Download App
81.39% jodoh dari kampung / Chapter 35: talak satu

Chapter 35: talak satu

om adel kemudian menonton film barat yang ada ditrans tv sedangkan aku tak begitu suka film barat karena malas bacanya artinya terlalu cepat ketinggalan terus.

setelah otak Atik hape aku tak tau lagi kejadian selanjutnya sudah tidur pulas

sekilas aku dengar om Adel buka lemari dan menanggalkan celana bahan nya Menganti dengan kain sarung dan mematikan lampu.

hanya Suara gemericik air dari kran yang tak tertutup rapat dan suara dangdut yang mengalun disalon cantik.

sekilas aku lihat jam dinding menunjukkan setengah tiga pagi ketika om Adel memeluk ku dari belakang.

om adel menempelkan bebenda kenyal itu dipantatku dan mengesek gesekkan sampai keras terus menyodok nyodok kan makin lama makin cepat hingga keluar cairan kental dan hangat dengan bau khas membasahi celana kolorku yang terbuat dari kain sarung warna kotak kotak hijau.

setelah itu dia membalik badan tidur menggeser menjauh dari ku.pagi setelah cairan itu kering dan bekasnya sudah menghilang.

"kolor mu mengingat aku sama sarung pemberian orang tua ku ketika baru datang kejakarta" kata om Del

" celana ini sudah lama saya bikin tapi jarang dipakai habisnya setiap aku pakai selalu ada yang berkomentar persis seperti bom tadi" kataku

kamu suka celana pendek , seperti nya celana kamu sudah kotor kata om Adel mencari cari celana kolor yang tersimpan dalam lemari.

aku mengambil sabun cuci dan sikat setelah pakai celana ganti

"mau kemana "kata om Adel

"cuci celana dulu 'kataku.

" nanti saja setelah sarapan, Tarok saja dulu dalam keranjang cucian kotor "kata om Adel,

kemudian aku menaruh celana belepotan sperma om Adel dalam tumpukan kain kotor

"ayo berangkat akan aku tunjukkan sarapan pagi yang enak langgananku "kata om adel

kemudian kami jalan memasuki kompleks

berjalan mengikuti arah orang orang yang maraton dan bersepeda

"rami juga orang bersepeda disini ya om" kataku

"ini belum seberapa coba kamu kesini ketika hari libur sampai sampai kita tak bisa lewat saking penuh sesak nya sama orang orang "

"nah itu warungnya walaupun diluar kelihatan sepi didalam bayak pembelinya" kata om adel.

"Uda baru nongol lagi kemana saja sudah lama tak kesini "kata mbak pecel

"ada dikedai aksesoris, sekarang ponakan istri mau tau sarapan orang sini makanya aku ajak makan pecel" kata om adel.

"bagaimana sekarang sudah tahu rasanya pecel "kata om adel.

"Sama saja seperti gado2 bedanya disini makanya pakai nasi dan untuk sarapan" kataku

setelah selesai sarapan kami kembali kewarung.ketika aku hendak mencuci.

"mana cucian ku om "kataku.

"dibawa pulang sama ande mu kali" kata om adel melanjutkan memajang dagangan.

siang setelah solat Zuhur ketika hendak masuk kedalam kedai om Adel , terdengar suara orang ribut dan suara gaduh.aku lihat tak seorangpun tetangga yang peduli dengan pertengkaran sepasang suami istri itu.

niat ku untuk masuk kedalam aku batalkan kemudian aku ingin menyaksikan keributan itu dari jauh diseberang jalan.

"sini masuk tak baik menonton orang dewasa ribut "kata mas Joko menarik tangan ku masuk ke salon nya

"kamu mau aku potong rambut gratis ga, tapi kamu nurut dan jaga rahasia "kata mas Joko.

aku mengangguk tanda setuju

"silahkan naik" kata mas Joko mempersilahkan aku duduk dibangku cukur.

'sudah berapa lama kamu tak potong rambut" kata mas Joko.

"saya potong rambut tiga bulan sekali "kata ku.

"kalau semua orang seperti kamu bisa tak makan tukang cukur , bagaimana model rambut mu kata mas Joko mulai mempersiapkan mesin cukur nya

"sekelilingnya tipiskan dan atasnya disasak saja jambangnya dibikin runcing" kataku.

"ok"kata mas Joko kemudian memotong dengan cepat tak sampai setengah jam rambut baru ku selesai.

"sekarang tinggal upah nya "kata mas Joko sambil menutup gorden kaca tempat cukur rambut nya.

mas Joko medekati ku

tiba-tiba dia jongkok memainkan burung ku sampai tegang , aku tak berani menolak hanya pasrah karena sudah janji cukur tukar Sama sperma

bukan hanya mengocok tapi megulum burung yang makin lama makin enak dan akhirnya keluar cairan sperma tumpah dimulut mas Joko dan menelan nya

aku terasa lemas butuh waktu beberapa menit mengumpulkan tenaga kembali untuk keluar dari salon cantik.

"santai saja disini dulu tak boleh mendekati orang sedang emosi"

"kamu saudara Uda Adel kan"kata mas Joko

"mas jago menebak " kata ku

"setiap hari aku memperhatikan gerak gerik kalian berdua yang membuat aku cemburu melihat kedekatan kalian" kata mas Joko.

"maksudnya cemburu "Kata ku

"om kamu mantan aku sebelum dia pulang kampung dan kembali kesini membawa istri.sampai sekarang kami kalau bertemu seperti orang tak kenal, padahal Uda Adel belum pernah memutuskan untuk pisah kata om adel

"melihat mereka berdua bertengkar om bahagia dong "kata ku.

ia lah apalagi kalau mereka pisah ,tak ada penghalang kami,aku siap menerima Uda Adel kembali "kata mas Joko bicara tanpa dosa.

"aku kedepannya dulu" kata ku ketika situasi sudah memungkinkan.

"dari mana saja kamu" kata om adel padaku

"ketiduran Musala pasar" kataku.

"bibimu sudah aku ceraikan "kata om Adel.

"kok bisa "kata ku.

"dia curiga sama celanamu yang kotak kotak warna hijau dibelakang ada noda sperma yang sudah mengering" kata om Adel.

dia tahu itu celana siapa kataku

"sudah kubilang celanaku yang baru beli salah pakai dan semalam mimpi basah, dia tak percaya dan mau diperiksa dilap sebagai barang bukti "kata Om adel.

"untung lah dia tak tahu itu celana siapa" kata ku menarik nafas lega.

kemudian aku mengemasi barang barang dan memasukkan kedalam tas

"mau kemana" kata om Adel.

"balik lagi Bekasi, tak enak gara gara kedatanganku kalian berdua pisah dan hubungan kita sebagai om juga sudah berakhir" kataku.

"kamu tega meninggalkan aku sendiri setidaknya temani untuk beberapa hari ini sampai tenang dulu " kata om Del.

aku kembali menaruh tasku ditempat semula.

"sudah lama aku ingin berpisah dengan andemu aku capek tiap hari ribut sudah tak ada lagi yang harus dipertimbangkan lagi.

"kalau dulu aku bertahan gara gara anak sekarang mereka sudah punya keluarga masing2" kata om adel

"aku tak mau celana kesayangan ku jadi sumber petaka" kata ku

"biarkan aku yang mengambil pulang" kata om adel

tak lama dia kembali dengan tangan kosong.

"ada om "kataku

sudah kucari ke mana mana tak ketemu nanti lah habis tutup kita beli lagi di pasar malam""

"malam ini kamu tidur Telanjang dulu "kata om Adel

takut terjadi apa-apa padaku buru buru aku kepasar beli lima buah celana kolor sekaligus.

setelah kembali

"bayak amat kamu beli celana kolor Jon" kata om Adel.

"biar tak tembus lagi seperti semalam" kataku

"semalam om hanya iseng saja ,kalau tak ingat kamu ponakan istriku susah om masuk kan semua .tapi tak menyangka kejadian semalam membuat kami berpisah kata om Adel menyesal telah gegabah mengucapkan talak.

"sudah lah om jangan sedih lagi pula sudah jodohnya sampai disini dari pada dipaksakan tiap hari ribut terus" kata ibet.

kamu pikirannya dewasa dari umur mu "kata om Adel memelukku

"sudah om tak enak di lihat pembeli kataku melepaskan rangkulan om Adel.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C35
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login