Pagi itu Anaya terbangun saat waktu subuh tiba. Dia mengerjapkan mata beberapa kali. Mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Anaya terperanjat karena sadar dirinya berada di sebuah kamar.
" Dimana aku? Semalam aku masih di mobil. Aduh aku pasti ketiduran. Apa Rendra yang membawaku kesini?" tanya Anaya pada dirinya sendiri. Dia beranjak bangun dari tempat tidur. Kemudian membuka pintu perlahan. Ia menoleh kanan kiri tapi sepi tak ada orang. Karena mungkin masih terlalu pagi. Anaya kembali masuk ke dalam kamar dengan lesu.
" Kamu sudah bangun?" Suara serak itu mengagetkan Anaya setengah mati. Bagaimana tidak, suasana sepi sangat membuat kaget Anaya dengan kehadiran Rendra di samping pintu kamarnya.
" Astaghfirulloh!!!" seru Anaya sembari mengelus dadanya. Anaya memejamkan mata erat, karena menetralkan detak jantungnya yang tak beraturan.
" Kamu ngagetin aku aja, Kak!!!" seru Anaya kesal. Rendra hanya berdecak kesal.
" Cari siapa? Laper? Atau apa?" tanya Rendra tidak sabar.