Senyum di bibir Rora tidak luntur meski mendengar ucapan pedas dari Mars. Dia tetap tersenyum lantas menarik kembali paper bag di tangannya.
"Ya udah kalau Mars nggak mau, Rora simpen aja nggak mungkin juga Rora pakai pasti kegedean." Rora pun berbalik arah meninggalkan Mars di sana.
Mana mungkin dia akan tetap tahan di sana, meskipun bibirnya tersenyum bukan berarti hatinya senang kan, emang ada? orang yang tersenyum setelah mendapat perlakuan seperti tadi?
Mars hanya diam memperhatikan Rora yang mulai masuk ke dalam kamarnya, dia segera pergi melanjutkan niat awalnya tadi.
"Cie yang habis di beliin hadiah sama kakak ipar!" Venus menyenggol bahu Mars dengan kekehan, matanya mengerling menggoda.
"Hadiah apa?"
"Belum dikasih? Rora kan beliin lo jaket. Sampek rebutan sama pacar gue buat beliin itu jaket buat lo!"
"Lo ketemu sama Rora tadi? rebutan jaket apa maksud lo?"