Chapter 44: Melukis Emosi

Sofia menjelaskan kalau Illona kini tidak selemah dulu. Ia berkata kalau perubahan Illona bukan tentang penampilannya. Karena menurut gadis itu, bagaimanapun penampilan seseorang berubah, belum tentu hati dan sifatnya juga berubah.

"Dulu kamu hanya bisa menunduk pasrah ketika mereka mengganggumu. Sekarang kamu bisa berdiri tegak membalas mereka. Aku senang melihatnya. Aku berharap kalau diriku sendiri juga memiliki keberanian seperti itu," ucap Sofia dengan senyum kecut yang terlihat di wajahnya.

Illona sontak menyentuh punggung tangan Sofia yang ada di meja.

"Kamu pasti juga bisa, Sofia," ucap Illona. Ia dipenuhi pikiran positif karena menurutnya kehidupan Sofia di sekolah tidak seburuk dirinya.

Sofia tersenyum dan membalas sentuhan Illona. "Tidak semudah itu, Illona. Kamu juga tahu 'kan bagaimana kehidupan di sekolah. Sekali kamu menjadi target, tidak ada yang namanya ketenangan. Kamu sekarang ada Hugo yang akan mendukung di belakangmu, sedangkan aku?"