Mereka duduk sejenak di restoran tersebut. Honey memesan kopi dan makanan ringan, sementara sang kekasih vampir juga memesan kopi. Walaupun seperti biasanya, itu hanya digunakan sebagai pajangan saja karena dia tak menyentuhnya – sedikitpun.
Tapi omong-omong mereka sudah berpindah tempat. Kalau sebelumnya mereka berada di salah satu meja di lantai satu di dekat jendela, namun kemudian mereka pindah ke lantai dua di tempat yang sepi. Sehingga dengan begitu mereka bisa lebih nyaman berbicara satu sama lain.
"Tapi apa yang mau kau katakan?" Honey bertanya setelah menyicipi tiramisu yang dipesannya. Mengalihkan pandangan lagi pada sang kekasih. "Apa ini serius?"
Night tampak tersenyum miris sambil mengangguk. "Ya. Tentu saja. Kamu kan tahu kalau permasalahan hubungan kita sangatlah pelik. Tapi kita pikirkan nanti ya? Sekarang lebih baik kamu makan dulu, lalu nanti di mobil baru aku cerita. Aku akan tunggu kamu."
"Oke."