Chapter 128: Kita Jadi Ke Batam?

Kembali ke masa sekarang.

Sesuai dengan harapan Luna, sebelum Rafael tiba ke ruangan ini setelah kembali dari ruangan Gino, pesanan yang dia kirimkan pagi hari ini pun diantar. Saat sekretaris Lira mengabarkan padanya kalau ada kurir yang mengirimkan bunga pesanan Luna di depan pintu.

"Itu bunga apa, Mbak?" tanya Lira penasaran setelah Luna membayar kepada si kurir. Tampak melirik buket bunga segar di tangannya.

"Ini mawar putih. Kusadari kalau ruangan Pak Rafael tuh monoton banget. Sehingga kurasa akan lebih bagus kalau dikasih sedikit penyegaran dengan bunga ini," sahut Luna singkat sambil kembali memasuki ruangan. Menyisakan Lira yang kembali langsung mengambil ponselnya untuk mengabari hal ini kepada Serra.

Meninggalkan sang sekretaris mata-mata, Luna tampak sibuk di dalam ruangan Rafael. Dia mengeluarkan vas bunga kaca yang kebetulan mengganggur di salah satu lemari. Lantas memasukkan setiap tangkai bunga di sana, setelah tentu saja memasukkan sedikit air di dalamnya.