"Terakhir kali kita bertemu dengan toko perhiasan, aku tidak menyadari Liam karena ia sudah besar sekarang. Sebenarnya Ella dan Liam adalah teman masa kecil."
Merry sudah membayangkan reaksi Christian sebelumnya. Ia yakin betul pria itu akan mengamuk dan langsung membuang Ella begitu saja.
Saat menyadari bahwa Christian tidak berniat untuk menghentikannya, ia melanjutkan. "Indri dan aku sama-sama tidak menyadarinya, tetapi ia tahu bahwa kami berasal dari Keluarga Maheswara. Tentu saja ia juga mengenali Ella karena dulunya mereka sangat dekat."
Di samping ibunya, Indri memandang ke arah Christian dengan penuh harap. Ia menantikan amarah Christian.
Tetapi setelah menunggu cukup lama, pria di hadapannya itu tetap tenang. Merry bisa merasakan jantungnya berdegup seperti drum yang dipukul terus menerus.
Mengapa Christian tidak marah?