"Maaf."
"Tidak apa-apa."
Kai tidak berbohong soal dia tidak bisa berdansa, alih-alih mengikuti Faiz, yang ia lakukan malah terus-menerus menginjak sepatu Faiz menggunakan wedgesnya, entah bisa disebut keberuntungan atau tidak, sepatu Faiz membuatnya tidak terlalu merasakan sakit ketika diinjak.
"Maaf lagi," kata Kaira kembali menginjak Faiz secara tak sengaja.
Kai bahkan tidak lagi peduli pada tatapan beberapa gadis yang nampak iri padanya, terutama gadis yang ditolak berdansa tadi oleh Faiz, padahal Ia sudah mengincar pemuda itu, tentu saja ia mengenalnya.
Meski begitu Kai sendiri paham bahwa dirinya dan Faiz menjadi sasaran tatapan dari orang-orang.
Ia tidak begitu paham kenapa seorang Faiz malah mengajaknya, tapi mengingat pemuda itu tak terlalu terlihat bersahabat dengan lawan jenis kecuali Ana dan dirinya. Ia pun bisa memakluminya.