(ISI SAYA GANTI, KONTRAK BERMASALAH. SORRY YA)
.
.
.
2. Singkirkan Stress
Ketika motivasi Anda menurun, mungkin saja Anda sedang stres. Tekanan lingkungan sedang menghimpit Anda. Dan itu sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik dan mental Anda.
Coba pikirkan baik-baik kondisi Anda saat ini. Apakah stres yang Anda alami ini berat atau ringan? Bila ringan, singkirkan agar Anda bisa fokus pada goal Anda! Jika masalahnya berat, selesaikan masalah itu, segera, jangan ditunda! Setelah itu barulah Anda dapat dengan enteng berfokus pada goal. Bila masalah besar itu tidak Anda selesaikan segera, Anda akan terpasung.
3. Sharing dengan teman satu minat
Saat semangat Anda down, mungkin Anda perlu berbagi (sharing) dengan teman Anda yang sama-sama penulis. Anda bisa ngobrol dengan teman Anda. Anda ceritakan masalah Anda pada mereka. Mungkin mereka punya solusi yang bisa membuat semangat melakukan teknik menulis buku Anda kembali bangkit.
Saya sering melakukan hal ini. Ketika semangat sedang down, saya paksakan diri saya untuk bertemu teman satu minat. Hasilnya tidak sia-sia, semangatpun muncul seketika. Jangankan mendengar masukan positif dari mereka, melihat wajah mereka saja sudah bikin saya semangat. Apakah Anda juga pernah merasakan hal yang serupa?
4. Ikuti pelatihan melakukan teknik menulis buku
Mengikuti pelatihan melakukan teknik menulis buku juga akan membuat Anda bergairah karena, pertama, Anda akan menemukan banyak pengetahuan baru disana. Kedua, Anda akan menemukan kumpulan orang yang bergairah. Rumusnya begini: Lesu + Banyak Pengetahuan Segar + Banyak Gairah = Sangat Bergairah.
Atmosfir lingkungan sekitar kita mempengaruhi hasrat dan gairah kita. Ketika kita dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki banyak gairah dan semangat untuk menulis, otomatis kita juga akan terpengaruh. Kita akan lupa kenapa semangat kita turun, bahkan mungkin saja kita dapat ide-ide segar setelah mengikuti pelatihan tersebut.
5. Minta Pada Yang Maha Kuat
Setiap persoalan pasti ada solusinya. Cara tercepat untuk menenangkan diri dan bersiap untuk mendapatkan inspirasi adalah dengan menyerahkan diri kepada Allah SWT. Dekatkan diri Anda pada-Nya. Perbanyak doa. Anda pasti diberi bila meminta pada-Nya. Tidak ada doa yang sia-sia. Bila Anda lemah, mintalah pada Yang Maha Kuat! Ini adalah logika sederhana yang cocok untuk siapapun dan di zaman apapun.
6. Refresh!
Ada kalanya kita merasa jenuh menjalani rutinitas yang ada. Bisa jadi selama kurun waktu tertentu (1 atau 2 bulan terakhir) Anda menjalani rutinitas yang sama setiap hari, dari bangun tidur sampai tidur lagi. Rasanya hidup seperti robot, yang tidak memiliki hasrat dan hanya melakukan itu-itu saja.
Lupakan rutinitas Anda sejenak. Luangkan waktu untuk diri Anda melakukan hal yang Anda sukai, jalan-jalan misalnya, atau nonton atau apapun yang membuat Anda merasa santai. Ini akan me-refresh diri Anda, mengembalikan semangat Anda yang sudah turun. Tapi ingat, jangan terlalu lama meninggalkan rutinitas Anda. Anda punya tanggung jawab yang harus diselesaikan, seperti melakukan teknik menulis buku contohnya.
Terakhir, saya ingin berbagi pengalaman ketika saya sedang mengalami kondisi yang kurang bersemangat.
Saya akan tanyakan pada diri saya. Sampai kapan saya kurang termotivasi seperti ini? Sementara di depan sana, ada tujuan yang harus saya kejar. Bukan demi diri saya sendiri, tapi demi tujuan yang saya cintai, menuliskan solusi untuk masalah orang banyak. Untuk itu, saya harus bangkit! Bangkit! Bangkit!
Yes! Saya akan kepalkan tangan saya ke atas sambil meneriakkan kata-kata yang penuh semangat, “Saya Bisa!”
Bagaimana dengan Anda, apakah Anda punya pengalaman menarik seputar motivasi melakukan teknik menulis buku?
Cr.google (penerbitdeepublish.com)
•••
Cara mengatasi kemalasan dalam menulis. Saat sedang menyelesaikan tulisan atau mengerjakan proyek tulisan, tak sedikit penulis menemui hambatan dalam menulis. Salah satu hambatan yang sering ditemui adalah rasa malas karena alasan apapun. Dengan adanya rasa malas tersebut, target tulisan bisa jadi lewat dari batas.
Oleh sebab itu tentu penulis harus mencari cara mengatasi kemalasan dalam menulis. Cara mengatasi kemalasan dalam menulis ini harus ditemukan dan juga dijalankan secara serius agar kebiasaan malas dalam menulis atau mengerjakan tugas apapun tak muncul lagi.
Rasa malas yang berlebih selain membuat target menulis terlewat atau melebihi batas, juga bisa menyebabkan risiko lain bagi penulis maupun bagi orang yang bekerja dengannya sehingga profesionalitas seseorang malah bisa dipertanyakan. Lalu bagaimana cara mengatasi kemalasan dalam menulis?
8+ Cara Mengatasi Kemalasan dalam Menulis
Di bawah ini, ada beberapa tips atau cara mengatasi kemalasan dalam menulis yang bisa Anda lakukan. Dengan cara di bawah ini, Anda diharap tak lagi punya alasan bermalas-malasan saat sedang melakukan kegiatan menulis atau menyelesaikan target tulisan.
1. Temukan Motivasi Sukses
Untuk mengatasi rasa malas saat menulis atau cara mengatasi kemalasan dalam menulis, penulis harus menetapkan motivasi agar sukses dalam menulis. Anda harus memiliki alasan, mengapa Anda menulis, untuk apa Anda menulis, dan lain sebagainya. Hal tersebut akan membuat motivasi sukses menulis kembali lagi.
Misalnya apakah Anda menulis karena hobi menulis, atau karena suka membaca, atau karena ingin jadi penulis, atau ingin mendistribusikan karya yang bermanfaat, atau ingin terkenal, atau ingin mendapat uang atau keuntungan, dan alasan lainnya di balik menyelesaikan target tulisan.
Jadikan alasan-alasan di atas sebagai motivasi untuk menulis sehingga tak ada lagi alasan untuk malas karena memiliki tujuan yang jelas dalam menulis. Jika perlu, tempelkan catatan di kertas atau di catatan kecil dan tempelkan di meja belajar atau tempat yang biasa Anda gunakan untuk menulis.
Ketika rasa malas muncul dan mengganggu konsentrasi Anda, baca lagi catatan kecil dan alasan Anda harus menyelesaikan tulisan tersebut agar Anda kembali memiliki motivasi dan semangat lagi untuk melanjutkan dan menyelesaikan tulisan. Selain mengetahui alasan harus menyelesaikan tulisan, penulis juga harus memiliki target.
Pentingnya menetapkan target adalah jadi kunci bahwa Anda memang harus menyelesaikan tulisan dan juga dapat segera menerbitkan buku tersebut sesuai dengan target yang ditentukan. Ketika tidak ada target, maka penulis akan lebih santai dalam menulis dan akhirnya muncul rasa malas tersebut.
Dengan demikian, semangat dan motivasi menulis dengan sukses akan kembali muncul dan Anda bisa segera menyelesaikan tugas atau tulisan sesuai dengan target, baik yang Anda tentukan sendiri maupun yang ditentukan oleh pihak penerbit dan lain sebagainya.
2. Luangkan Waktu Mengekspos Ide
Selain menetapkan motivasi sukses menulis, cara mengatasi kemalasan dalam menulis juga bisa dilakukan dengan cara meluangkan waktu untuk mengekspos ide. Seringnya, penulis hanya melakukan aktivitas sehari-hari yakni menulis dengan tema yang sama atau ‘jalur’ yang sama.
Meski tak sepenuhnya salah, hal ini kurang membuat Anda memiliki ide-ide lain sehingga kemampuan Anda menulis dengan ide lain kurang terekspos. Jika Anda tak lagi ingin rasa malas muncul saat sedang menyelesaikan tulisan, Anda harus meluangkan waktu untuk mengekspos ide, baik ide baru maupun pikiran yang baru.
Hal tersebut akan mengatasi masalah yakni kekurangan ide yang menjadi masalah klasik bagi semua penulis pemula. Harus diketahui bahwa proses menjadi penulis yang mahir atau profesional memang membutuhkan waktu dan juga kerja keras serta konsistensi.
Oleh sebab itu, Anda harus rajin menggali berbagai ide baru dan kreativitas demi mengasah kemampuan dalam menulis. Caranya bisa dilakukan dengan mudah sebenarnya. Misalnya saat Anda memulai untuk berpikir lebih luas dan lebih bebas, kemudian menuliskan ide sebagai brainstorming baik di kertas maupun di aplikasi menulis.
Dengan cara tersebut, ide baru Anda akan terekspos sehingga Anda akan lebih terbiasa menulis dan tidak ada rasa malas saat menulis. Anda juga bisa mengeksplor diri untuk membaca berbagai referensi sebagai referensi ide, datang ke museum, melihat situs populer, membaca berita, dan lain sebagainya agar pikiran semakin luas dan terbuka.
Dengan memerhatikan kejadian dan peristiwa di sekitarnya, maka Anda akan lebih luwes saat menulis dan juga lebih kreatif serta inovatif. Hal ini penting sebagai bekal Anda menulis karena Anda tak akan kehabisan ide, atau minimal tidak akan buntu saat menulis. Ini sangat ampuh sebagai cara mengatasi kemalasan dalam menulis.
3. Lawan Faktor Penghambat
Cara mengatasi kemalasan dalam menulis yang selanjutnya adalah melawan faktor yang menghambat saat menulis. Seringkali kita menemui masalah atau hambatan di tengah-tengah menulis. Hal inilah yang akan mengganggu sehingga memicu rasa malas saat menulis.
Hambatan atau gangguan yang hadir saat Anda sedang menulis harus sebisa mungkin diminimalisasi atau bahkan dieliminasi agar tidak mengganggu. Cara mengatasi gangguan atau hambatan tersebut bisa dimulai dengan menghindari hambatan. Misalnya jika sering terganggu atau tergoda dengan notifikasi ponsel, maka Anda harus menjauhkan ponsel saat sedang menulis.
Atau misal sering terganggu dengan suasana di sekitar ruang yang biasa digunakan untuk menulis, Anda bisa berpindah tempat dan memilih tempat yang lebih nyaman dan aman untuk berkonsentrasi menyelesaikan tulisan. Selain itu, adanya gangguan atau hambatan juga bisa terjadi dari orang sekitar.
Bisa jadi, penulis merasa malas menulis karena tidak percaya diri. Banyak kasus seorang penulis mendapat kritik keras dan komentar buruk dari seseorang yang membuatnya kurang percaya diri. Hal ini akan menghantuinya dan bahkan menghambat kreativitas dalam menulis karena terus memikirkan kata orang lain.
Hal ini juga harus segera diatasi dan harus mencari cara untuk menghadapinya. Anda harus sadar bahwa tak semua selera orang sama dan setiap orang memiliki gaya menulis yang unik. Jangan sampai takut dengan komentar orang lain dan tetap percaya diri dalam menulis. Karena dengan percaya diri, rasa takut akan hilang dengan sendirinya.
Cara mengatasi kemalasan dalam menulis dengan cara ini bisa dilakukan dengan cara membaca karya sastra atau berbagai karya dari penulis terkenal dan mempelajari bagaimana gaya bahasanya, tata bahasa, dan lain sebagainya untuk memudahkan Anda lebih percaya diri dengan gaya bahasa, tata bahasa, dan ide yang Anda miliki.
4. Buang Alasan Apapun yang Membuat Anda Menunda untuk Menulis
Seringkali, penulis terlalu santai sehingga menunda-nunda aktivitas menulis dengan angan-angan akan menyelesaikannya di kemudian hari atau di waktu lain. Jika Anda masih sering memiliki pemikiran seperti ini, sebaiknya segera buang jauh-jauh. Menunda menulis akan membuat Anda malas dan akan membuat Anda terbiasa mengabaikan target tulisan.
Cara mengatasi kemalasan dalam menulis yang dengan cara ini adalah harus tetap fokus dan ingat pada target menulis yang sudah ditetapkan. Penulis juga harus membuat skala prioritas dalam menulis sehingga ketika muncul rasa ingin menunda menulis, penulis bisa kembali ke prioritas utamanya, yakni menulis.
Jika perlu, buat jadwal atau timeline secara khusus dan harus diperhatikan dan ditaati betul-betul untuk dapat menyelesaikan target tulisan. Buat timeline berdasarkan tema-tema atau poin-poin dan harus dipatuhi agar menulis tidak terasa berat dan tidak membuat Anda menunda tulisan Anda.
Usahakan juga jangan sampai membuang waktu Anda sia-sia dan percuma hanya karena fokus Anda terbuang dengan menunda tulisan. Perlu juga membuat to do list agar menulis bisa jadi aktivitas harian yang tidak boleh ditinggalkan.
5. Jangan Membuang Waktu
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa menunda menulis adalah hal yang harus dihindari, membuang waktu saat menulis juga harus dihindari. Cara mengatasi kemalasan dalam menulis yakni dengan mengatasi gangguan yakni buang-buang waktu.
Hal ini karena musuh terbesar seorang penulis memang muncul dari kebiasaannya membuang waktu. Bahkan tak jarang, penulis yang sedang merasa bosan dan lelah memilih untuk bermain sosial media dan bermain ponsel sampai akhirnya lupa waktu. Hal ini kurang bermanfaat dan akan membuat kegiatan menulis dan produktivitas menulis terhambat.
Seperti yang sudah diimbau sebelumnya jika penulis perlu membuat jadwal dan to do list saat menulis, ketika sudah masuk waktu menulis maka Anda harus benar-benar fokus untuk menulis. Hindari berbagai aktivitas lain yang berisiko mendistraksi atau menjadi penghambat produktivitas menulis. Anda harus lebih disiplin dalam manajemen waktu saat menulis agar tidak membuang waktu.
6. Ciptakan Suasana yang Nyaman dalam Menulis
Cara mengatasi kemalasan dalam menulis juga bisa dilakukan dengan menciptakan suasana yang nyaman dalam menulis. Hal ini sangat penting karena kenyamanan dan ketenangan saat menulis mampu menstimulasi otak untuk lebih fokus dan lebih mudah mendapatkan ide saat menulis.
Misalnya pilih ruangan yang membuat Anda benar-benar nyaman. Pilih alat kerja yang mudah digunakan dan Anda mahir dalam menggunakannya. Anda juga bisa memilih perabot menulis misalnya meja dan kursi yang nyaman dan sesuai ukuran tubuh Anda agar Anda tak mudah lelah.
Ciptakan juga suasana yang nyaman. Misalnya jika Anda lebih nyaman menulis dengan didampingi suara-suara musik yang syahdu, usahakan selalu memutar musik kesenangan Anda agar Anda lebih produktif. Namun jika Anda membutuhkan suasana yang tenang dan sunyi, harus berusaha untuk menghindari sumber suara atau keramaian yang mampu mengganggu produktivitas menulis.
Jika bosan menulis di satu tempat, Anda bisa berkeliling atau mengunjungi tempat nyaman lain untuk menulis. Misalnya ke kafe, ke perpustakaan umum, ke workspace, dan lain sebagainya.
7. Tentukan Tujuan Kecil Terlebih Dahulu
Menentukan tujuan kecil dalam menulis juga bisa menjadi cara mengatasi kemalasan dalam menulis. Pada dasarnya, memiliki ambisi menulis dan menyelesaikan target tulisan dengan tepat adalah hal yang penting dan bisa menjadi motivasi dalam menyelesaikan tulisan.
Akan tetapi, ambisi yang Anda tetapkan harus tetap realistis. Jangan sampai hanya karena ingin menuruti ambisi, Anda malah menjadi stres dan juga terbebani. Hal ini akan sangat mengganggu produktivitas menulis sehingga bisa jadi akan muncul berbagai gangguan saat menulis.
Belum lagi ketika ambisi atau target Anda tidak berhasil dipenuhi, Anda akan merasa kecewa karena tidak sesuai dengan keinginan atau ekspektasi yang dibayangkan. Tulisan bisa malah tidak selesai dan Anda akan semakin terbebani dan stres. Oleh sebab itu, Anda harus menetapkan tujuan kecil.
Bagaimana caranya? Targetkan atau tetapkan tujuan kecil dengan membuat target tulisan. Misalnya bab 1 harus selesai dalam waktu satu minggu. Atau Anda juga bisa menentukan dengan jumlah kata tertentu dalam waktu tertentu. Tidak perlu memiliki target yang besar, misalnya karya yang ditulis harus best seller atau harus sempurna tanpa revisi.
Dengan menentukan target kecil, Anda akan lebih mudah menyelesaikan tulisan dan tidak terbebani dengan hal yang justru bisa memicu hambatan saat menulis.
8. Berikan Penghargaan pada Diri Anda Sendiri
Sama halnya dengan menyelesaikan hal besar dalam hidup, saat menulis, seseorang harus tetap memberikan reward atau penghargaan pada diri sendiri. Ini sangat penting untuk membangun kembali motivasi untuk menulis dan juga menyelesaikan tulisan. Sayangnya, poin ini sering diabaikan penulis.
Sadar atau tidak, seseorang pasti akan lebih suka diberi hadiah dan juga mendapatkan penghargaan. Oleh sebab itu, hal ini harus dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Anda harus menyempatkan memberi penghargaan atau reward pada diri sendiri sebagai motivasi.
Reward atau penghargaan yang diberikan tak perlu dalam bentuk besar. Anda bisa mencari cara mengatasi kemalasan dalam menulis dengan cara makan atau membeli makanan enak, belanja ke pusat perbelanjaan, jalan-jalan ke taman, membeli buku, menonton film ke bioskop, atau bermain bersama teman-teman.
Dengan adanya reward atau penghargaan terhadap diri sendiri, Anda akan lebih termotivasi sekaligus melakukan refreshing untuk melepas kepenatan dan kebosanan dalam menulis. Sehingga harapannya penulis juga akan berhasil menyelesaikan tulisan sesuai dengan target yang telah ditentukan.
9. Jangan Hanya Memikirkan Uang atau Keuntungan
Cara mengatasi kemalasan dalam menulis yang terakhir adalah jangan hanya memikirkan uang atau keuntungan semata. Biasanya, beberapa penulis hanya menulis dan menyelesaikan tulisan hanya karena ingin segera dibayar atau agar tulisannya segera dipublikasikan dan ia mendapat untung.
Jangan lagi hanya memikirkan poin tersebut ya. Memang uang dan keuntungan sangat penting didapatkan penulis, akan tetapi jangan dijadikan tolok ukur atau prioritas utama dalam menulis. Hal ini justru akan membebani dan membuat Anda terhambat dalam produktivitas menulis.
Penulis yang menjadikan uang atau keuntungan sebagai tolok ukur utama justru malah lebih sering merasa malas ketika tulisan yang ia tulis tidak sesuai ekspektasi. Sehingga akhirnya ia akan berhenti menulis atau bahkan menghapus dan memulai tulisannya dari awal. Tentu saja akan buang-buang waktu bukan?
Selain itu, penulis juga jangan berambisi bahwa hasil tulisannya akan menghasilkan uang yang besar karena penghasilan dari penulis ini besarannya disesuaikan dengan waktu dan juga bagaimana karyanya memukau. Sehingga yang bisa dilakukan adalah dengan membangun kredibilitas tulisan Anda lebih dahulu sehingga Anda bisa menjadi penulis yang profesional.
Jika Anda masih pemula dalam menulis, jadikan menulis sebagai aktivitas dan media berbagi ilmu, pengalaman, dan wawasan. Ikuti seminar menulis atau workshop menulis di berbagai tempat sehingga Anda memiliki pengetahuan tambahan dan wawasan tambahan sebagai bekal Anda menjadi penulis yang profesional.
Dengan cara demikian, Anda akan lebih terarah menjadi penulis profesional yang memiliki kredibilitas baik pada tulisannya dan akan dipercaya sebagai penuli, baik di brand tertentu yang menginginkan jasa Anda atau diminta menulis buku best seller dari penerbit, dan lain sebagainya.
Cr.google (penerbitdeepublish.com)
— New chapter is coming soon — Write a review