Chapter 132: Shock dan mengamuk

Adriana menangis tersedu-sedu, tidak sanggup membayangkan jika memang Zach sudah tewas. Bayangan manisnya cinta mereka, bayangan bagaimana mereka berjuang untuk tetap mempertahankan hubungan hingga hampir menikah lalu harus tertunda karena ulah Jack, dan berusaha untuk tetap bertahan, seolah memenuhi kepalanya. Kini, semua itu hanya sebuah kenangan, karena perjuangan itu berakhir dengan kematian tak terduga. Oh, God. Zach belum mati!

"Tidak ... Dia tidak boleh mati. Dia harus menepati janjinya untuk membuatku bahagia, untuk hidup bersamaku ... dia harus menikahi aku!" Tangis Adriana makin pecah, rasa pusing mulai melanda, sakit dalam segala hal. Dia tertunduk meremas rambutnya sendiri, melirik kakinya yang bahkan seperti tidak berguna. "AKU BENCI SEMUA INI. AKU BENCI. TUHAN TIDAK ADIL PADAKU! ... TUHAN SANGAT TIDAK ADIL!"