Aleya mendongak, merasa kesal karena diacuhkan. Tapi, ia tak marah. Justru ia tersenyum geli saat mengetahui laki laki yang tengah memeluknya sedang merona malu. Mungkin, dia malu karena detak jantung nya yang cepat ditanyakan Aleya.
"Kamu kenapa si?" Tanya Aleya melonggarkan pelukannya.
"Nggak papa," Jawab Arga membuang muka, menyembunyikan pipi nya yang memerah.
"Boong, Kamu marah ya sama Leya?" Tanya Aleya, dengan suara nya yang imut seperti anak kecil.
"Bb-bukan gitu," Jawab Arga gelagapan. Ia ingin sekali memakan Aleya saat ini. Tapi, ia tak berani hanya dengan menatap mata nya saja.
"Bukannya, kamu yang marah ya tadi," Ucap Arga.
Aleya melepaskan diri dari rengkuhan laki laki itu, menepuk jidat nya sendiri merasa bodoh. Ia baru ingat sekarang, disini yang tengah merajuk. Kenapa dia sendiri yang menayakan laki laki itu matah atau tidak padanya? Aleya bodoh.
"Kenapa?" Tanya Arga.
"Nggak," Jawab Aleya.
"Kamu masih marah ya?" Tanya Arga.