Pov Anaya.
Malam sudah sangat larut. Tapi mataku masih belum bisa terpejam barang sejenak. Padahal hari ini begitu menguras energi karena insiden melabrak Aldo. Tapi setelah mendengar ajakan Ardhan tadi di telepon. Membuat aku semakin tak bisa pergi ke alam mimpi.
Aku mendengus pelan. Ardhan mengajak ku main kerumahnya untuk menemui orang tuanya. Lantas apa yang ada dipikiran kalian? Aku selalu berpikir, ini semacam pendekatan sebelum pernikahan. Karena sebelumnya Ardhan mengatakan akan melamarku tapi entah kapan, aku juga tidak tahu.
Aku merasa gerogi. Takut jika besok aku menjadi tidak menarik di mata kedua orang tua Ardhan. Takut, aku dinilai tak pantas menjadi pendamping Ardhan. Aaahh rasanya kepalaku mau pecah memikirkan semua hal itu.