Sial, aku tak bisa berhenti tertawa ngakak sejak tadi. Bu guru menyuruh salah satu temanku untuk membaca surat cinta dari tukang sayur, katanya begitu. Entah apa saja liriknya aku tak tau, karena jujur fokusku hanya pada kelakuan dari si pembaca. Dia itu mahkluk paling aneh menurutku. Saking anehnya orang bahkan heran apakah dia itu benar-benar manusia apa bukan.
Sejak tadi dia hanya cengar-cengir tak jelas. Yang baca cowok, eh jangan ngomong atau jangan berpikiran aku suka sama dia. It's very ora mungkin. Dari pada suka sama itu anak aku lebih milih ngejar-ngejar kak Jae yang notabennya sudah cowok player yang memiliki hobi mengganti pacar seolah mengganti bajunya. Tapi biar bagaimanapun aku juga cewek. Aku juga tau bagaimana rasanya dianggap angin lalu. Dianggap seolah tak ada padahal ada. Bercanda, bukankah kak Jae itu hanya terlalu ramah pada teman-temannya?