Chapter 157: POV Irza: Bersiaplah

Cobaan adalah anugerah, karena di saat itulah Tuhan sedang menunjukkan rasa sayangnya kepada hamba-Nya. 

 ***

Mentari kembali menyingsing dan dengan tidak tahu malunya dia menembus masuk ke dalam celah gorden kamarku sehingga aku mau tidak mau harus merasa terganggu dengan semua itu. 

"ARGH!" erangku saat semesta kian lama kian tidak membiarkanku untuk tidur dengan nyenyaknya kali ini.

Sayangnya aku tidak punya kuasa untuk melawan, memang sudah waktunya untuk aku kembali melanjutkan hariku. Karena setelah kepergian Jeri yang berakhir hanya cerita Jeri, bukan ceritaku. 

Dengan langkah gontai aku memangkas jarak antara aku dan juga kamar mandi, ini adalah langkah awalku untuk melanjutkan hariku.

Aku hanya membutuhkan waktu lima belas menit untuk membersihkan badanku.

Setelah aku membalut tubuhku dengan seragam SMA Nusantara Bakti kini yang harus aku lakukan adalah membawa kedua kaki jenjangku menuju lantai dasar.