyakan hal yang sama.
"Mendengar mu seperti ini membuatku ingin menemui mu dengan segera Vee."
"Aku sangat merindukanmu." Sambung Jeffrey, ia sedang membayangkan wajah kesal Violette yang tampak menggemaskan bagi Jeffrey.
Mendengar hal itu keluar dari mulut Jeffrey, membuat Violette merasa senang. Seperti ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan di dalam perutnya. Ah, Violette sedang di mabuk asmara, begitu pula dengan Jeffrey.
"Benarkah?." Tanya Violette malu-malu, meskipun kebenarannya ia merasa sangat senang.
"Tuan, ada meeting yang harus anda hadiri dengan segera." Suara wanita yang terdengar jelas di telinga Violette. Violette yakin jika pemilik suara itu adalah sekretaris jeffry. Sebelumnya Jeffrey pernah sedikit menceritakan tentang sekretarisnya ini.
"Vee, maafkan aku. Karena aku harus menghadiri sebuah meeting."
"Berhati-hatilah dalam berkendara."
"Aku mencintaimu." Suara Jeffrey terdengar terburu-buru, ia bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mengikuti Kate, sekretaris pribadinya.
"Aku juga mencintaimu Jeff."
"Tuttt. . " Panggilan terputus, tepat setelah Violette membalas ucapan Jeffrey.
Violette meletakkan ponselnya dengan hati-hati, meskipun ia adalah anak dari seorang billionaire, tapi tidak membuat Violette acuh begitu saja dengan barang yang ia miliki. Violette tidak ingin barang yang ia miliki cepat rusak.
Violette memasuki sebuah cafe bergaya modern yang banyak didatangi oleh kalangan anak muda. Ia memilih duduk di dekat jendela agar bisa menikmati pemandangan jalanan yang ramai oleh kendaraan yang berlalu-lalang. Violette hanya memesan salad dan segelas ice capuccino.
Sembari menunggu makanan dan minumannya datang, Violette menghidupkan laptop miliknya. Ada beberapa tugas yang harus ia kerjakan.
"Terimakasih." Ucap Violette kepada pelayan yang menyajikan makanan dan minuman untuk dirinya.
Violette adalah gadis yang sangat rendah hati, murah senyum dan tidak pernah bersikap sombong. Ia bersikap layaknya kebanyakan orang, Violette tidak menunjukkan bahwa ia memiliki segalanya. Violette bersikap menyesuaikan tempat yang ia datangi. Violette juga aktif dalam kegiatan amal, ia menyumbangkan beberapa pemasukkan yang ia miliki untuk sebuah yayasan.
Meskipun terlihat memiliki sifat yang dingin dan acuh, namun sifat asli Violette jauh dari kata itu. Violette memiliki hati yang sangat baik.
"Eumh, sangat lezat." Violette meminum ice capuccino nya. Ia sedikit menggoyangkan tubuhnya karena menikmati minuman ini.
Dan Violette juga tidak merasa terancam karena duduk di cafe ini seorang diri. Jimmy dan Annita memang sangat populer, mereka dikenal sebagai pasangan yang sukses membangun sebuah perusahaan. Namun dibalik itu semuanya tidak banyak orang yang tahu bagaimana masa lalu mereka, termasuk dengan Violette. Gadis itu tidak tahu menahu soal masa lalu kedua orangtuanya.
Satu jam berlalu, namun Violette masih duduk dengan setia di tempat ini. Ia masih fokus mengerjakan tugas, hingga mengabaikan keadaan di sekitarnya. Bisa dikatakan jika Violette adalah tipe orang yang cuek, ia tidak perduli dengan yang dikatakan orang lain atau apa yang dilakukan orang lain.
"Eunghh. . " Violette meregangkan kedua tangannya yang terasa kram.
"Awh, mataku pedih sekali.'' Gumam Violette setelah mengedipkan matanya beberapa kali.
Violette lupa membawa kacamatanya hari ini, dan hal itu membuat kedua matanya cepat lelah dan sedikit berair.
Kedua mata Violette normal, namun ia selalu menggunakan kacamata saat menghadap ke layar laptopnya.
Sebelum beranjak dari tempat ini, Violette memotret dirinya sendiri lalu ia mengirimkan foto itu untuk Jeffrey, dengan pose yang sedikit gila. Violette menjulurkan lidahnya dan sedikit mengacak-acak rambutnya.
"I miss you Jeff.'' Tulis Violette sebelum mengirimkan hasil fotonya. Ini adalah kali pertama bagi Violette mengirim foto dirinya setelah menjalin kasih dengan Jeffrey. Setelah mengirimkan foto itu, Violette meletakkan ponselnya dan segera merapikan barang-barang nya ke dalam tas.
Karena Violette sudah merasa lelah dan ia ingin beristirahat.