Perasaan nya terasa hampa, berdiri dan menatap orang lain yang kehidupan nya tampak baik-baik saja.
Namun apakah mereka bahagia, atau pintar menyembunyikan rasa.
Walau semua waktu terus berjalan dan semua orang menjalani kehidupan aktivitas nya, ada perasaan yang tetap sama.
Kegusaran yang dialami Denzel tidak lepas dari nama gadis yang melekat di pikirannya.
Gadis itu menarik bukan karena dia cantik, dia hanya mampu menyulap hidup orang yang abu-abu menjadi warna lain yang lebih terang.
Kandin merebahkan tubuhnya diatas kasur kesayangannya. Setelah Aditya mengantarnya pulang!
Ia mengangkat tangannya, memperhatikan benda bulat yang kini melingkar di jari manisnya. Rasa sayang seorang Aditya, yang membunuh rasa malunya demi melamar dalam keromantisan.
Khaira menaruh tangan di dadanya, memejamkan mata. Memastikan semuanya nyata. Lalu kemudian membuka matanya kembali, dan cincin itu tetap melingkar di jarinya. Senyuman pun tersungging di wajah gadis itu.