"Batalkan!"
Suara teriakan ini, tanpa sudah payah menoleh aku sudah tahu siapa dia.
"Ta, please jangan kayak gini. Aku mohon batalin semua ini," rengeknya lagi.
Apa lagi sih drama yang kak Riki mau? Aku sudah muak gara-gara dia yang terus saja melarang ini dan itu. Padahal seminggu lalu dia nggak begitu kaku namun entah mengapa semenjak Rahmad mengatakan bahwa dia akan kembali mengambil prodi yang sama denganku segalanya berubah begini.
Terlambat, bukan kah kemarin aku sudah memancingnya namun dia diam saja? Salahkah aku kalau memilih untuk jalan-jalan dengan laki-laki lain saat dia yang ku cinta tak mau mau meluangkan waktunya, ah aku terkadang egois dan tutup mata kalau laki-laki ini disibukkan dengan bisnisnya itu.