Pada akhirnya, agar Hazel tidak ikut dalam penyergapan Kenneth. Hiroshi menyarankan agar Blake tetap bersama Hazel. Sehingga yang pergi dalam misi ini hanya Gin, Hiroshi, dan para anak buahnya.
"Ini kan yang kau inginkan, Sayangku?" tanya Blake sembari menarik tubuh Hazel ke dalam pelukannya.
Hazel hanya terkekeh sambil terus menempelkan kepalanya di dada Blake. Coba rasakan irama detak jantung Blake yang selalu menenangkannya.
"Kenapa kau diam saja, Sayang?" tanya Blake.
"Aku sedang mendengarkan irama jantungmu," jawab Haze jujur.
"Jantungku?" tanya Blake balik dengan dahi mengerut.
Hazel mengangguk.
"Itu membuatku nyaman, Blake. Suara ini selalu kurindukan, tapi suara ini pula yang membuatku takut... "
Blake menaikkan dagu Hazel perlahan, meminta gadisnya untuk menatap matanya. Ia ingin melihat apa yang ada disana, mata tak pernah berbohong. Ibarat sebuah jalan pintas untuk mengetahui isi hati seseorang.