Download App
77.08% Sebuah Kebohongan / Chapter 37: 11

Chapter 37: 11

***

Hikaru dan Hana duduk dengan memakan es krim, di belakang sekolah.

Hana menyelinap disana. Hikaru tidak tau kalau Hana ternyata lihai sekali, dan sama sekali tidak ketahuan.

Seperti sudah terbiasa. namun Hikaru mengabaikannya, bersama dengan Hana saja membuatnya sangat bahagia. mungkin karena sebelumnya, tidak ada seseorang yang bersama dengannya.

Lagipula Hana berbeda. Kazuya pasti salah sangka pada Hana, seorang sebaik Hana tidak mungkin berbahaya.

Benar...itu tidak mungkin.

Hikaru mengenali Hana, daripada Kazuya. Kazuya hanyalah orang asing.

Atau mungkin Hikaru hanya bersembunyi lagi dalam kebohongannya, dan berharap semuanya baik-baik saja.

Dalam kebohongannya.

Hikaru tidak peduli.

Hingga...es krim miliknya dan Hana terjatuh begitu saja dari tempatnya.

dan seseorang mendorong Hana hingga terjatuh dari posisinya.

Hikaru hendak menolong, sebelum kerah belakangnya ditarik paksa.

Plak!

pipinya ditampar, Hikaru mundur, sembari memegangi pipinya yang memerah. Hikaru mengangkat kepala nya melihat orangtuanya di depan.

Lambat laun Hikaru akan ketahuan.

Hikaru mengetahuinya. wajah ayah dan ibu yang terlihat sangat marah.

Wajah teman temannya yang kini menatapnya dengan tatapan jijik. Padahal sebelumnya mereka selalu tersenyum dan menarik perhatiannya.

Penuh dengan Kebohongan.

"Kau bersama gadis rendahan ini?" tanya ibunya dengan nada rendah.

"..." Tidak ada jawaban.

Hikaru merasakan pipinya yang seakan berdenyut-denyut kesakitan.

"Kami tidak menyangka kalau Hikaru akan seperti ini..," seru guru menunduk seakan Hikaru yang bersalah.

Apa salahnya-?

"Hikaru...kenapa kau bersama gadis yang menjijikan seperti itu?" seru teman temannya dengan nada prihatin.

Dia bukanlah gadis menjijikkan.

Hikaru menahannya dalam-dalam, agar Hikaru tidak mengatakannya.

Hingga Hikaru melihat sekilas, seseorang bersurai coklat yang hanya berdiri di belakang semuanya.

Apa dia yang melakukannya-?

Kenapa-?

Padahal hanyalah orang asing-?

Kemarahan Hikaru membutakannya, dan Hikaru langsung berlari dan memegangi kerah Kazuya yang hanya diam menatapnya, Hikaru gemetaran.

"Apa kau yang mengatakannya?!" teriak Hikaru merasa sangat kesal.

"Hikaru! jaga bicaramu!" seru Ibunya dengan nada marah. Hikaru tidak peduli, dimatanya Kazuya-lah yang bersalah.

Teman temannya mulai berbisik, tidak, sejak awal Hikaru tidak pernah sekalipun menganggap mereka sebagai teman. mereka hanyalah orang asing.

"Kenapa! apa masalahmu!" seru Hikaru, kenapa harus dia yang mengalaminya-?

disaat Hikaru pada akhirnya mendapatkannya. Kazuya menepis tangan Hikaru, Hikaru mundur.

"Aku membencimu,.." seru Kazuya lagi.

"Lal-" Kazuya melanjutkannya lagi, dengan wajah yang terlihat enggan.

"Tapi..aku tidak ingin melihatmu termakan dalam rencana busuknya, kau sudah terlalu menderita Hikaru.."

Apa yang dikatakannya-?

Hikaru tidak mengerti. Hikaru merasa kepalanya begitu pusing dengan semua hal yang terjadi, memegangi kedua sisi kepalanya seraya menunduk pelan.

Kazuya hanya diam.

Kenapa... dia yang bersalah-?

Bukankah seharusnya disini Hikaru yang harus marah karena Kazuya. Bukankah Hana tidak bersalah dalam hal ini.

Atau Hikaru terjebak dalam kebohongan yang dibuatnya sendiri, dan Hikaru tidak ingin menyadari kebenarannya.

Makanya, Hikaru memilih untuk selalu mengabaikannya dan terjebak dalam kebohongan yang lebih membahagiakan daripada hal yang menyakitkan-?

Hal yang menyakitinya.

Bahwa Hana...memang..bersalah-?

TIDAK!

Kalau begitu...apa ini adalah salahku-?

Yang mempercayai Hana..?

Selama ini Hikaru mengabaikannya, semua perkataan Kazuya dianggapnya sebagai halusinasi nya. atau hal yang sebenarnya adalah selama ini yang di lalui Hikaru yang adalah halusinasi.

Sebuah kebohongan belaka..?

Hikaru mengeleng kan kepalanya, semua yang terjadi benar adanya...,

Hikaru mulai bergumam sendiri, berusaha mempercayai dirinya sendiri, dan semua yang terjadi bukanlah kebohongan, bahwa Hana dan juga dirinya tidak berbohong, "Bukan, ini bukan salahku, ini adalah kebenar-"

Buk!

Hikaru menutup matanya paksa saat merasakan kepalanya dipukuli oleh sesuatu yang keras, dan Hikaru tau itu, itu adalah ayahnya yang marah.

kenapa....dirinya yang mengalaminya-?

Hikaru tidak mengerti dimana letak kesalahannya, yang ingin berbahagia.

sedikit saja. Apa ini salahnya-?

***

Tanpa mengetahui bahwa gadis itu, Hana tersenyum simpul disana, dengan tanah kotor di seluruh tubuhnya.

"Hikaru...Kasihan sekali.."

***


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C37
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login