Download App
8.53% Golden Chapter / Chapter 21: Choice 2

Chapter 21: Choice 2

Bahkan sekalipun Han Yiyue memutuskan tidak tinggal bersamanya, He Xi Huan akan melakukan tindakan pemaksaan. Entah menggunakan ancaman secara halus atau kekerasan, tidak mungkin baginya untuk melepaskan Han Yiyue yang jelas-jelas  dapat memberikan hasil terbaik. He Xi Huan jelas memiliki metode tersendiri untuk membuat seseorang merasa berutang budi padanya bahkan berutang kehidupan. 

Ketika dia mendengar Han Yiyue telah memutuskan mengikutinya sekaligus memberi ancaman ringan, itu terdengar lucu, tetapi entah mengapa ia mengikuti alur permainan.

"Duduk di sana dan tunggu aku memakai baju," katanya dengan dagu menunjuk ke arah sofa sementara kaki berjalan mendekati lemari pakaian.

Han Yiyue sangat patuh, ia berjalan menuju sofa dan duduk tenang. Manik matanya memperhatikan gerakan pihak lain dan tidak bisa menyembunyikan kekaguman. Tubuh He Xi Huan sangat bagus, bagian belakangnya saja sudah cukup untuk membuat orang merasa iri. Pahatan sempurna untuk seorang laki-laki muda, perawakannya tinggi dengan fitur oriental campuran.

Jika Han Yiyue adalah seorang gadis kecil, dia pasti menyukai jenis laki-laki seperti itu. Namun, Han Yiyue adalah laki-laki yang lebih merasa iri dan ingin memiliki bentuk tubuh yang sama. Dia mungkin punya kesempatan untuk bertanya kepada pihak lain tentang tata cara menjadi begitu menarik.

Sampai He Xi Huan berjalan mendekat, tatapan mata Han Yiyue sama sekali tidak lepas darinya. Sangat transparan tentang kekagumannya dan hampir membuat He Xi Huan salah paham mengira sesuatu yang lain.

Dengan kening mengerut, ia bertanya, "Ada apa?"

Han Yiyue segera tersadar, menggelengkan kepala dengan kuat dan memberi jawaban penuh semangat. "Tubuhmu sangat bagus. Terlihat kuat dan hebat. Bagaimana cara mendapatkannya?"

Kerutan di kening He Xi Huan tampak semakin berlipat. Ia duduk di sisi lain bocah itu dan mengambil kotak obat, bersiap menjalankan tugasnya tanpa memberi jawaban. 

Pengabaian itu membuat Han Yiyue sedikit tidak senang. Bibirnya mengerucut lucu, tetapi hati penuh kata-kata yang mengutuk. Untung ia memiliki lebih banyak pengendalian diri sehingga tidak sampai mengungkapkan kalimat itu tanpa sadar. Namun, tetap tidak menyerah dan kembali bertanya, "Bagaimana cara mendapatkannya? Aku juga ingin seperti itu."

He Xi Huan tidak terkejut ketika mendengar bahwa bocah itu ingin memiliki bentuk tubuh yang bagus. Toh, di masa remajanya juga He Xi Huan sudah melakukan beragam upaya untuk mendapatkan bentuk tubuh seperti saat ini. Dia sangat teliti dan rajin dalam berolahraga.

Meski begitu, bukan tujuan utamanya membuat Han Yiyue memiliki tubuh yang beroto. Lagi pula tidak semua orang dapat memilikinya sekalipun telah berusaha keras. He Xi Huan menekan kapas pengoles obat luka sedikit lebih kuat.

Teriakan nyaring menggema diikuti rintihan nyeri. Mata Han Yiyue tampak sedikit berkaca-kaca, bibirnya semakin mengerut, dan tangan tanpa sadar memukul He Xi Huan. Ia berseru, "Apa kamu ingin membuatku lumpuh? Kamu sangat kejam dan tidak berperasaan. Jika kamu tidak ingin tersingi katakan saja secara langsung, aku bisa bertanya kepada Jamie, tubuhnya juga terlihat sangat bagus."

Sekali lagi, He Xi Huan menekan kapas dan membuat teriakan pihak lain semakin kencang. Sudut mata Han Yiyue berair, tetpi tidak menetes seperti tangisan. Bibirnya mengerut sedemikan rupa, tidak ingin mengatakan apa-apa lagi. Tidak ingin protes ataupun mengeluh. 

He Xi Huan melanjutkan pekerjaannya dengan benar dan selesai dalam waktu singkat. Menatap pihak lain yang terlihat sedikit menyedihkan, ia memikirkan beberapa hal acak. Mengingat kejadian tentang Pedro dan di hutan. Sepertinya tidak masalah membiarkan Han Yiyue belajar bela diri intuk ,menghindari kejadian-kejadian tidak terduga apalagi bertemu dengan orang-orang seperti Pedro.

"Kamu masih ingat apa yang kamu katakan tadi?"

Pada awalnya Han Yiyue tidak ingin mendengar apa pun yang dikatakan He Xi Huan karena masih kesal, tetapi menyadari jika pembicaraan akan merujuk pada hal-hal serius, ia tidak memiliki pilihan lain selain mengangguk.

"Aku bilang, aku akan mengikutimu dan tinggal di sini," ulangnya dengan tegas. Sementara menyingkirkan perasaan teraniaya beberapa saat tadi.

"Mulai besok kamu tidak hanya belajar dari Carla, tapi juga akan belajar bela diri, menembak, dan pelajaran seperti anak sekolah. Aku akan meminta Jamie membuatkan jadwal harian untukmu."

Han Yiyue mengangguk ringan.

"Kamu mengikuti, otomatis kamu tahu orang-oreang seperti apa yang akan kamu hadapi. Kejadian penculikan dan penjualan manusia bukan hal aneh, kamu akan lebih sering melihat hal-hal seperti itu atau bahkan menjadi salah satu korban. Tapi, selama kamu mengukit instruksiku, kamu tidak perlu takut karena aku akan membawamu lagi."

Han Yiyue kembali mengangguk. Setiap kata yang dilontarkan He Xi Huan seperti jaminan baginya dan itu membuat dia merasa jauh lebih yakin. Meskipun memang benar kehidupan di tempat ini, bersama He Xi Huan dan kelompoknya, tidaklah menenangkan, tetapi itu tidak begitu buruk. Tidak akan ada bedanya dengan berdiam diri terus-menerus di dalam rumah dan bersembunyi di belakang ibunya.

Sejak malam itu kehidupan Han Yiyue benar-benar berubah. Di pagi hari dia akan mengikuti pembelajan rutin, membaca, menulis, berhitung, dan lain sebagainya. Di sore hari, sekitar pukul tiga, dia belajar bela diri. He Xi Huan secara khusus mengundang beberapa ahli bela diri dan menembak dari kelompoknya. Di malam hari, seminggu tiga kali, Han Yiyue akan belajar dengan Carla, mereka memasuki bar  satu per satu.

Semakin banyak hari yang dilalui, semakin besar perkembangan Han Yiyue. Hari demi hari berlalu dengan cepat tanpa terasa. Bocah berusia 13 tahun itu sudah tumbuh tinggi di usia 17 tahun. Meski begitu, ia tidak kunjung mendapatkan tubuh ideal seperti yang diimpikan. Tingginya bahkan seakan berhenti di angka 178 cm.

Tubuhnya ramping dengan garis wajah yang halus, tetapi tampan dan cantik. Kulitnya masih seputih salju, sedikit pucat kontras dengan alis hitam, bulu mata lebat, manik matanya tetap abu-abu yang lembut dan jernih, bibir agak merah. Secara keseluruhan terlihat sangat sempurna dan menggoda, terlepas dari penampilan yang terasa murni ada sedikit keliaran.

Temperamen bocah nakal yang seenak jidat pun sudah memudar dan perlahan menjadi penampilan anggun. Penampilan yang hanya diperlihatkan di hadapan orang-orang tertentu. Di mata penghuni tempat itu, bahkan anggota lain Fenghuang, Han Yiyue merupakan kecantikan yang mematikan. 

Jangan melihat perawakannya yang indah, ketika berhadapan dengan pistol dan belati, dia sangat kejam. Han Yiyue tampak seperti He Xi Huan kedua, berdarah dingin dan tidak mengenal ampun. 

Perbedaan dua orang itu terletak pada sikap bersosialisasi. Han Yiyue cenderung mudah akrab dengan orang lain dan mudah mendapatkan teman, mungkin karena pembelajaran dari Carla yang memaksanya menggunakan kemampuan sosial tingkat tinggi dalam menargetkan seseorang. Sementara He Xi Huan lebih serius dan tidak banyak berbicara santai.

Meski begitu temperamen mereka sangat cocok satu sama lain. Di setiap harinya, Han Yiyue akan mencari cara untuk menggoda He Xi Huan. Entah itu memaksa tidur di kamar pihak lain atau sekadar pembicaraan tidak senonoh. Sayangnya, He Xi Huan adalah pria lurus yang kaku.

Secara keseluruhan, Han Yiyue puas dengan kehidupannya saat ini dan tidak menyesali keputusan tiga tahun lalu, meski dia tahu semakin dekat dia dengan puncak tujuan keberadaannya. Semakin besar bahaya yang siap mendatangi kehidupan damainya.


Chapter 22: Never Be the Same

Selesai latihan sore, Han Yiyue memutuskan untuk memasuki rumah dan bersiap untuk bertemu Carla di malam hari. Ketika memasuki rumah, terdengar keributan dari arah ruang makan. Helaan napas panjang terdengar dan jejak kelelahan menghiasi wajahnya, Han yiyue sudah terbiasa dengan pertengkaran kecil antara Feng Ruo dan Xiao Bao.

Jelas pihak pertama yang memulai keributan dengan mempermasalahkan banyak hal. 

Melewati ruang makan dan sedikit mengintip, tanpa peringatan sepotong ayam goreng melayang di sisi kepalanya. Hampir mengenai wajah. Han Yiyue bertemoang lurus ketika mencoba menghindar. Koki sudah mengurut pelipis, tidak tahu lagi bagaimana harus bersikap menangani dua orang itu.

"Kalian! Tidak bisakah kalian lebih tenang?!"

Suara magnetik yang dalam dan tegas menerobos setiap pendengaran orang-orang di sekitar. He Xi Huan muncul dari belakang Han Yiyue, wajahnya gelap dengan kerutan kencang di kening. Jelas menahan amarah, tetapi tidak benar-benar peduli pada perilaku Feng Ruoa dan Xiao Bao.

Setelah suara itu terdengar dan penampakan kurang menyenangkan dari pemilik suara, semua orang terdiam. Si pembuat masalah memilih duduk tenang di kursi dan kembali mengunyah makanannya. Berbeda dengan Han Yiyue yang sedikit-banyak memahami suasana hati He Xi Huan. Ia bergegas mendekati laki-laki itu dengan senyum kecil dan bertindak menggoda, meletakkan salah satu tangan di dada pihak lain.

"Tuan He, sepertinya kamu dalam suasana hati yang buruk. Kamu perlu dihibur." Suaranya rendah dan menggairahkan. Lidah bergerak keluar, membasahi bibir merah. Mata berkedip lucu.

Seperti biasa, He Xi Huan hanya melayangkan tatapan ringan dan menepis tangan di dadanya. Ia mengabaikan perilaku menyimpang Han Yiyue. Setelah memperjelas diri, memilih melangkah memasuki kamar dan membersihkan diri agar lebih rileks.

Dua tahun ke belakang, He Xi Huan berhasil mempertahankan posisinya dan semakin meluaskan pengaruh hingga ke kelompok-kelompok lain. Dia benar-benar bekerja keras untuk itu. Terlebih dalam mengambil hati pemimpin kelompok mafia besar di beberapa negara. 

Hanya saja, dalam dua hari terakhir terdapat masalah kecil yang sebenarnya cukup panjang jika diteliti. Tentu saja memberi pengaruh buruk yang ringan, tetapi tidak mudah diputuskan. Pada akhirnya memerlukan tenaga ekstra untuk membersihkan sampah tersebut dan hari ini adalah puncaknya. Itu juga alasan suasana hati yang buruk.

Han Yiyue terlalu terbiasa diabaikan, sehingga tidak membuatnya merasa rendah diri sekalipun tatapan mengejek terlihat di mata Feng Ruo, tentu saja hanya candaan di antara mereka. Sebaliknya, dia memutuskan untuk melanjutkan perjalanan memasuki kamar.

Layar ponselnya yang berada di atas tempat tidur tampak berkedip-kedip. Membuat penasaran sehingga ia memutuskan melihat terlebih dulu. Beberapa panggilan tidak terjawab dari Carla dan pesan masuk yang dikirim setelah putus asa. 

[Yiyue, untuk malam ini tidak perlu datang kepadaku. Ada hal penting yang harus kulakukan dalam beberapa hari terakhir.]

Tidak ekspresi kebahagiaan ataupun kesedihan di wajah Han Yiyue, ia hanya mengetik balasan sederhana untuk menyetujuinya. Carla tidak memiliki pembelajaran lain untuk diberikan kepadanya, hampir semua dapat dilakukan oleh Han Yiyue dengan baik. Hal itu beberapa kali membuatnya berpikir bahwa dia memang sudah ditakdirkan seperti ini, belum lagi faktor turunan dari sang ibu.

Namun, hal itu tidak membuatnya merasa kecil. Justru sedikit senang karena berarti ia berguna bagi He Xi Huan dan dapat membantu mewujudkan keinginan pihak lain.  Han Yiyue tanpa sadar telah menempatkan laki-laki itu di posisi yang tidak bisa diturunkan dengan mudah.

Selalu ada rasa kagum dalam hatinya, tidak hanya itu, terkadang ada keinginan untuk lebih dekat lagi dan dapat menjadi sandaran di masa-masa sulit. Itulah mengapa dia sering kali menggoda He Xi Huan ketika dalam suasana hati buruk, sama seperti tadi.

Ponselnya kembali berbunyi, satu pesan lagi dikirim oleh Carla.

[Satu hal lagi yang ingin kukatakan. Tentang pembelajaran seks dengan laki-laki, bagaimana menurutmu jika aku memilihkan salah satu dari temanku untuk latihan awal. Setelah itu kamu akan mencoba bersama orang asing di bar.]

Membaca kata demi kata itu membuat kening Han Yiyue mengerut tajam. Agak enggan menyetujuinya. Bagaimanapun ia akan dipasangkan dengan orang asing, sulit untuk menerimanya, tetapi memang begitulah tugasnya. 

Han Yiyue pertama kali melakukan hubungan seksual ketika usaianya 15 tahun, itupun bersama Carla. Setelah itu kurang satu tangan dia telah melakukannya dengan wanita lain. Entah mengapa dia tidak merasa begitu berat hati pada saat itu. Sekarang ada sedikit keberatan di hatinya.

[Aku akan bertanya kepada He Xi Huan.]

Setelah memberi jawaban singkat itu, ia meletakkan ponsel tanpa peduli balasan Carla lagi. Bergegas memasuki kamar mandi dan membersihkan diri. Dia sudah beberapa kali diberikan video tentang hubungan seksual antara dua laki-laki, tetapi praktek dan tontonan jelas berbeda. Belum lagi tugasnya ketika sedang bercumbu untuk mencari beberapa informasi dari si target.

Han Yiyue tidak membencinya ataupun merasa jijik, itu karena sejak awal dia sudah memahami tujuan pembelajarannya, juga sudah diberitahu sedikit-banyak mengenai impian He Xi Huan untuk menghancurkan ayah kandungnya.

Akan ada saat di mana dia dikirim kepada orang asing dengan skenario terbaik atau terburuk dan tidak ada cara untuk melepaskan diri dari hal tersebut. Seolah tujuan hidupnya sudah dipastikan sejak awal. Meski begitu, Han Yiyue juga tidak bisa menolak, terlepas dari keberatan kecil di hatinya. Namun, rasa keberatan itu tidak ditujukan pada perencanaan He Xi Huan.

Yang ditakutkan oleh Han Yiyue hanya kenyataan bahwa He Xi Huan akan meninggalkan atau mengabaikannya setelah tujuan utama berakhir. Lebih buruk dari itu adalah situasi di mana dia tetap berada di sekitar laki-laki itu, tetapi tidak lagi dalam jarak dekat.

Han Yiyue memang masih berusia 17-an, tidak memiliki pengalaman layaknya remaja sesusia di mana ia mengenal dan dekat dengan lawan jenis. Namun, dia tahu bahwa perasaannya terhadap He Xi Huan tidak sesederhana kekaguman saja. Mungkin tidak sampai tahap benar-benar cinta, tetapi perlahan-lahan semakin menumpuk dan sulit dikendalikan.

Sama seperti saat ini, dia tidak ingin bercumbu bersama laki-laki lain selain He Xi Huan sekalipun menyadari bahwa pada akhirnya hal itu harus dilakukan.

Selesai membersihkan diri, Han Yiyue memutuskan untuk mendatangi He Xi Huan dan mengatakan pembicaraannya dengan Carla. Dia biasanya pergi bersama Carla di akhir pekan, hari di mana begitu banyak orang di bar. 

Setelah tahun-tahun ini sebenarnya kemampuan Han Yiyue sudah berkembang dengan baik, tetapi He Xi Huan tetap ingin agar dia terus belajar dari Carla sampai beberapa bulan ke depan.

He Xi Huan tidak terlihat di mana-mana, membuat Han Yiyue berjalan menuju ke kamarnya. Mengetuk pintu dengan sopan dan tidak mengatakan apa-apa. Tidak ada jawaban dari pihak lain dan dia memutuskan untuk mengetuk lagi, hal itu diulang sampai tiga kali masih dengan kesopanan. Perilaku itu sangat jarang dilakukan, biasanya dia akan menerjang kamar He Xi Huan tanpa rasa malu jika tidak mendengar jawaban sama sekali.

Sampai pintu terbuka dan suara serak yang tidak sabaran terdengar agak kesal. "Apa yang membuatmu tidak sabaran?!"

Bukan suara itu yang membuat Han Yiyue terkejut, tetapi penampilan He Xi Huan yang panas.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C21
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank 200+ Power Ranking
    Stone 0 Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login

    tip Paragraph comment

    Paragraph comment feature is now on the Web! Move mouse over any paragraph and click the icon to add your comment.

    Also, you can always turn it off/on in Settings.

    GOT IT