Chapter 152: Formasi Tiga Penjuru Mata Angin

Walaupun benar hanya sesekali, tapi juga serangan balasan itu sudah cukup untuk membuat mental setiap lawannya ciut.

Sebab setiap serangan balasan yang dilancarkan oleh Raka Kamandaka, semuanya dapat mencabut nyawa hanya dalam waktu yang sangat-sangat singkat.

Kalau saja lawannya pendekar kelas atas, niscaya mereka sudah bakal mampus sejak tadi.

Naas, lawan yang sekarang bukan pendekar kelas atas. Mereka adalah tokoh kelas atas. Malah merupakan ketua dari sebuah perguruan pula.

Sebuah kenyataan sulit. Sama sulitnya untuk membuat salah satu dari mereka tewas.

Karena alasan tersebut, maka pada akhirnya Raka Kamandaka memutuskan untuk mengeluarkan jurus andalannya.

Jurus Pedang Rahasia!

Ya, sebuah jurus pedang yang maha dahsyat. Di mana ketika jurus itu dikeluarkan, maka jangan harap bakal ada lawan yang lolos dari kedahsyatannya.

Wutt!!!