"Kau kan pernah pingsan saat memberikan napas buatan untukku?"
"Huh?" Perlu beberapa saat bagiku untuk menyerap apa yang dikatakan Davis. "Ma-masa sih? Aku tidak ingat.."
"Hahaha tentu saja kau tidak ingat, kau terlalu kelelahan karena telah menyelamatkanku."
Davis tertawa seolah-olah itu hal yang lumrah terjadi. Seperti tak sengaja menginjak kotoran anjing. Noda semacam itu bisa dibersihkan oleh air dan sabun. Sementara ciuman pertama ku telah kandas bahkan sebelum aku menyadarinya.
"Ya ampuuun... Ciuman pertama ku~" gumamku nelangsa sembari memijit dahi.
"Kau bilang apa?"