Chapter 43: NYANYIAN MENGERIKAN

Setelah makan malam Riris dan yang lain pun segera masuk kamar masing-masing. Namun, beda dengan Ajeng yang sebaliknya terjaga.

Dia yang sejak siang tertidur itu akhirnya bangun karena perutnya yang mulai terasa lapar.

Dia memandang Riris yang rupanya telah terlelap. Ajeng tak ingin merepotkan sahabatnya itu kembali. Maka dari itu dia turun dan mencari makannya sendiri.

Ajeng sudah berada di luar kamar. Seluruh ruangan sepi. Mungkin mereka sudah beristirahat di kamar masing-masing. Pikir Ajeng.

Dia melangkah dengan pelan menuju tangga, namun sebelum dia sampai di sana. Lagi dan lagi Ajeng dibuat penasaran dengan kamar yang ada di sudut sana.

"Aku masih saja penasaran dengan kamar itu. Sebenarnya apa yang ada di dalam sana?" ujar Ajeng bertanya-tanya.

Rasa penasarannya kian besar disaat terdengar suara aneh dari dalam kamar.

Ada yang sedang bernyanyi dari sana. Ajeng mendengarnya dengan sangat jelas. Suaranya lembut dan berirama seperti ini.