Eungh
Aira terbangun dari tidur nyenyaknya, matanya mengerjab berusaha menyesuaikan dengan cahaya matahari.
"Selamat pagi istriku, lihatlah bagaimana cara tidurmu," Marvel duduk di sofa dengan satu kaki naik ke atas kaki yang lain menatap santai ke arah Aira.
Aira melihat cara tidurnya, lalu seperkian detik matanya membulat. "Sial!" umpatnya.
"Kau melewati batas! kau tahu bukan ada hukuman yang harus kau terima," Marvel berucap dengan senyum miring di bibirnya.
"Apa!" ucap Aira malas, dia menguncir rambutnya asal. Merasa kesal dengan pria di hadapannya itu.
"Satu hukuman buat lo, mulai sekarang sampai satu Minggu ke depan lo gak boleh manggil gue pakai nama, tapi harus pakai sayang!"
"WHAT! LO GILA!" sentak Aira, dia rasa otak Marvel benar-benar rusak. Apa yang sudah dia katakan.
"Laksanakan hukuman lo sampai satu Minggu ke depan. Lo ngelanggar itu artinya hukuman selanjutnya akan lo terima!"