puas juga santai santai di rumah Roby, kalau buat leha leha cocok sekali disini,bosan nonton bokeb koleksi Roby kita berdua main bulutangkis dihalaman rumah bibi Roby di sebrang jalan.malam nya kami ngopi di Lapau kopi yang tak jauh dari rumahnya Roby.
habis magrib teman teman Roby berdatangan.
"nanti malam kita masak apa" kata nur yang hobi mancing dan mangkap ayam ayaman sawah.
"kita meracuni ikan di sumur tua yang dipinggir sawah pakai pohon akar racun,cari saja di belakang rumah banyak habis diambil tanam lagi biar besok besok kita bisa panen lagi pohon nya" kata Roby.
"beras sama jengkol biar aku yang bawa kebetulan tadi aku panen jengkol yang ada dibelakang rumah ku "kata Candra
ajo Buyung bagian apa kata Roby.
"aku bagian tangkap menangkap" kata ajo Buyung.
tak lama cadra sudah bawa beras dua liter dan satu kantong plastik jengkol tua.
"bumbu bumbu didapur banyak "kata Roby.
malam itu kami berangkat lima orang menyusuri sawah karena kemarau lubuk lubuk ikan tak ada yang berair.
hampir setengah dua belas malam kami sudah jauh berjalan kekampung sebelah
"cari ikan yang jinak yok "kata nur .
kemudian kami berlima naik keatas tebing masuk perkampungan . ketika melewati sebuah rumah yang punya kandang ayam coba kami intip ternyata ada beberapa ekor ayam kampung yang siap panen.
"bantu senteri aku "kata nur padaku .
kemudian nur mengambil sebongkah bawang putih dalam kantong celananya.
dan nur Meremas-remas bawang putih kehidung ayam seketika ayam langsung pingsan dan tak berdaya. kejadian itu tidak berlangsung lama beberapa menit kemudian ayam yang mencium aroma bawang putih akan sadarkan diri.makanya sebelum ayam itu siuman dengan cekatan nur memotong satu persatu ayam tersebut.
sudah empat ekor ayam berhasil dipotong sama nur satu orang memegang satu.
ketika memotong ayam yang kelima
"jadi kalian yang maling ayam dikampung kami "teriak seorang pemuda keluar dari rumah sambil mengacungkan goloknya.
sotak kami berhamburan kabur menyelamatkan diri masing-masing.
aku dan nur berhasil lari satu arah karena gelap dan tak tau Medan kaki nur terperosok menginjak spiteng.
"da jon tolong aku "kata nur.
kemudian aku menarik tangannya yang berpegangan pada rumput yang tumbuh di pinggir spiteng tersebut, untung lah cuma lecet lecet sedikit.
"untung lah yang punya ayam tak sampai mengejar kesini "ucapku.
"kamu lihat tadi gakda Jon bapak bapak yang punya ayam bawa golok panjang sekali kalau dia nekad tamat lah riwayat kita.
lagi lagi aku tak mau lagi maling ayam orang" kata nur.
"memang nya kenapa "kata ku.
aku tidak menyangka kejadian nya bakal seperti ini ,dikejar pakai golok.teman gw dulu mantan pemain debus nama nya Uda fajar mengajari kami pemuda desa sini ilmu kebal tahan bacok, waktu latihan berhasil waktu diajak praktek maling sapi teman gw ke bacok sama pemilik sapi sampai mendapat kan jahitan banyak untungnya masih tertolong
semenjak itu aku jadi takut lihat orang yang mengacungkan golok seperti tadi.
"ngomong-ngomong tadi dapat ilmu dari mana bisa nangkap ayam sampai diam begitu tanyaku mengalihkan pembicaraan nur malam itu.
"disini ada preman yang sudah pensiun namany ajo ketek orang nya tinggi kulit nya hitam dia lah yang mengajarkan aku rahasia maling ayam tanpa suara.
ilmu pelet buat menaklukkan hati perempuan juga manjur istriku yang pertama aku dapat kan berkat pelet dari ajo ketek cerita nur padaku.
"siapa sih orang nya jadi penasaran" kataku.
"kalau mau ketemu dia gampang setiap malam Minggu ajo ketek juga melatih silat buat anak anak sini, kalau ada waktu malam Minggu main kesini lagi
ketika lagi asik ngobrol nur mengeluarkan burung nya lewat celah kaki celana pendek nya.burungnya hitam dan panjang cukup kontras dengan warna kulit nur yang putih.
dengan cueknya nur kencing disebelah ku.
setelah selesai pipis bukanya memasukkan lagi kedalam nur malah memainkan burung nya sampai berubah jadi besar .
"kocokan dong sudah lama tidak keluar nih kata nur mencoba meraih tangan ku menaruh diburungnya.
"kamu kan punya bini" kataku
aku sudah hampir dua bulan puasa rasanya sudah penuh bangat, bini Ku lahiran mana di sesar lagi" kata nur.
"kocok aja sendiri "kataku
"ga enak" jawab nur
"baik lah aku bantu jangan mintak lebih Lo ya" kataku ngocok burung nur asal asalan.
tak butuhkan waktu lama burungnya nur keluar cairan warna putih seperti sampo memancar dari burung nur .
belum selesai nur menikmati semprotannya terdengar langkah kaki menghampiri .
buru burung aku memasukkan burung nur kesarangnya.
"jadi kalian di sini" kata Buyung
"mana yang lain "kataku
"tak tau kami berpencar "jawab Buyung
"mendingan ayam kita bersihkan disini saja" kata nur mengalihkan pembicaraan yang kaget untung tak sampai ketahuan.
"ajo mana ayam yang yang saya kasih tadi"
kata ku
"ayam apa yang aku dipikirkan sudah selamat saja aku sudah sukur lagi pula siapa yang makan ayam sebanyak itu "kata ajo Buyung.
"ya sudah sudah ga apa apa berarti bukan rezeki kita "kata nur menenangkan suasana.
kemudian kami bertiga
beranjak dari tempat duduk masuk selokan air
membersihkan ayam dengan pisau yang dibawa nur yang dipakai buat motong ayam
setelah selesai kami pulang
"assalamualaikum "kataku
waalaikum salam jawab,chandra,Roby sudah menunggu harap harap cemas kedatangan kami yang akhirnya pulang
dengan selamat.
"untung kalian bertiga selamat "kata roby.
"dari tadi kami berdua yang di Pepet sama yang punya ayam soal nya aku yang terlihat jelas keluar dari kandang kata roby
"trus kok kamu bisa selamat "kataku.
" ternyata itu rumah Rizal yang dulu pernah melancong kekampung sini apelin siti anak pak aji kembang desa kampung sini.
setiap dia mau melancong ban motor nya selalu aku kempesin jadi kami sudah saling kenal kata Roby.
" lain kali jangan maling di kampung ku lagi untung aku kenal sama kalian kalau tidak sudah diamuk warga kalian berdua kata Rizal padaku.
"sudah yang penting kita sudah selamat ini ayam sama jengkol mau diapain ucapan chanra dari tadi sibuk mencuci ayam.
"kita sambelin saja kata ku.
"aku yang goreng semua jengkol sama ayam nya" kata nur.
"aku yang masak nasi "kata chandra.
setelah semua matang Roby mengambil daun pisang trus mengelar diatas tanah mana tanah basah habis hujan lagi.
kemudian yang lain menumpahkan semua nasi dan lauk nya mengikuti alur daun pisang.
"kok di hidangkan begini seperti tak ada piring saja" kata ku yang tak biasa makan lesehan begini.
kalau disini memang cara makannya seperti ucap Roby.
setelah baca doa mau menyuap nasi kemulut datang ajo kiri yang baru pulang dagang. setelah ajo kiri memarkir gerobak nya.
"langkah kanan 'kata ajo kiri.
"ayo gabung ,baru mau mulai ajak Roby selaku yang punya rumah.
"tak enak aku tak menyumbangkan apa apa ikut makan" kata ajo kiri.
"santai saja Jo kayak orang jauh saja" kata ku.
dengan sedikit sungkan ajo kiri bergabung juga makan bersama-sama kami.
diluar dugaan makanan sebanyak itu habis tak bersisa.
setelah makan sebagian kami ada yang langsung tidur ada juga masih terjaga
mendengar kan lagu dihp.
kemudian mobil dari kota datang
"muat muat" kata kenek sopir pengangkut bata merah maklum lah di sini mata pencaharian penduduk nya selain bertani juga bikin bata merah.
"bangun bangun mobil haji Kirani datang "kata Roby.
kemudian kami semua bangun naik keatas mobil bak roda enam.
setelah sampai di tungku Datuk
"dimuat berapa pir 'tanya ajo Buyung .
"seperti biasanya sepuluh ribu saja kata pak sopir.
"gimana ini orang berlima ,tanggung" kata chandra.
"sudah ikut saja semua bisa langsung langsung kok kata Roby.
dengan penerangan seadanya kami berlima memuatin bata merah kemobil.
ada setengah nya jam lamanya akhirnya selesai memindahkan batu bata merah kemobil.
"siapa yang mau ikut kekota tapi pulang sendiri nanti kami lebih kan buat ongkos ,buat jaga jaga kalau disana tak ada yang mau nurunin bata merah nya" ucap sopir.
"siapa yang mau ikut "kata Roby.
"kamu berdua saja Roby sama da Jon.
kami disini siapa tau ada lagi mobil yang masuk "kata nur.
"jadi siapa yang mau ikut' tanya sopir menegaskan.
saya sama da Jon tapi saya mengambil baju ganti dulu "kata Roby.
mobil pulang melewati rumah Roby lagi nur , Chandra, dan ajo Buyung turun dan Roby setengah berlari mengambil baju ganti tak lama dia kembali membawa tas gendong.
dan naik ketempat aku berdiri dibak belakang.