"Baiklah, Mama. Mari Holland! Kita kembali ke sana," ajak Marysa lalu ia pergi meninggalkan Holland yang masih berdiam diri di hadapanku.
Aku menatap anak itu lalu bertanya, "Ada apa Holland?
"Apa Mama tidak ingin ikut bersama kami?" tanya Holland dengan suara pelan.
"Aku sedang tak ingin pergi ke mana pun," balasku datar. Aku sedang tak ingin berbicara dengan anak ini.
"Baiklah, Mama, aku pergi dulu." Ia pun pergi meninggalkanku sendirian di halaman belakang rumah keluarga Veerle. Cukup kesal jika aku kembali mengingat kecerobohan anak itu. Kekesalanku rasanya memuncak saat ia mempertanyakan hal seperti tadi. Aku tak suka ditanya seperti itu olehnya.
Aku mencoba menghilangkan pikiranku tentang Holland dan berencana untuk menemui Mama Sophieke. Aku masuk ke dalam rumah lalu mencari keberadaannya. Tak lama, ku lihat ia turun dari lantai atas. Aku menghampiri Mama dan mengajaknya untuk berbicara dua mata. Ia menarik tanganku ke kamarnya dan kami pun berbicara.