"Kal, katanya ibuku, kakek kamu punya warisan yang cuma bisa diwarisin kalau keturunan kakek kamu sama kakek Bulan nikah ya? Yahhh, sayang ya, kalau aja kamu sama Bulan, bisa kaya mendadak dong! Heran, kenapa sih orang jaman dulu suka jodoh-jodohin gitu!" seruku dengan bodohnya.
Ya, kuakui bahwa aku memang bodoh karena tidak tahu menahu tentang dunia orang kaya yang suka menjodoh-jodohkan anaknya.
"Biar hartanya makin banyak, dan nggak ke mana-mana, Mel! Gitu doang nggak tahu lo!"
"Ya habisnya aku kan bukan terlahir sebagai orang kaya, yang kayak gini masih cukup asing aku!"
Haikal tersenyum tipis, ia lalu menggelengkan kepalanya pelan.
"Sebenernya sih gue juga cukup terkejut pas tahu hal itu! Niat gue juga habis itu, dapetin Bulan, sekalian biar warisannya turun, tapi takdir berkata lain!"
Aku hanya tersenyum mendengarkan ucapan HAikal. Well, kami masih cukup muda. Tidak ada yang benar-benar tahu apa yang akan terjadi di masa depan.