Download App
12.19% Golden Chapter / Chapter 30: New Member

Chapter 30: New Member

Keinginan membawa orang itu kembali bersamanya muncul begitu saja, Han Yiyue bahkan tidak mengerti dari mana asal perasaan iba itu. Mengikuti He Xi Huan selama tiga tahun memberi banyak kesan mengenai sikap buruk antara manusia satu dan lainnya. Sering kali ia melihat tindakan kekerasan dan kejam ketika kelompok Fenghuang mencoba menghancurkan musuh mereka, tetapi semua itu dilakukan sesuai dengan tindakan pihak yang terlibat.

 

Untuk orang-orang dalam sel ini, jelas tidak semua dari mereka telah melakukan hal buruk terhadap sesama sehingga mendapatkan perlakuan ini. Bahkan untuk remaja itu, bisa jadi ia berada di dalam sel dan dijual sebagai peliharaan bukan karena kesalahannya, tetapi orang lain atau mungkin orang tuanya.

 

Han Yiyue jelas mengenai masalah tersebut, ada banyak penjualan anak yang dilakukan orang tuanya sendiri karena beragam alasan. Anak itu tentu tidak tau apa-apa, bahkan tidak mengerti di mana letak kesalahan mereka.

 

Memikirkan cara tepat untuk mengatakannya kepada He Xi Huan, dia tidak menyadari jika remaja itu mulai menjauh hingga ke pojok sel. Wajahnya tampak pucat, tubuh meringkuk, dan sedikit gemetar. Kesadaran Han Yiyue kembali ketika ia mendengar teguran seseorang.

 

"Yiyue, apa yang kamu lakukan di sini?!"

 

Han Yiyue terkejut, segera menoleh ke sumber suara. Di depan pintu He Xi Huan dan Jamie berdiri bersama Pedro juga beberapa anak buahnya. Ketika melihat keberadaan Han Yiyue, tentu saja mereka memasang wajah terkejut dan takjub. Terlebih bagi Pedro yang menemukan jawaban atas menghilangnya dua penjaga di depan pintu, kemungkinan besar merupakan ulah bocah itu.

 

"Xi Huan!" Melompat dari tempatnya berjongkok, Han Yiyue langsung menuju ke samping He Xi Huan dan memasang wajah cerah, jari telunjuk menunjuk ke arah sel dengan kain terbuka. "Aku ingin membelinya."

 

Semua orang secara serentak melihat remaja itu, membuat pihak lain agak risi meski sedikit senang setelah mendengar kalimat Han Yiyue.

 

He Xi Huan mengangkat alis, setelah melihat sosok remaja di dalam sel, ia berbalik ke arah Han Yiyue. Wajah laki-laki itu tampak serius dan penuh harapan membuatnya berpikir mengenai alasan yang mendorong keinginan itu terjadi. Jarang-jarang melihat Han Yiyue begitu tertarik kepada orang lain terlepas dari rasa iba.

 

"Bisakah kamu menjelaskan alasannya?"

 

Han Yiyue tidak memiliki keraguan untuk memberi alasan bahwa dia merasa kasihan dan sedikit tersenutuh setelah mendengar niat baik remaja itu, tetapi ia juga menyadari sudut pandang He Xi Huan. Alasan klasik seperti itu tidak akan diterima, paling-paling mendapatkan ejekan. Pada akhirnya ia memikirkan sesuatu yang tampak lebih logis.

 

"Tidak lama lagi aku akan pergi, bukan? Dia bisa membantu, setidaknya menjadi penghubung antara kita. Lagi pula, kamu membutuhkan wajah baru yang tidak dikenali orang sebagai anak buahmu. Dia adalah kandidat yang tepat."

 

Setelah mengatakan penjelasan yang cukup masuk akal dan menguntungkan, ekspresi wajah orang-orang itu berubah lagi. Kali ini Jamie mendukung perkataan Han yiyue dan segera menyela.

 

"Itu benar. Masih ada waktu untuk memberinya arahan. Belum lagi orang-orang di sini sudah dilatih untuk setia dan patuh. Ini adalah pemikiran yang bagus."

 

Jika Jamie sudah mengatakannya, berarti memang layak diperhitungkan. He Xi Huan tidak keberatan lagi, tetapi bukan berarti akan mengambil tanggung jawab sesuai keinginan Han Yiyue. Dia hanya mengganggukkan kepala.

 

"Kamu bisa membelinya," dia berkata tanpa beban dan mulai melangkah semakin masuk ke dalam.

 

"He Xi Huan, kamu yang harus membelinya."

 

"Mengapa aku harus? Bukankah kamu yang menginginkannya?"

 

Han Yiyue mengejar, memegang tangan laki-laki itu dan berusaha menghentikan langkahnya. "Aku tidak punya uang sebanyak itu untuk menebusnya. Jadi, aku hanya bisa meminta kamu untuk itu. Kumohon!"

 

Mendengarnya memohon, terlebih dengan nada rendah di akhir, He Xi Huan tidak bisa tetap teguh akan pendiriannya yang berencana memberi hukuman karena telah memasuki ruangan ini tanpa pemberitahuan.

 

"Kamu bisa meminjam uang padaku, tapi seperti apa kamu akan membayarnya?"

 

"Kamu …." Han Yiyue secara alami memahami maksud lain dari kata-kata itu dengan pahit menelan kembali keluhannya. Dia tidak memiliki pilihan selain menerima. "Aku akan membayarnya dengan kerja kerasku."

 

He Xi Huan puas melihat pemahaman diam-diam Han Yiyue dan menampilkan senyum miring. Melirik ke arah Pedro sebelum berbalik pada Jamie dan memberi perintah melalui tatapan mata. Jamie memahaminya dengan baik, ia memutuskan membicarakan masalah itu kepada Pedro. Pembicaraan kecil terjadi di antara dua orang tersebut sementara salah satu bawahan Pedro diberi perintah membuka sel.

 

Hal pertama yang dilakukan Han Yiyue adalh mendekati sel dan menyunggingkan senyum tipis pada remaja itu. Ketika si remaja mendekati pintu sel terbuka, ia hendak berjalan dengan tangan dan kaki, kepala menunduk penuh. Han Yiyue segera memberi perintah pertama.

 

"Aku sudah membelimu, jadi kamu harus menurut. Sekarang bertindak seperti biasa dan berjalan di belakangku!"

 

Han Yiyue agak kesal melihat pihak lain masih memerankan 'peliharaan baik'. Namun, tidak bisa begitu impulsif dan marah-marah. Bagaimanapun, ia cukup memahami hal itu disebabkan kebiasaan ketika diberi pembelajaran di tempat ini. Hati Han Yiyue sedikit bersalah.

 

Remaja itu terdiam beberapa saat, menatap ke atas dalam kelinglungan di matanya, melihat lamat ke arah Han Yiyue. Hendak mengatakan sesuatu, tetapi segera dipotong oleh suara tegas Han Yiyue.

 

"Jika kamu bersikeras seperti ini aku tidak akan membawamu pulang, ah."

 

Remaja itu dengan cepat bangkit dari posisinya dan berlari ke belakang Han Yiyue. Postur tubuh tegap, tanpa ketakutan seperti sebelumnya.

 

Han Yiyue tersenyum puas, ia mengikuti langkah He Xi Huan yang terus maju sampai ke pintu lain ruangan itu. Suasana di balik pintu tidak jauh berbeda dengan ruangan ini, hanya saja tidak terdapat sel-sel pemisah. Hanya terdapat satu sel yang menampung keseluruhan manusia.

 

Sekitar 10 orang laki-laki bertubuh bagus dan atlestis, dipastikan mereka memiliki kemampuan perkelahian yang cukup baik. Namun, terlepas dari keliaran yang dikeluarkan, ada kepatuhan di mata mereka. Tampak seperti anjing penjaga.

 

Pedro berjalan cepat ke sisi He Xi Huan dan dengan senyum bangga memberi penjelasan. "Tuan Axton, mereka adalah yang terbaik dari yang terbaik. Sangat patuh dan kuat. Kamu bisa memiliki mereka semua lalu menjadikannya bagian dari Fenghuang atau sebagai umpan kepada musuh."

 

He Xi Huan mengabaikan kata-katanya, memilih memperhatikan orang-orang dalam sel dengan saksama dan membuat penilaian. Pada dasarnya, dia tidak memerlukan begitu banyak orang. Hanya satu yang bisa dipakai untuk pergi bersama Han Yiyue ketika saatnya tiba.

 

Remaja di belakang Han Yiyue tampak agak salah, ia gelisah semenjak memasuki ruangan tersebut. Manik matanya sesekali melirik seseorang di balik sel dan bertabrakan tatapan. Ada keinginan untuk mendekat, tetapi merasa takut sehingga hanya mampu berusaha keras menormalkan suasana hati dan bertindak tidak aneh.

 


Chapter 31: New Member

Awalnya, Han Yiyue tidak merasa keanehan sedikit pun. Pikirannya berpusat pada orang-orang di dalam sel, sesekali memperhatikan wajah mereka satu per satu sebelum beralih ke proporsi tubuh yang membuat iri.

 

Terlepas dari begitu sering orang-orang itu terkurung di dalam sel, tubuh mereka baik dan menunjukkan sikap seorang laki-laki dewasa. Han Yiyue mendesah di dalam hati dan merutuki ketentuan dari He Xi Huan bahwa dia tidak boleh memiliki otot menonjol.

 

Pakaian belakangnya terasa agak berat, itu cukup untuk membuat perasaan tidak nyaman. Melirik ke belakang dan mendapati bahwa seseorang telah menarik bajunya. Kerutan di kening menjadi dalam, siap untuk merutuki. Namun, kalimatnya tidak pernah keluar dari mulut setelah melihat penampilan aneh remaja itu. Wajah pucat dan manik mata memancarkan perasaan kuat melihat seseorang.

 

Han Yiyue mengikuti arah pandangannya dan menemukan sosok laki-laki di bagian paling pojok dari kumpulan itu. Pihak lain juga melakukan hal yang sama, hanya saja tatapannya tampak menenangkan.

 

Diam-diam Han Yiyue membuat tebakan sendiri di benak. Dua orang ini kemungkinan saling mengenal.

 

"Siapa dia?" dia beratanya dengan suara rendah hampir tidak didengar orang lain selain mereka.

 

Remaja itu agak terkejut sebelum memberikan keberanian melihat ke arahnya. Melihat keseriusan Han Yiyue, ia tidak bisa tidak memberi jawaban yang menurutnya benar.

 

"Saudaraku."

 

Meski dengan nada rendah, Han Yiyue dapat merasakan penekanan emosi. Melirik kembali ke arah sosok di balik sel, kebetulan bahwa tatapan mereka saling bertabrakan. Samar-samar Han Yiyue merasa bahwa pihak lain sangat ingin menghindar, tetapi tidak memiliki kemampuan sehingga memilih mengangguk dengan sanggung.

 

"Apa kamu ingin dia ikut bersama kita?"

 

"Ya." Tanpa ragu-ragu remaja itu menjawab. Lalu menyadari antusias yang salah kemudian menambahkan, "Jika tuan tidak keberaatan."

 

Han Yiyue ingin tertawa mendengar perubahan panggilan tiba-tiba itu, tetapi di sisi lain juga menangis atas nasib yang tidak terlalu beruntung. Siapa yang menyangka bahwa He Xi Huan, laki-laki kaya yang terjerat di ranjang dengannya, begitu angkuh sehingga meminta bayaran besar untuk menebus seseorang yang sebenarnya juga dibutuhkan.

 

Mengembuskan napas panjang, ia memberi tanggapan, "Aku tidak keberatan, tapi tidak mungkin untuk bos besar kita."

 

Remaja itu menggangguk paham. Masih hangat dalam ingatannya tentang bayaran Han Yiyue untuk membebaskan dia.

 

Tanpa berpikir panjang lagi, Han Yiyue berjalan mendekati He Xi Huan dan berdiri di sampingnya. Melepas paksa pegangan di baju belakang. Ketika menghadapi He Xi Huan yang berpikir panjang untuk mengambil salah satu dari orang-orang itu.

 

Ini adalah saat yang tepat untuk memberi pengaruh!

 

"Xi Huan, apa kamu akan mengambil mereka untuk menemaniku melakukan tugas?"

 

"Ya," jawab He Xi Huan tanpa mengalihkan perhatian ke samping.

 

Han Yiyue mengangguk puas dan melanjutkan tugasnya. "Kamu harus memilih seseorang yang terlihat seperti orang Asia. Dia akan menjadi saudaraku di tempat asing, penting untuk mencari kesamaan."

 

Bukan kebetulan atau omong kosong ketika Han Yiyue mengatakannya. Bagaimanapun, ia sudah memperhatikan remaja yang baru dibelinya, wajah itu tampak seperti orang Asia meski belum jelas dari bagian mana. Lalu, saudara lain yang berada sel juga tidak jauh berbeda karena mereka adalah saudara.

 

Perkataan Han Yiyue cukup berpengaruh bagi He Xi Huan, ia mulai lebih memperhatikan orang-orang di dalam sel dan menemukan tiga kandidat paling cocok. Wajah merekaa tidak tampak terlalu Asia, tetapi tidak 100% seperti laki-laki barat.

 

"Aku ingin tiga orang itu." He Xi Huan menunjuk mereka satu per satu. Pedro dengan tenang memerintahkan bawahannya untuk mengeluarkan tiga orang pilihan He Xi Huan.

 

Segera tiga sosok sudah berdiri tidak jauh di depannya dalam posisi tegap, tetapi menundukkan kepala dan tidak berani menatap langsung ke mata He Xi Huan.

 

"Biarkan aku yang memilih," Han Yiyue segera menyampaikan keinginannya dengan bersemangat.

 

Di sisi lain, Pedro memberi tatapan kesal sekaligus tidak berdaya. Berpikir tentang seorang pemuda yang begitu berani bertindak bersemangat di hadapan He Xi Huan. Jika dia adalah bosnya, sudah pasti tidak akan membiarkan orang seperti itu bertindak sesuka hati. Yang paling diinginkan adalah menghajarnya di tempat tidur. Ah, dia frustrasi memikirkan itu dan keinginan mengacaukan seseorang begitu membara di mata.

 

Namun, jawaban He Xi Huan tidak memberi keuntungan sedikit pun kepada Pedro ketika ia berkata dengan acuh tak acuh, "Cukup pilih satu."

 

Jawaban itu bukan hanya mengejutkan Pedro, tetapi Han Yiyue juga. Tidak berharap dengan mudah mendapat persetujuan seperti ini. Dia bahkan berpikir tentang apakah He Xi Huan tidak sedang dirasuki?

 

Sayangnya, ia tidak ingin menghabiskan waktu untuk memikirkan itu. Berpura-pura memperhatikan tiga orang di depan dengan saksama. Bahkan ia terlihat sangat serius ketika memegang dagu, memicingkan mata, dan membuat postur tubuh seorang pemikir keras.

 

"Aku memilih dia." Tunjuknya ke arah sosok yang sudah ditargetkan.

 

He Xi Huan mengangguk acuh tak acuh dan melirik Pedro untuk menyakinkan pihak lain. Setelah itu transaksi mereka berjalan damai, semua diputuskan dengan mudah. Namun, bukan hal mudah bagi mereka untuk pergi, terutama bagi Han Yiyue. Sebelum keluar dari ruangan, dua sosok tidak asing muncul dengan luka lebam di wajah dan berjalan tidak begitu kokoh.

 

Tatapan mata mereka tidak berdaya dan takut ketika menghadap Pedro. Dengan suara bergetar berbicara. "Bos, seorang sudah menyelundup masuk dan memperdaya kami lalu memukuli hingga pingsan sebelum mengurung kami di dalam bilik kamar mandi."

 

Tentu mereka tidak mengatakan bahwa pelaku adalah seorang remaja, harga diri mereka tidak mengijinkannya.

 

Pedro terkejut bukan main, wajahnya mengeras karena marah. Melihat kondisi dua bawahannya yang cukup kuat, sudah pasti pihak lain jauh lebih kuat. Dia memekik penuh amarah, "Seseorang? Siapa dia? Bagaimana keadaannya sekarang? Dia di mana? Mengapa kamu bisa terperdaya, ah?!"

 

Jika ada penyelundup sudah pasti bukan pertanda baik dan kemungkinan memberi pengaruh buruk. Pedro tidak siap untuk menerima konsekuensinya.

 

"Tuan Pedro, jangan terlalu bersemangat." Pada titik ini, Han Yiyue merasa perlu untuk berbicara dan menenangkan suasana. Tentu saja dia tahu siapa yang dimaksud orang-orang itu karena ia sudah mengenali mereka, tetapi mereka sama sekali belum melihat keberadaannya.

 

Hanya setelah suaranya terdengar di ruangan itu, dua sosok yang baru datang menegang, mengangkat pandangan dengan terkejut dan tidak percaya. Mulut terbuka, mata melotot, dan susah payah berusaha mengeluarkan suara mengutuk.

 

"B-bos. Itu … itu dia."

 

"Ya, bocah itu yang membuat kami seperti sekarang! Dia menipu kecil!"

 

Mereka menunjuk ke arah Han Yiyue. Dan pada titik itu juga semua orang yang semula bingung karena keberadaan Han Yiyue di dalam ruangan menjadi tercerahkan. Tatapan mata mereka antara prihatin kepada dua korban dan Pedro. Jelas bukan perkara mudah untuk membalas dendam dan melampiaskan kemarahan di hati.

 

Han Yiyue masih terlihat tenang sebelum menampilkan senyum manis ketika ia menyapa, "Halo, paman. Kita bertemu lagi."

 


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C30
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank 200+ Power Ranking
    Stone 0 Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login

    tip Paragraph comment

    Paragraph comment feature is now on the Web! Move mouse over any paragraph and click the icon to add your comment.

    Also, you can always turn it off/on in Settings.

    GOT IT