Arya memukul kasurnya berulang kali, merasa harga dirinya sangat tak rendah di hadapan Amelia. Bagaimana gadis itu hanya memberi pesan singkat semacam itu? Apa ia sama sekali tak memikirkanku? Arya kini mengambil guling di atas kasur dan membantingnya sembari bergumam tak jelas.
"Arya! Kamu kenapa membanting gulingmu? Kamu pikir gunanya benda panjang itu sebagai mainan? Taruh yang benar dan rapikan kasurmu! Kau seperti anak kecil yang merengek ketika tak dibelikan mainan," bentak ibunya menatap penuh arti pada anaknya.
Arya hanya menghela napas pelan sembari merapikan tempat tidurnya. Sekeras itukah ia membanting guling sampai ibunya rela naik ke lantai 2? Arya menggelengkan kepalanya cepat-cepat. Berharap hanya ibunya saja yang berurusan dengannya.
Arya kembali merebahkan dirinya sambil memeluk guling yang sempat ia lampiaskan.