Malam semakin larut tapi Martin harus menjenguk Jasmine malam ini juga. Dalam pikirannya, pasti para wartawan sudah tidak ada lagi yang menunggu disana. Namun, dugaannya meleset. Seorang wartawan yang sedang duduk melepas lelah, memicingkan mata manakala melihat Martin berjalan seperti biasa menuju kamar tempat Jasmine di rawat.
Beberapa petugas keamanan tampak masih berjaga di luar pintu. Martin memberikan kartu identitasnya sebagai jaminan dan pria itu pun diperbolehkan masuk kedalam setelah melakukan beberapa pemeriksaan dan pertanyaan. Tampak perempuan yang dahulu selalu menjadi penghangat ranjangnya, kini terbaring tidak berdaya dengan perban di perut yang terbungkus dengan selimut. Martin berjalan sangat pelan agar tidak membangunkan pasien yang sedang tertidur pulas.
Tampak wajah Jasmine yang tanpa make up itu terlihat tidak begitu pucat lagi. Mungkin karena proses kesembuhannya sudah semakin maksimal.
"Martin?"