Satu jam setelah kejadian di Rumah Senjata, para tokoh itu berkumpul kembali di kedai.
Youmei mentraktir semua orang yang tadi di Rumah Senjata.
Suara ramai obrolan dan tawa menggelegar di kedai itu. Para pelayan sibuk melayani tamu yang sangat ramai.
Semua orang jadi seperti anak kecil yang begitu gembira, meskipun mereka sudah kalah cukup besar
"Silahkan.. silahkan pesan saja jangan sungkan." Youmei melayani dengan ramah.
"Satu Guci lagi Arak di meja ini." Di meja lain, Tiga Harimau menambah guci lagi.
"Mana makanannya? Lama betul." Dimeja lain Bha Gong menambah pesanan.
"Aku mengangkat arak untuk ke suksesan Rumah Lelang " Fang Jie menghormati Youmei
"Hahaha..." Dimeja lain Fang Han dan Sing Poa tampak kusuk obrolannya.
Demikianlah suasana di kedai yang sangat ramai melebihi kebisingan pasar pagi. Semua orang begitu senang. Semua orang memesan. Semua orang berteriak. Semua orang tertawa.
Yang tidak turut hadir di keramaian ini hanyalah Malaikat Pembunuh.
Youmei dan Ye Shang menjadi pusat perhatian dan buah pembicaraan dalam kedai ini. Ye Shang melayani dengan baik dan ramah bak seorang bangsawan. Semua keramah tamahannya di sukai oleh para tamu nya. Meskipun terlihat masih sangat muda namun sikap dan tuturnya seperti orang yang sudah berpengalaman.
Dari semua tamunya, hanya satu orang yang tidak berpengaruh dan tidak tenggelam oleh meriahnya pesta dadakan ini. Dia adalah Han Song.
Mata pria ini terus memperhatikan tindak tanduk Ye Shang. Apa yang diperbuat nya tidak satupun yang terlewatkan dari matanya.
"Kulihat kau seperti sudah terbiasa menjadi bintang utama dalam pesta." Youmei juga melihat akan semua sikap Ye Shang yang seperti orang yang sangat berpengalaman.
"Orang seperti ku sudah terbiasa dengan acara seperti ini " Ye Shang bangkit berdiri. "Aku akan mengambil arak lagi."
"Kau bisa panggil pelayan untuk membawakannya.Jadi tidak perlu mengambilnya sendiri." Youmei Mencoba mencegah Ye Shang meninggalkan tamu nya.
Chen berkeras berjalan menuju ruang arak untuk mengambil guci lagi. Sudah cukup lama dia meninggalkan pesta pora yang glamour di kehidupan lamanya. Walaupun acara di kedai ini tidaklah semewah dengan pesta yang sering dilakukan dulu namun tetap saja mengingatkan dia akan keburukan sifatnya di masa lalu.
Dipesta pesta lamanya, dia bagaikan seorang raja kecil yang di hormati. Upeti, wanita, arak merupakan hiasan dalam pesta pestanya. Jika hatinya senang maka semua bergembira tapi jika hatinya sedang tidak bagus maka nyawa dan darah akan menjadi bagian dari pesta.
"Adik Ye Shang." Seorang wanita membuyarkan lamunannya.
"Ah, Kiranya Nona Bang Seok. Apakah gerangan yang bisa saya bantu."
"Jangan panggil aku Nona. Panggil aku Kakak juga." Bang Seok memegang tangannya Ye Shang dan meletakkan suatu benda di telapak tangannya. "Aku juga bisa lebih baik dari Youmei dalam hal melayanimu." Wanita ini
Melenggang penuh rayuan sambil memamerkan dada nya yang setengah terbuka.
"Token Emas?" Ye Shang memandang benda di tangannya.
"Itu pemberian cuma cuma dari Kakakmu ini. Datanglah mampir ke Rumah Senjataku kapan pun siang ataupun malam. Aku akan senang menyambutmu" Seok berbicara kemayu sambil mengerling mata genit nya.
"Terima kasih Nona Bang Seok. Aku sangat menghargainya."
"Jangan panggil aku Nona lagi. Mengapa Youmei bisa menjadi kakakmu sedangkan aku tidak bisa. Apakah kekuranganku..."
"Aihh... Nona Seok merayu di siang hari bolong." Fang Han datang mengganggu pembicaraan. "Tuan Ye Shang mari kutemani mengambil Arak baik "
"Aahh.. Terima kasih Tuan Fang Han. Itu sangat membantu."
Kesempatan ini tidak disia siakan oleh Ye Shang untuk melepaskan diri dari Penguasa Rumah Senjata. Mereka berdua berjalan meninggalkan Bang Seok yang kelihatan kesal.
"Kalau Master Ye mampir ke Kota Fanglie, mohon kiranya bertandang di bengkelku. Aku sangat menghargainya." Fang Han memanggil Master sekarang.
"Aku akan sangat senang hati."
"Aihh.. Si Tua Han tetap licik meskipun dalam keadaan mabuk." Ko The tidak mau kehilangan kesempatan untuk mendekati Ye Shang "
"Tuan Ko The."
"Panggil aku Ko The saja, Master. Bengkel Fang Han masih jauh dari sini. Jika Tuan Ye berkenan mampirlah ke bengkel Rumah Senjata. Apapun kebutuhan Tuan Ye pasti aku akan mengusahakannya."
"Hei Pendek. Apakah kau tidak lihat kalau aku sedang berbicara dengan Master " Fang Han kesal karena Ko The datang mengganggu.
"Dasar Si Tua Burik. Apakah kau tidak lihat, Nona ku sudah memberikan Token Emas kepada Master. Berarti dia adalah tamu kehormatan kami selama berada di kota ini."
Ye Shang membiarkan pertikaian ke dua penempa yang sedang mabuk itu. Dia melanjutkan langkahnya ke gudang arak.
"Berikan aku dua guci " Pinta nya kepada penjaga gudang.
"Pamor mu sangat cepat melejit naik ke Puncak untuk orang sederhana sepertimu." Seseorang mengusik dari punggungnya.
"Kiranya Tuan Sing Poa. Apakah kau juga akan memintaku datang ke bengkelmu."
"Tidak. Aku tidak memiliki bengkel. Menempa hanyalah hobby bagiku."
"Lantas apa yang bisa saya bantu, Tuan." Ye Shang mengambil guci dari penjaga gudang.
"Tidak ada. Hanya saja aku hanya penasaran siapa dirimu sebenarnya?"
"Apa maksudmu? Aku juga ingin bertanya kepadamu, dari mana kau mengetahui di awal akan hubungan ku dengan kak Youmei."
Ye Shang teringat ketika Sing Poa memasang taruhan untuk dirinya, Han Song menanyakan kepada Sing Poa, Apa yang menjadi alasannya bertaruh untuk Ye Shang. Jawaban Sing Poa sungguh mengejutkan, Semua orang di ruangan itu tidak ada yang tahu mengenai hubungan Youmei dan Ye Shang dalam memanggil kakak dan adik, tetapi justru Sing Poa mengetahuinya terlebih dahulu.
Mari ku bantu membawa Guci itu." Sing Poa menahan langkah Ye Shang yang sedang membawa dua guci lalu mengambil satu guci. "Hei.. Apakah itu cincin tembaga peninggalan Dynasti Mangsu?"
Sing Poa melihat cincin yang melingkar di jari Ye Shang tatkala hendak menyerahkan guci.
"Dynasti Mangsu?"
"Yah. 1.000 tahun lalu Dynasti Mangsu adalah penguasa negeri ini. Kaisar Se Wung adalah seorang Culltivator yang sangat kuat dan tidak terkalahkan dan pernah hidup selama 500 tahun. Ketika kaisar turun tahta di gantikan oleh anaknya yang tidak becus memerintah. Akhirnya 1000 tahun lalu Kerajaan Mangsu lenyap hingga terbagi menjadi tiga kerajaan yang berkuasa di negeri ini. Zhu, Shui dan Mhonk yang saling memperebutkan Tahta. Anehnya keturunan Se Wung lenyap bagai di telan bumi. Dynasti Mangsu pun lenyap. Hanya tinggal harta peninggalannya saja."
"Aku tahu tentang sejarah itu. Tapi mengapa kau mengatakan kalau cincin ini dari peninggalan Dynasti Mangsu?"
"Yah. Hanya dugaan saja. Kaisar Se Wung adalah kaisar yang tidak menyukai kemewahan. Semua barang dan kehidupannya sangat sederhana termasuk senjata dan aksesoris miliknya. Cincin itu terbuat dari tembaga yang murahan tapi di dalamnya memiliki ruang yang luas untuk penyimpanan. Diperkuat dengan segel darah sehingga tidak seorangpun dapat mengambilnya selain dari pemiliknya."
"Kau cukup menguasai sejarah."
"Tidak. Aku hanya tertarik dengan artefak peninggalan Kaisar Mangsu. Apakah aku boleh memegangnya sebentar saja "
"Tidak."
"Kalau di ijinkan maka aku akan memberitahukan kepadamu tentang dari mana aku tahu hubunganmu dengan Nona Youmei."
"Tidak. Aku juga tidak perduli kau tahu dari mana."
"Aku juga tahu kalau Xing Xie sangat menginginkanmu dan mengutus pengawalnya mengejar mu. Aku juga tahu, karena dirimu, Youmei mengabaikan Xing Xie dan Nona Zuan Cia."
"Aku tidak perduli."
"Aku juga tahu kalau Tiga Harimau ingin membunuhmu. Aku juga tahu kalau Xing Yang pernah berhianat kepadamu."
"Apa? Dari mana kau tahu?" Ye Shang kaget mendengarnya.