Chapter 207: BAB 207

Fero menekankan ciuman yang membakar ke tulang belikatku. Dan saat tangannya yang lain turun ke tempat yang membutuhkan dan menginginkan, mulutnya bergerak ke telingaku. Dalam fantasiku, aku tidak pernah mendengar apa yang dia bisikkan. Dia tahu ini adalah apa yang Aku tidak akan membiarkan diri Aku bermimpi.

Dan saat dia mencium tengkukku, garis rahangku, aku menunggu dan menunggu, dan dengan lembut, sangat lembut dan serak, Fero berbisik, "Aku mencintaimu."

Cahaya meledak dalam diriku, dan aku berputar padanya, tangan kami langsung saling menggenggam dalam kerinduan yang kelaparan. Kami berciuman seperti kami belum pernah berciuman selama ribuan tahun. Panas melepuh dan mentah, kami bergulat di kamar mandi untuk memimpin.

Dan sialnya, kami berdua tersenyum.

MAYKAEL HARIS

Berita pertunangan kami telah menyebar seperti tornado yang merobek tanah datar. Belum ada rumah yang hancur, tetapi mode kontrol kerusakan masih hidup. Hanya sebagai tindakan pencegahan.