"Aku akan selalu berhati-hati denganmu."
Kata-katanya menyedot nafas dari paru - paruku . Aku menggumamkan namanya lagi dan lagi seperti permohonan.
Mungkin dia berhati-hati dengan caranya sendiri, atau mungkin yang dia maksud hanyalah memastikan aku baik-baik saja saat dia melakukannya, tapi Sem meningkatkan intensitas persis seperti yang aku minta. Dia menyampirkan pinggulnya ke pantatku dengan keras dan cepat sampai suara tamparan kulit yang panas dan lembab memenuhi ruangan dan membawaku lebih dekat ke orgasme.
Tetapi ketika dia menarik keluar dan bersandar ke dalam dengan mulutnya, memasukkan jarinya ke dalamku dan mengerjakan lubangku dengan lidahnya, aku akhirnya kehilangan itu.
Otakku berkedip karena setiap otot tampak berkontraksi di tubuhku sekaligus. Aku meneriakkan nama Sem dan bergegas meraihnya dengan salah satu tanganku. Dia meraihnya dan memegangnya erat-erat saat pelepasanku mengguncang tubuhku.