Tidak pernah disangka, orang yang sedang dicari-cari pun sudah berada di depan mata. Vania melihat Usman yang baru saja memasuki swalayan. Wanita itu menghampiri lelaki yang sudah menginjak-injak harga dirinya sebagai kekasih Farisha. Yang telah merebut Farisha darinya, yang sejak dulu menjadi sepasang kekasih. Walaupun sesama jenis, tetapi itulah hal yang membuatnya senang dan puas.
"Wah wah wah ... siapa yang datang ini? Tidak disangka, orangnya malah datang sendiri. Hei, apa kabarmu si lelaki jelek dan miskin? Sudahkah kamu senang, telah hidup bergelimang harta, hemm? Ouhh apakah kamu orang tuanya si anak ini? Bilangin padanya, yah. Jangan pernah dekati Farisha lagi!" hardik Vania terhadap Karyan. Ia juga membenci pria berusia lanjut itu.