Kenneth, nama itu yang selalu membuat kepalanya seperti disulut bara api. Ini bukan sekedar kemarahan biasa tapi ini adalah sebuah kesumat yang harus lelaki itu bayar mahal. Apa yang ia perbuat telah membuat Hazel dan Blake harus mempertaruhkan nyawanya. Keduanya hampir saja dipisahkan oleh bangsawan nekat karena cintanya bertepuk sebelah tangan.
"Haze, kenapa kau tetap bersikeras ikut? Tuan Gillian kan sudah melarangmu untuk ikut?" tanya Amanda. Pertanyaan yang tak akan diindahkan oleh seorang keras kepala macam Hazel.
"Kau tidak akan mengerti, Am. Sekalipun aku mengatakan padamu tentang alasanku," ujarnya sambil berjalan menuju landasan private jet milik Blake.
Sedangkan Blake berjalan terlebih dahulu, bersama Hiroshi. Mereka sedang membicarakan sebuah rencana yang akan mereka gunakan untuk menjebak bajingan itu.
"Am, lihatlah mereka sekarang semakin akrab," kata Hazel sembari menunjuk ke arah Blake dan Hiroshi.