"Kalau kakak nggak mau biar aku aja rawat dia nanti. Dan kalau kakak mau tahu lagi, belum tentu hal itu bakalan terjadi emang dasar kakak aja yang radak gila."
Jleb!
Benar juga yang adiknya ucapkan barusan, dia terlalu banyak berandai-andai sampai dia tak sadar kalau kejadiannya bisa saja tidak sesuai dengan pemikirannya. Dan sekarang yang bisa dia lakukan hanyalah cengengesan sambil berpangku tangan dan memperhatikan adiknya yang tengah makan.
"Mungkin lain kali kakak harus diam saja," ujar Dhik lirih.
"Apanya?" sahut Bella.
"Tidak ada," jawabnya di permukaan.
Aku nggak akan kembali mengetes dengan cara seperti ini karena akan berujung dengan aku yang kau permalukan adik nakal! lanjut Dhik dalam hatinya.
Hah! Lelah dia menggerutu sendirian begini. Sudahlah, ikut makan ayam geprek saja supaya tidak berbusa mulutnya ini nanti akibat ulah adiknya itu! Bercanda, sejujurnya Dhik merasa baikan saat ini lantaran Bella tak merenung seperti kemarin. Adiknya memang setangguh itu, hehe.