Teriakan Naar yang mungkin menyadari kepergianku yang tiba-tiba, namun tidak aku hiraukan. Aku menurut pada manji kemanapun dia akan membawaku. "Kemana?" Penasaran, dia napak sangat buru-buru. Berlari dengan tubuh besarnya menggunakan keempat kaki kecilnya. Apa yang membuatnya begitu khawatir. "Kenapa tidak meminta Zie menggunakan portal ke tempat itu agar lebih cepat jika memang sangat terburu-buru?" itu akan menghemat waktu juga tidak akan membuatnya terburu-buru seperti ini. "Jika jauh mungkin tidak apa-apa jika mengajaknya".
"Tidak bisa, kia berdua saja. Lebih baik meninggalkan mereka di tempat itu bersama umpan?"
"Umpan?" aku tidak paham dengan maksud perkataan Manji kali ini. "Jadi benar itu bukan Yon?" aku rasa apa yang kupikirkan menjadi kenyataan, dugaanku yang mengatakan bahwa itu bukan Yon ternyata benar.