Download App
5.67% LOVE CHALLENGE / Chapter 22: Bermuka Dua

Chapter 22: Bermuka Dua

"Aksa kenapa si aneh banget. Dia itu kan pewaris tungga. Tapi dia malah ga mau pegang perusahaan. Dia malah suka main band ga jelas kaya gitu. Mau jadi apa coba nanti ya," ucap Cantika di dalam hatinya.

Tidak lama kemudian Aksa kembali masuk ke dalam Cafe itu. Dan Cantika masjh setia menunggu Aksa di sana. Aksa kembali dengan membawa gitar miliknya sambil menyanyikan sebuah lagu yang di ciptakan olehnya untuk Cantika. Aksa dengan percaya dirinya membawakan lagu untuk Cantika dengan di iringi oleh gitar miliknya. Hingga akhirnya mereka berdua langsung menjadi pusat perhatian bagi para tamu yang ada di Cafe itu.

Setelah lagunya selesai dinyanyikan, Aksa tiba-tiba saja bertekuk lutut di hadapan Cantika sambil memberikan cincin untuknya. cincin itu sebenarnya sudah di siapkan oleh Papah dan Mamahnya Aksa untuk Aksa berikan kepada Cantika. Karena Aksa tidak tahu jika perempuan yang dimaksud oleh Papah dan Mamahnya, akhrinya Aksa tidak memberikan cincinnya kepada Cantika tadi. Aksa sengaja akan memberikannya kepada Cantika sekarang ini.

Cantika yang mendapatkan perlakuan seperti itu oleh Aksa merasa sangat bahagia. Tetapi kebahagiaannya itu berkurang karena Cantika sedang merasa badmood oleh Aksa akibat dirinya tidak suka dengan keinginan Aksa yang menjadi band. Yang Cantika inginkan adalah Aksa memegang perusahaan milik Papahnya.

"Aksa itu manis banget si. Dia itu orangnya sweet banget. Seharusnya gua merasa bahagia banget di moment kali ini. Tapi sayangnya Aksa bikin gua bete dengan pilihan dia yang ga jelas itu," ucap Cantika di dalam hatinya.

Cantika hanya tersenyum terpaksa mendengar nyanyian dari Aksa dari awal sampai akhir. Padahal wanita yang lainnya yang ada di sana merasa baper dengan perlakuan Aksa terhadap Cantika.

"Cantika. Aku mencintai kamu apa adanya. Bukan ada apanya. Aku mulai menjatuhkan hati aku sejak awal pertama kali kita bertemu. Dimana saat itu kamu tersenyum manis kepadaku," ucap Aksa setelah selesai menyanyikan sebuah lagu untuk Cantika yang hanya di balas senyuman oleh Cantika.

"Cantika. Mau kah kamu menjadi calon istriku?" tanya Aksa.

Semua orang, terutama para wanita yang ada di Cafe itu langsung berteriak histeris. Bagaimana tidak, moment di saat seorang wanita di lamar oleh seorang laki-laki adalah hal yang paling membahagiakan. Apalagi jika yang melamarnya itu adalah orang yang sangat mencintai kita dan kita mencintainya. Itu semua adalah impian banyak wanita. Tetapi kali ini Cantika hanya terdiam tanpa langsung menjawab pertanyaan Aksa. Hingga akhirnya semua orang yang ada di sana ikut bersuara supaya Cantika menerima lamaran Deon.

"Terima, terima, terima," teriak semua pengunjung dan juga pelayan yang ada di sana sambil bertepuk tangan.

Cantika melihat semua pengunjung yang meneriakinya. Hingga akhirnya Cantika menerima lamaran dari Aksa.

"Ga mungkin juga kan gua tolak Aksa di sini. Lagian nanti pasti Aksa bisa gua rubah pemikirannya. Apalagi kan juga ga ada cowok yang seganteng Aksa selama ini yang gua temuin," pikir Cantika di dalam hatinya.

"Jadi gimana Cantika? Kamu mau ga jadi calon istri aku?" tanya Aksa kembali untuk memastikan.

"Iya, aku mau."

"Yeayyyyy," teriak semua pengunjung Cafe itu karena merasa ikut senang melihat kejadian yang sangat romantis kali ini.

"Kamu serius?"

"Iyaa."

"Yes!"

Saking bahagianya Aksa langsung berteriak sambil menarik tangannya yang di kepaalkan. Kemudian Aksa memakaikan cincin di jari manis Cantika. Cincin itu terlihat sangat indah di jari manis Cantika. Sekarang Aksa dan Cantika sudah resmi lamaran. Tinggal dua langkah lagi mereka berdua akan resmi menjadi suami istri. Yaitu tunangan di depan kedua oraangtua mereka dan langkah terakhir adalah menikah.

Setelah Aksa dan Cantika resmi lamaran, semua pengunjung dan pelayan Cafe di sana membubarkan diri mereka untuk kembali ke tempat masing-masing. Para pengunjung kembali ke tempat mereka, sedangkan para pelayan kembali untuk bekerja. Karena masih ada beberapa pengunjung juga yang mau makan atau sekedar minum di sana. Aksa dan Cantika juga kembali duduk di tempat mereka semula.

Aksa mengenggam tangan Cantika dengan sangat erat sambil menatapnya dalam-dalam.

"Kamu kenapa liatin aku kaya gitu si? Aku kan jadi malu," tanya Cantika.

"Ga apa-apa. Aku cuma masih ga nyangka aja kalo kamu sekarang udah jadi calon istri aku. Aku masih ga nyangka kalo kamu terima aku buat jadi calon suami kamu."

"Iya. Aku juga masih ga nyangka kalo kamu bakalan lamar aku secepat ini. Padahal kan kita baru aja masuk SMA, hehe."

"Ga apa-apa. Kan cuma lamaran doang. Menikahnya nanti."

"Iya."

Kemudian setelah itu Aksa dan Cantika kembali menikmati minuman mereka lagi. Hingga tidak terasa hari sudah semakin sore. Aksa yang sudah berjanji untuk tidak pulang malam-malam pun memutuskan untuk mengantarkan Cantika secepatnya.

"Udah sore nih. Pulang yuk. Aku kan udah janji sama Papah kamu ga akan antar kamu pulang malam," ajak Aksa.

"Iya, ayo."

Tanpa berpikir panjang lagi Cantika langsung meng-iyakan ajakan Aksa. Sekarang Aksa akan mengantarkan Cantika kembali ke rumahnya.

******

Setelah beberapa lama perjalanan, akhirnya kini Aksa dan Cantika sudah tiba di rumah Cantika. Di hari Sabtu ini, Papah dan Mamah Cantika yang sedang libur kerja pun kini sedang ada di rumah.

"Mah, Pah," panggil Cantika ketika melihat Mamah dan Papahnya sedang berada di ruang keluarga.

"Sayang. Eh, ada Deon juga. Kalian udah pulang?" tanya Mamah Cantika.

"Iya, Tante. Tadi kan saya juga udah janji sama Om untuk ga pulang malam."

"Bagus. Saya suka kamu yang bisa pegang janji kamu dan juga bertanggung jawab sama Klarybel," jawab Papahnya Deon.

"Iya, Om. Kalo gitu saya pamit dulu."

"Loh, buru-buru banget. Ga mau makan malam dulu di sini sama kita?"

"Ga usah Om, Tante. Sebelumnya terima kasih banyak. Mungkin lain waktu aja."

"Sayang sekali ya. Ya sudah kalo gitu lain kali kita makan malam bersama ya. Kalo bisa sama Papah dan Mamah kamu juga."

"Iya, Om. Kalo gitu saya pamit dulu Om, Tante. Cantika, aku pulang dulu ya."

"Iya. Kamu hati-hati ya," jawab Cantika.

"Iya. Marih semuanya."

"Iya, iya silahkan."

Aksa pun akhirnya memutuskan untuk langsung kembali ke rumah dan menolak tawaran untuk makan malam bersama di rumah Cantika. Cantika yang biasanya terlihat sangat bahagia setelah jalan dengan Aksa, tetapi kali ini Cantika terlihat sedikit badmood. Mamahnya yang merupakan Ibu kandung dari Cantika pun merasa ada yang aneh dengan anak bungsunya. Tanpa basa-basi lagi Mamahnya pun langsung bertanya kepada Cantika untuk memastikan apa yang sedang terjadi diantara Cantika dan Aksa.

"Cantika sayang. Kok kamu kayanya keliatannya bete gitu si? Tumben habis jalan sama Aksa jadi badmood gini. Biasanya kelihatan senang terus. Ada apa antara kamu sama Aksa, nak?"

-TBC-


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C22
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login