Download App
1.62% True elemental power / Chapter 2: Tibanya di istana

Chapter 2: Tibanya di istana

Brian tertawa ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Winston. Ia menghela nafas lalu menjawabnya.

"Apa yang kamu katakan itu, salah! justru kamu adalah pahlawan terbaik yang pernah aku temui. Kamu tidak lemah, hanya saja kamu kurang percaya diri dengan apa yang kamu miliki," ucap Brian. Winston terdiam ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Brian.

"Setiap pahlawan yang aku kirimkan, akan mendapatkan satu kekuatan elemental sesuai tingkatannya. Tetapi berbeda denganmu, karena kamu istimewa maka akan ku berikan dua kekuatan elemental," ujar Brian yang membuat Winston langsung menatapnya.

"Apa? dua? yang benar saja! aku ini sama sekali tidak istimewa!" ketus Winston. Brian menggelengkan kepalanya lalu ia mengangkat tangan kanannya. Tak lama kemudian, sebuah lingkaran cahaya muncul tepat dibawahnya Winston.

Seketika Winston langsung jatuh ke lingkaran bercahaya itu dan setelah itu, lingkaran tersebut pun tertutup.

***

Terdengar suara orang sedang berbicara. Tak lama setelah itu, seseorang masuk kedalam sebuah ruangan. Orang tersebut membuka pintu ruangan yang terbuat dari kayu lalu ia menatap kearah seorang pria muda dan tampan yang kini berada diatas ranjang dalam posisi tak sadarkan diri.

Lalu orang itu menatap kearah dua wanita yang mengenakan pakaian pelayan istana. Kedua wanita itu menganggukkan kepalanya ketika mereka ditatap oleh orang tersebut.

Setelah itu orang tersebut bertindak, ia langsung memegangi lengan pria yang kini sedang tak sadarkan. diri, lalu menariknya.

Orang itupun membawa pria itu keluar dari ruangan tersebut. Pada saat ia sampai didepan pintu ruangan, tiba-tiba saja pria itu membuka kedua matanya. Ia juga langsung menatap kearah orang misterius yang membawanya lalu pria itu menyerangnya. Padahal ia hanya berniat mendorong tetapi justru malah tak sengaja pria itu terkena kekuatan nya yakni angin hingga membuat orang tersebut membentur lemari lalu jatuh.

Didekat sana terdapat sebuah kaca, pria itu segera berlari kearah kaca lalu berdiri didepannya. Terkejutnya ia ketika melihat penampilan serta wajahnya yang sangat-sangat berbeda.

"Lho? kenapa wajah dan penampilan ku seperti ini? kemana wajah dan penampilan cupu ku?" ucap pria itu yang tak lain adalah Winston.

Tak lama setelah itu, orang yang semula didorong oleh Winston segera mendekatinya kemudian memegangi nya.

"Ma..maaf pahlawan. Anda harus ikut saya menemui raja," ucap orang tersebut yang membuat Winston terkejut mendengarnya.

"Apa? jadi aku serius menjadi seorang pahlawan nih, sekarang?" batin Winston yang sangat tak menyangka. Lalu ia menatap kearah orang tersebut dan menganggukkan kepalanya.

Setelah itu, orang tersebut yang tak lain adalah penjaga istana itu membawanya pergi menuju raja yang telah menunggu mereka.

Beberapa menit kemudian...

Winston kini berjalan tepat dihadapan raja. Di kursi singgah sana terdapat raja yang ditemani oleh ratu dan kedua anaknya yakni putri dan pangeran di istana tersebut.

Tak hanya itu saja, terdapat dua orang pria dan dua orang wanita yang kini sedang menatapnya dengan tatapan sinis. Disana juga terdapat para penjaga istana serta pelayan istana yang berbaris dengan rapi.

Dan diluar istana terdapat rakyat yang menyaksikan suasana didalam istana melalui sebuah layar yang disediakan.

Kemudian, salah satu penjaga istana yang membawa Winston memerintahkan Winston untuk berdiri disamping kedua pria dan kedua wanita yang ternyata juga seorang pahlawan.

Winston menuruti nya, ia segera berdiri disamping kedua wanita dan kedua pria yang tak berhenti menatapnya dengan tatapan sinis.

"Baiklah, semua sudah pahlawan-pahlawan terbaik telah berkumpul disini. Kita mulai kan saja acaranya," ucap raja seraya bangkit berdiri. Ketika raja itu baru saja bangkit berdiri, pahlawan wanita yang berdiri tepat disampingnya Winston itu mengangkat tangannya lalu bicara dengan lantang.

"Hei tua bangka! kenapa aku ada disini bersama empat orang asing? meskipun sih yang satu tampan tapi.....hmm ngomong-ngomong siapa kalian?! dan satu lagi, tadi itu aku sedang latihan bermain basket karena sebentar lagi aku akan ikut pertandingan basket! tapi pas aku membuka mataku, aku berada ditempat yang aneh begini," ucap pahlawan wanita yang bernama Emilia.

Winston dan ketiga pahlawan itu sangatlah terkejut ketika mendengar ucapannya Emilia yang sangat tidak ada sopan nya. Pangeran istana merasa kesal ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Emilia, ia ingin bertindak tetapi putri istana dan ratu istana mencegatnya sehingga pangeran istana mengurungkan niatnya.

Raja hanya tersenyum ketika mendengar ucapannya Emilia. Ia menghela nafas lalu menjawabnya.

"Hmn kamu dikirim oleh dewa untuk menyelamatkan negeri ku yang sedang dalam bahaya. Kamu adalah seorang pahlawan disini! kamu tak sendirian, ada empat pahlawan disini yang akan melawan raja iblis dan bawahannya, bersamamu. Dan satu lagi, di dunia mu yang sebenarnya, kamu itu sudah mati!" ucap raja yang membuat Emilia terkejut.

"A...Apa?!" teriak Emilia. Saking kencangnya teriakan tersebut, Winston serta orang-orang yang ada disana sampai menutup kedua telinganya.

"Hmm bisa enggak, gak teriak-teriak?!" saut salah satu pahlawan pria, ia bernama Adlof. Emilia menoleh kearah Adolf lalu menjawabnya.

"Diam Lo! Lo aja juga teriak-teriak!" jawab Emilia. Adlof yang kesal pun menghampiri Emilia dan berniat menyerangnya begitupun dengan Emilia tetapi spontan saja pahlawan wanita lainnya langsung mencegatnya.

"He... hentikan! jangan ribut!" tegas pahlawan wanita lainnya yang bernama Blossom.

"Ya benar, bisakah kalian berdua jangan ribut?" singkat pahlawan pria itu yang memiliki nama Sea.

Emilia dan Adlof menatap kearah Sea dan juga Blossom. Mereka berdua terdiam dengan pandangan yang menatap kearah lainnya. Sedangkan Winston sedari tadi diam tak melakukan apapun. Ia malas ikut campur apalagi Winston tidak mengenal mereka semua. Winston adalah orang yang antisosial sehingga ia susah untuk beradaptasi dengan lingkungan yang ada.

Raja tersenyum seraya geleng-geleng kepala. Setelah itu iapun kembali melanjutkan kegiatan yang diadakan nya.

"Baiklah, kita lanjutkan acaranya ya," singkat raja yang langsung ditatap oleh Winston dan keempat pahlawan lainnya.

Tak lama setelah itu, dua orang pelayan membawa sebuah bola sihir yang sudah menetap di meja kayu. Mereka membawa meja kayu yang diatasnya terdapat bola sihir lalu meletakkannya tepat dihadapan kelima pahlawan.

Usai meletakkannya, kedua pelayan itupun berbaris ditempat nya kembali. Raja pun berjalan mendekati meja itu lalu berdiri tepat dihadapannya.

"Baiklah, sekarang waktunya untuk mendeteksi kekuatan apa yang kalian miliki dan seberapa kuat kekuatan kalian," ucap raja. Setelah itu raja menatap kearah kelima pahlawan nya dan spontan raja langsung menunjuk kearah Winston.

"Hmm kamu dulu yang mencobanya! sepertinya dari tadi, kamu diam saja," singkat raja seraya menunjuk kearah Winston. Winston menghela nafas lalu ia melangkahkan kakinya mendekati meja kayu tersebut.

"Oke, sekarang tempelkan kedua tangan mu di bola sihir itu ya!" pinta raja.


Chapter 3: Pembunuh

Winston pun mengikuti apa yang dikatakan oleh raja. Usai menempelkan kedua tangannya di bola sihir, ia bertanya.

"Terus? apa yang harus ku lakukan selanjutnya?" tanya Winston. Raja tersenyum lalu menjawabnya.

"Pejamkan kedua matamu lalu akan muncul sebuah bayangan kekuatan elemental yang kamu dapat. Jika kamu bisa memecahkan bola sihir ini maka kamu yang terkuat," jawab raja.

Winston menganggukkan kepalanya lalu iapun mulai memejamkan matanya. Emilia, Adlof, Blossom, dan Sea menatap Winston dengan tatapan serius. Begitupun dengan yang lainnya.

Dalam alam bawah sadar Winston, Winston melihat dua cahaya yang berterbangan dihadapannya. Winston begitu mengamati kedua cahaya itu untuk mengetahui kekuatan elemental apa yang dimilikinya.

Tak berselang lama, tiba-tiba saja kekuatan itu menyerangnya membuat Winston terpental cukup jauh. Winston yang terjatuh bangkit berdiri lalu menatap kearah dua cahaya itu.

Cahaya itu pun terlihat. Cahaya yang ada disebelah kanan berwarna biru putih sedangkan cahaya yang berada di kiri adalah cahaya berwarna kuning putih.

Usai itu, kedua cahaya itu merasuki tubuhnya dan....

Prang....

Bola sihir bahkan istana seketika hancur saat itu. Membuat semuanya terkejut. Untungnya saja istana tak rubuh. Keempat pahlawan, raja, ratu, putri, pangeran, para petugas istana serta rakyat yang menyaksikan hal itu sangatlah terkejut.

Saking terkejutnya, raja sampai jatuh dihadapan semuanya. Winston yang memejamkan matanya itupun perlahan-lahan membukanya dan terkejutnya ia ketika melihat apa yang ada dihadapannya sekarang.

"Ke... kenapa semuanya jadi berantakan seperti ini?" ucap Winston yang keheranan. Raja yang semula terjatuh itupun bangkit berdiri kemudian iapun mendekati Winston.

"Bisakah aku pinjam tangan kanan mu?" tanya raja. Winston menganggukkan kepalanya lalu raja pun memegangi tangan kanan Winston. Raja memejamkan kedua matanya dan terus memegangi tangan Winston dengan kencang.

Hingga...

Srukkkk....

Tiba-tiba saja raja terasa ada sesuatu yang menusuk tubuhnya. Yang membuat mulutnya mengeluarkan banyak darah. Semuanya sangatlah terkejut melihat hal itu. Winston yang tangannya masih digenggam pun juga langsung melepasnya dan berjalan mundur.

Ratu, Pangeran, Putri, dan beberapa pengawal istana langsung mendekati raja yang terjatuh, usai mendeteksi kekuatan elemental Winston.

Kemudian pengawal istana pun meraba-raba bagian leher serta tangan Raja. Seusai itu ia menatap kearah Ratu, Putri dan Pangeran dan menggelengkan kepalanya.

Ketiganya langsung menangis sejadi-jadinya ketika melihat hal itu. Winston serta keempat pahlawan lainnya merasa heran melihat hal itu. Apa yang mereka tangiskan? sebenarnya apa yang terjadi pada Raja?

Pangeran menatap kearah Winston. Iapun bangkit berdiri lalu mendekati Winston yang kini sedang menatapnya. Usai itu, Pangeran langsung mendorong Winston hingga Winston terjatuh.

"Dasar pembunuh! gara-gara kamu Raja meninggal! kamu pembunuh! kamu monster bukanlah pahlawan! kamu adalah iblis yang sesat! lebih baik sekarang kau pergi dari sini!" teriak Pangeran.

Winston terdiam melihat hal itu. Iapun memutar tubuhnya lalu Winston pergi dengan gaya dan tampang tak berdosa nya. Winston melewati Emilia tetapi ia tak menengok sedikitpun kearah Emilia.

Saat Winston melewati Emilia, Emilia merasakan kekuatan yang cukup besar ada pada di diri Winston. Ketika merasakan hal tersebut, Emilia menoleh kearah Winston.

"Pantas saja Raja mati, ternyata kekuatannya sekuat itu? tapi tunggu... bagaimana bisa aku merasakan hal seperti ini?!" batin Emilia yang merasa terkejut.

Kemudian Emilia menoleh kearah Blossom, Sea dan juga Adlof. Tampak, ketiganya itu memasang raut wajah kesal. Sepertinya mereka begitu dendam dengan Winston sekarang. Sedangkan Emilia justru terbalik, ia merasa kasihan dengan Winston padahal Winston itu tidak sengaja melakukan hal tersebut.

***

Winston berjalan melewati rakyat yang berkumpul didepan istana. Seluruh rakyat menatapnya dengan tatapan benci dan kini menganggapnya sebagai seorang pembunuh.

Tetapi Winston tidak begitu memperdulikan hal tersebut karena di dunianya yang dulu, ia juga merasakan hal yang sama. Bahkan Winston sampai mendapatkan Bullyan secara fisik.

Winston berjalan terus-menerus sampai-sampai ia tak sadar bahwa ia berada didalam hutan.

Ketika baru menyadari bahwa dirinya ada di hutan, Winston pun menghentikan langkahnya lalu menatap sekelilingnya. Setelah itu iapun duduk di tanah dan bersandar pada pohon.

"Sebenarnya apa yang terjadi? kenapa mereka semua menyebutku sebagai pembunuh padahal jelas-jelas aku tidak melakukannya," batin Winston. Setelah itu Winston menatap kearah tangan kanannya kemudian ia melambaikan tangannya dan melipat tangannya. Tetapi pada saat Winston melambaikan tangan nya, tiba-tiba saja terdapat hembusan angin yang sangat kencang bahkan saking kencangnya sampai sepuluh pohon hancur lebur bagikan debu.

Winston yang menyaksikan hal tersebut sangatlah terkejut. Ia langsung memeluk tangan kanannya erat-erat sambil sesekali menatapnya.

"Astaga kekuatan apakah itu? mengerikan sekali! hmmm sepertinya itu adalah kekuatan angin deh!" gumam Winston.

Ketika Winston sedang memikirkan mengenai kekuatan yang dimilikinya, tiba-tiba saja terdengar suara seperti serigala mengaum membuatnya takut sehingga Winston langsung bangkit berdiri.

Ketika Winston bangkit berdiri, terdengar suara pria yang berbisik di telinga kanan Winston dan menyuruh Winston menembak.

Winston spontan saja menembak padahal tidak ada pistol ataupun senapan ditangannya. Usai ia menembak, dari tangannya itu keluar cahaya berwarna kuning putih yang langsung menembus pohon itu lalu meledak hingga hampir setengah pohon yang ada di hutan itu hangus terbakar.

"A...s...t...a...g...a!" ucap Winston yang sangat terkejut. Ia menatap kearah tangan kanannya kemudian ia terjatuh karena ketakutan.

"Sebenarnya? sebenarnya? sebenarnya kekuatan apakah ini?! kenapa begitu hebat sangat?!" ujar Winston. Tak lama setelah itu, muncul Dewa Brian yang sebelumnya mengobrol dengannya sebelum mengirim Winston ke negeri yang kini menganggapnya sebagai seorang pembunuh.

"Bagaimana? hebat bukan?" tanya Brian. Winston sempat terkejut ketika melihat Brian yang muncul secara tiba-tiba itu. Lalu setelah itu, Winston tanpa berbasa-basi langsung bertanya.

"Sebenarnya kekuatan apa yang dimiliki aku sekarang?!" teriak Winston pada Brian. Brian tersenyum kemudian menjawabnya.

"Ah baiklah akan kuberitahu sekarang karena Raja di negeri ini sudah mati terlebih dahulu sebelum memberitahu mu. Hnn kekuatan yang kamu miliki itu adalah kekuatan angin dan juga cahaya. Di kalangan kami para dewa Dewi dan di negeri yang kami jaga, kekuatan cahaya adalah kekuatan paling kuat yang pernah ada. Sedangkan angin adalah kekuatan yang cukup lemah tetapi jika kamu bisa mengendalikannya, maka angin itu akan sebanding dengan kekuatan cahaya mu," jelas Brian.

"Ha? betulkah itu? tetapi... sekarang aku bukanlah pahlawan apalagi rakyat disini menganggap ku sebagai pembunuh. Tak hanya rakyat saja tetapi semuanya," kata Winston. Brian tersenyum kemudian menjawab nya.

"Itulah cobaan yang kamu dapat saat menjadi seorang pahlawan. Pahlawan yang sebenarnya itu adalah pahlawan yang mampu melewati cobaan berat seperti apa yang kamu rasakan sekarang. Jika kamu mampu melewati ini semua sampai titik terakhir maka kamu itu memang seorang pahlawan!" ujar Brian.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C2
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank 200+ Power Ranking
    Stone 0 Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login

    tip Paragraph comment

    Paragraph comment feature is now on the Web! Move mouse over any paragraph and click the icon to add your comment.

    Also, you can always turn it off/on in Settings.

    GOT IT