"Aku sungguh merindukanmu, ke mana saja kau selama ini?" tanyaku sembari menangis. Sungguh! Aku sangat merindukannya.
Saartje mendekat lalu memelukku, kemudian ia berucap, "Maafkan aku, Kathriena. Aku pun juga merindukanmu."
Aku mengangguk, "Bagaimana bisa kau ada di sini, Saartje?" Aku kembali bertanya sembari melepaskan pelukanku.
"Theo yang mengajakku kemari, ia bilang jika ia ingin berkunjung ke rumah temannya. Sebenarnya kami akan pergi ke Netherlands untuk melihat Heleen," jawab Saartje.
Mendengar kata Heleen di ucapkan, Holland berkata, "Heleen? Aku ingin ikut Nyonya Saartje, aku ingin bertemu Heleen."
Saartje mengizinkan Holland untuk ikut dengannya, tentu saja aku tak ingin anak itu merepotkan Saartje dan Theo. Aku pun melarangnya untuk ikut dengan Saartje ke Netherlands.
"Nee, Holland! Kau tidak boleh ikut dengannya ke Netherlands. Aku yakin kau tak akan sanggup dalam perjalanan ke sana."