Sakitnya Rindi membuat seisi rumah kerepotan. Ketiga laki-laki di rumah itu bahkan sampai tidak pergi bekerja. Mereka bergantian mengurus Yoon, Yoorin dan Rindi. Beruntung saja kedua anak-anak Stefano dan Rindi sama-sama tidak rewel. Rindi yang 2 hari ini hanya bisa berbaring, sangat ingin keluar kamar. Dia merasa pengap berada di dalam kamar terus. Tapi setiap kali Dia bangun, Rindi pasti akan muntah.
Stefano sedang membersihkan badan Rindi dengan lap basah. Rindi memandangi Suaminya dengan mata berkaca-kaca. Stefano yang sesekali melirik Rindi lalu mengerutkan keningnya bingung, melihat ekspresi sedih Rindi.
"Kamu kenapa?" tanyanya kemudian.
"Tidak apa-apa," jawab Rindi dengan suarta bergetar menahan tangis.
"Lalu kenapa Kamu menahan tangis, Rin? Ada yang mengganggu pikiranmu?" tanya Stefano lagi.
"Ada," jawab Rindi singkat.