Dracella menaikan sebelah alisnya, "Ada apa? Siapa yang bilang kau akan dibunuh? Aku hanya memarahi dia saja."
Jari telunjuk Dracella mengarah pada sosok berambut legam yang saat ini masih berdiri di samping nya. Seulas senyuman manis terukir di kedua sudut bibir tipis sang butler ketika menerima tatapan penuh ketakutan dari si gadis pramuwisata."Kau berpikir aku akan membunuhmu?"
"Memangnya tidak? Maksud saya … sa-saya sudah mendengarkan informasi yang tidak seharusnya diketahui orang lain. Jadi, saya kira … saya akan dibunuh agar tidak terjadi kebocoran," cicit Becky yang telah menunduk dalam.
"Tentu saja tidak. Nona saya tidak suka membunuh anak-anak kecil, lagipula saya masih bisa menghapus ingatan Becky. Jadi, cara seperti membunuh tidak akan kami gunakan," balas Kieran santai. Dracella mencebik kesal karena dirinya disebut-sebut oleh sang butler.