Chapter 153: Chapter 154

"Kemarilah." Merengkuh kepala Flower menyandarkannya ke dalam lengan kekar, bersamaan dengan itu menarik selimut hingga batas dada. Kini, sejoli paling berbahagia sedang mengarungi mimpi indah bersama.

--

Sinar pagi mengintip malu-malu melalui tirai jendela menyapu hangat wajah cantik yang sedang bergelung dibalik selimut tebal.

Atas sapuan kehangatan itulah yang membuat sepasang manik hazel terbuka sempurna. Flower langsung menggeliatkan tubuh dari otot-otot yang terasa kaku.

Seketika itu juga tersentak mendapati suami tercinta tak ada di sisinya. "Sayang ... " Panggilnya, akan tetapi hingga sepersekian menit tidak ada jawaban. Flower bergegas beranjak dari ranjang memeriksa kamar mandi. "Sayang ... "

Mendapati suami tercinta tak ada di sana membuatnya disergap ribuan pertanyaan. "Ini kan masih pagi. Ke mana perginya, Darren?"

Seketika itu juga mengulas senyum. "Ah, aku tahu. Pasti dia ke kamarnya, Baby Love."