Download App

Chapter 144: Ancaman

Axel yang dari tadi tersenyum smirk sambil mengarahkan ponsel ke arah wajahnya dan menunggu hingga panggilan tersambung. Tidak butuh waktu lama untuk menunggu sosok pria yang tak lain adalah Ardhan menjawab panggilan karena beberapa detik kemudian bisa melihat wajah di dalam layar ponsel.

Saat ia melihat Ardhan yang berekspresi sangat marah dengan bibir bergerak dan sudah bisa dipastikan menghinanya, Axel hanya mengulas senyuman karena ingin makin membuat pria itu marah.

'Sekarang kita buktikan siapa di sini yang merupakan pecundang tidak berguna, Ardhan. Bagaimana reaksimu saat aku melakukan sebuah hal kecil."

Axel yang kini melambaikan tangan sambil tersenyum, kini makin bersemangat untuk membakar jiwa Ardhan dengan cara melabuhkan bibirnya pada kening Zelyn. Tentu saja karena ia merasa sangat murka dan belum bisa melupakan hinaan dari Ardhan yang mengatainya seorang pecundang tidak berguna.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C144
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login