Download App
41.37% I Love My Professor / Chapter 108: BAB 108

Chapter 108: BAB 108

Roman melemparkan kemejanya ke keranjang cucian.

Sambil tersentak, Luke mendongak. Tatapannya menyapu dada telanjang Roman sebelum bertemu matanya. Keheningan membentang, tegang dan nyata.

"Kau terlihat... marah," gumam Luke.

"Aku tidak pernah marah," kata Roman. Itu benar, sampai batas tertentu. Dia tidak bisa mengingat kapan terakhir kali dia menunjukkan kemarahannya secara lahiriah. Setiap emosi yang kuat adalah kelemahan potensial yang tidak mampu dia tunjukkan. Dia telah menjauhkan diri dari sebagian besar keluarganya karena suatu alasan. Mereka lebih aman seperti itu. Itu juga lebih mudah baginya.

"Kau kembali lebih awal," kata Luke. "Apakah sesuatu terjadi? Apakah ada berita?" Matanya yang gelap lebar dan indah, dan bibirnya tampak lembut dan sangat merah muda. Itu menjengkelkan. Segala sesuatu tentang bocah itu membuatnya kesal: cara dia memandang, cara dia berbicara, cara dia bernapas.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C108
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login