Download App
42.85% Re Life In Anime World / Chapter 116: 116.) Rencana GILA

Chapter 116: 116.) Rencana GILA

Jam 7 malam di rumah Haruka dan Saki.

"Saki chan, jangan ganggu aku dulu ya, aku mau turnamen game ini, lumayan jika menang mendapat 20 rb dolar" ucap ku padanya

"Clash royale?" tanya Saki

"Iya, lumayan sekalian bikin konten" balas ku

"Mau main di studio atau kamar?" tanya Saki lagi

"Di studio saja"

"Oke semoga menang ya" ucap Saki

"Terima kasih" balas ku

.

Turnamen clash royal sudah sampai babak fase gugur, aku sungguh beruntung sebab saat di fase grup pertama aku bisa menang sebanyak 4 kali seri 1 kali dan kalah 1 kali dari 6 pertandingan, dengan total 13 poin membuat ku bisa mendapat juara satu dan lolos ke fase grub 2.

Di fase grub 2, sebanyak 32 pemain di bagi jadi 8 grub, permainan sebanyak 6 kali, di adakan hari minggu kemarin, rata rata pemain di fase ini adalah pro player ataupun top global trophy, bersama grub dengan nama nama besar seperti, Benzer, Anaban, dan Slice (ngwur ini yang terkahir), tidak membuat ku gentar, aku punya prinsip yaitu jika kalah tidak masalah, sebab aku tidak kekurangan uang, sehingga di akhir game ke 6, aku bisa mendapat 15 poin, yaitu 5 kali kemenangan dan satu kekalahan, dengan ini aku lanjut ke babak gugur perempat final.

Sementara itu, teman ku yuya dan Oyi harus tersingkir di fase grub pertama, jadi tinggal aku perwakilan dari Jepang yang masih lolos.

Di studio aku buka ponsel dan join di discord panitia, sebagai bentuk daftar ulang.

Ku persiapkan face cam dan ponsel ku.

Aku login ke game.

"Malam semuanya" ketik ku di clan

"Akhirnya kamu on juga, ku kira kamu lupa" balas Oyi

"Tidak, aku hanya ingin bersantai saja sejenak jadi tidak buka ponsel" balas ku

"Pertandingan mu nanti jam berapa?" tanya player lain se clan namanya Yuri

"Menurut jadwal discord sih match pertama jam 7.45 nanti, lalu match ke dua jam 8, jika lolos jam 8.30 dan 8.45, lalu besoknya final" balas ku

"Semangat senpai, buat Jepang bangga!" ketik akun lain

"Semangat Haruka, tinggal kamu yang lolos, main santai dan fokus" ucap Yuya

"Terima kasih, semoga saja bisa menang dan mengharumkan nama negara kita" balas ku

"Sama sama"

Aku mengobrol sejenak agar tekanan turnamen agak mereda, asal tau saja penonton match crl ini bukam hanya di Jepang, melainkan di seluruh dunia, rata rata penontonnya adalah 5 juta yang online.

"Haruka kun, ini minum jika haus" ucap Saki sambil menyerahkan aku minum coklat panas

"Terima kasih" balas ku

"Sama sama, jika sudah selesai turun dan langsung ke kamar ya"

"Oke sayang" balas ku

.

Jam 7.25, aku sudah masuk room dan bersiap masuk ke match.

"Tenang kuasai dan keluarkan yang terbaik" ucap ku dalam hati

.

Jam 7.30

Mtach di mulai, lawan ku lai ini adalah Greck, ia pro player dari jerman, trophy tertingginya adalah 8300+, hanya selisih sedikit dariku.

Karena aku menggunakan deck cycle aku harus lebih agresif menyerang.

Ku keluarkan goblin barrel.

Musuh menggunakan log, namun masih ada 1 goblin yang survive sebab aku menaruh di pojok.

"Nice one hit" ucap ku

Note : jika lawan pro player dapat hit ke tower saja hampir mustahil

Musuh mengeluarkan, fire spirit, langsung ku lempar dengan log. Fire spirit mati dan log meng hit ke tower, value yang banyak untuk ku.

Detik demi detik permainan semakin memanas, sebab deck lawan sudah di ketahui oleh masing masing player.

Deck musuh adalah spam bride, sungguh lawan yang sangat di rugikan, sebab kartu ku adalah cycle hit tower langsung.

Selama pertandingan 3 menit tower tidak ada yang hacur, aku berpendapat memang beginilah keadaannya, deck ku lebih unggul namun sayangnya sangat sulit menyerah dan lebih fokus bertahan, begitu pula deck lawan yang harusnya menyerang malah bertahan.

Menit ke 5,42, 18 detik sebelum waktu habis aku berhasil meremukan tower lawan dengan teori serangan kedua sisi.

1 - 0 untuk ku

Aku kembali ke obrolan clan.

"Gg play game" ucap Yuya

"Gg senpai!"

"GG GGGGg" player lain menyepam gg

"Terima kasih, hoki tadi" balas ku

"Itu 40% hoki 60% usaha wkwkwk" balas Yuya

.

Jam 8 malam, match ke dua ku masih dengan lawan yang sama, sebab butuh 2 kali win agar lolos ke babak berikutnya.

.

Match di mulai dengan sangat hati hati, hingga satu menit tidak ada yang keluar kartu, namun aku tak ambil pusing sebab aku pakai deck lava.

Musuh memulai dengan golem.

Dalam hati aku langsung mengucapkan banyak terima kasih pada Yuya yang menyuruh ku memakai deck ini, sebab ini hard counter dari golem, sementara aku masih ada naga inferno.

Langsung saja ku drop lava ke lain arah.

Mental musuh langsung down, sebab mengetahui deck ku.

.

.

Selama 2 menit yang tersisa musuh mencoba deff, tapi sayangnya aku lebih unggul, sehingga selama 3 menit itu, tower satu hancur tidak masuk ke babak perpanjangan waktu.

"Well played" ucap musuh ku

"Thanks" balas ku

.

Penonton live stream ku mengatakan aku pro, padahal sebenarnya hoki saja.

Donasi pun datang lebih banyak, saat ku lihat, donasi sudah 32 rb koin donasi, dimana jika di kurskan satu koin bernilai sebanyak 100 yen.

Note : donasi lebih banyak daripada hadiah turnamen sebab jika di kurskan Haruka sudah mendapat 3,2 juta yen, sementara hadiah tournament adalah 2,15 juta yen.

.

Aku lolos ke babak semifinal, berhadapan dengan perwakilan dari Finlandia.

"Jika menang ku beri hadiah nanti!" ucap akun bernama Saki_0 di kolom komentar live

Mental bermain ku di titik tertinggi ini.

Sebelum jam 8.30 atau sebelum matchnya, aku mengajak penonton ku untuk melihat aku mengedit gambar via corel.

Selama 5 menit penonton masih bingun dengan apa yang ku gambar, 10 menit sudah terlihat dan beberapa penonton sudah menebak.

15 menit

Gambaran selesai dan langsung ku panjang sejenak.

"Love is beautiful pain ~ Saki, 1 Agustus"

Penonton love langsung riuh sebab info biasanya ku beritahu pertama di youtube atau ig, tapi kali ini di live.

"Tunggu dan pastikan kalian tonton ya, aku rasa ini salah satu master piece dari Saki, istriku" ucap ku di depan kamera

.

Jam 8.30 match semi final di mulai.

Match selama 5 menit, berakhir dengan kekalahan ku sebab aku melakukan miss drop spell tadi.

0- 1 aku tertinggal.

Penonton ku mengatakan untuk tetap tenang dan lupakan match tadi, sama juga di clan ku.

Jam 8.45 match ke dua.

Selama 3 menit aku bisa come back, sebab aku berhasil menebak deck yang akan di keluarkan lawan.

Note : pro player mainya sudah di tingkat tebak deck yang digunakan, bukan troops yang akan di turunkan lagi.

1 - 1

Selama istirahat 12 menit ku gunakan untuk konsultasi ke pro player lain di clan ku, mengenai deck yang kira kira sebaiknya ku gunakan ataupun yang musuh gunakan.

"20 juta yen akan ku donasikan jika main deck semi troll" ~ Saki_0

Penonton langsung mengkomen.

"Wuih di sawer istrinya sendiri wkwk"

"Dimana istri bertindak disitulah mental mu mengalami kebimbangan"

"Hati hati kak, jika tidak nurut nanti tidak di turutin loh, ekhemm"

.

Dalam hati aku berpikir, kenapa juga nih istri nongol, padahal sudah ku katakan untuk tidak mengganggu.

"Demi 20 juta yen akan ku lakukan" ucap ku di depan kamera

Banyak komentar yang melarang ku, anggota klan ku pun sama melarang sebab bukan uang melainkan kehormatan yang ku bawa yaitu satu satunya pemain jepang yang masih tersisa.

#NgetrolldiTurnamenInternasional

Aku berpikiran itu sangat keren dan jika menang nama ku akan langsung kondang dengan nama bapak trol wkwkwk.

Karena ini hanya individu, jika dalam tim tentu saja aku tidak berani, alhasil aku pun coba coba, namun tidak terlalu troll, tetap ada penyerang inti, namun ada 3 spell 2 spirit.

.

Pertandingan berlangsung seperti komedi, sebab aku kesusahan mendeff dan kesusahan menyerang.

Aku aktif namun aktif bertahan saja, sesekali buang spel dan berharap hog bisa hit.

Pertandingan selama 6 menit berakhir, count time di mulai. Tower ku masih 3 tower musuh tinggal dua.

"Yoshaaaa bapak troll menang!" teriak penonton

"Hore masuk final!!!"

.

Aku yang di studio ku, sehabis pertandingan sungguh tidak percaya bisa menang, jantung ku masih berdetak cepat, jari tangan ku masih gemetaran.

Pendukung ku sungguh tak percaya aku bisa menang, sebab kemenangan deck dari kedua pemain lebih condong ke lawan ku.

"Yosh dapat hadiah" pikir ku

Aku langsung mengucap rasa syukur.

Donasi 20 juta yen masuk ke link donasiku dari Saki.

"Jatah ku bulan ini jangan lupa ya sayang" pesan dari Saki lewat line padaku

"Lah baru di kasih di minta lagi" pikir ku saat membaca pesannya

Lantas langsung saja ku kirim ke rekeningnya sejumlah 100 juta yen.

"Huh bukannya nambah malah berkurang" pikir ku

.

"Terima kasih transferannya sudah masuk" pesan dari Saki

"Hmm uang untuk 6 bulan loh itu" balas ku

"Boleh saja, tapi jatahmu juga 6 bulan sekali ya" balasnya

Ingin ku ancam dengan wanita lain sebagai pelampiasan tapi niat itu ku urungkan sebab bisa bisa malah di amuk lagi.

"Huh dasar istriku yang jahil" ucap ku dalam hati

"Ya jangan lah, bulan depan akan ku kasih lagi" pesan ku padanya lagi

"Hehehe itu baru suami ku tercinta"

.

Jam 9.20 malam ku matikan live ku dan pamit pada anggota klan untuk off.

.

Ku bereskan perlengkapan live, lalu ku tarik dana donasi sebesar 31 juta yen ke rekening bank ku.

Setelah itu aku turun menuju ke kamar.

Ku ganti baju ku dengan baju tidur, lalu masuk ke selimut yang disana sudah ada Saki juga.

.

"Haruka tidak memulai?" pikir Saki karena ia sudah menunggu Haruka untuk bermain dengannya

Saat Saki berbalik melihat Haruka, ia melihat Haruka yang sudah tertidur.

.

"Hey sayang apa tidak jadi?" tanya Saki membangunkan Haruka dengan menyentuh pipiku

"Tidak, aku terlalu lelah tadi, main besok saja" balas ku

"Ini beneran kamu?" tanya Saki tak percaya sebab Haruka yang menolaknya

"Iya beneran lah, sudah tidur saja" balas ku

"Yah sayang dong ini sudah ku pakai loh lingerie ku" kata Saki dengan muka agak sedih

"Kamu yang lead aku yang folow ya" balas ku

"Yah tidak seru dong" ucap Saki

"Kamu main saja di atas, aku akan menikmatinya saja" balas ku

Saki langsung memerah karena saat di posisi itulah, kewarasannya cepat hilang, sebab junior Haruka pasti mendobrak hingga pangkalnya.

.

Saki langsung menggelengkan kepalanya pertanda tidak mau.

"Ya sudah tidur saja" balas ku

"Kamu membuat ku menahan perasaan malu, perasaan ingin main, dan perasaan sebab menunggu kamu, sekarang kamu berkata besok saja?" tanya Saki tak percaya

"Ya bagaimana aku terlalu lelah loh" balas ku

"Hummph" Saki pura pura ngambek

.

Aku langsung membuka baju ku dan ku tindih dia di bawah.

Terjadilah perang ranjang malam itu walaupun aku sedang kelelahan, hingga beberapa ronde, dan akhirnya aku yang teler.

.

Minggu 26 Juli.

Jam 9 pagi aku baru bangun.

Aku keluar kamar karena kelaparan dikamar juga Saki sudah tidak ada juga, jadi tidak ada yang bisa ku suruh.

"Haruka kun sudah bangun ya, mau sarapan atau apa?" tanya Saki di ruang keluarga

Aku duduk dulu di sampingnya.

"Sarapan dulu saja, ibu dan Rin chan kemana?" tanya ku

"Mereka berdua sedang pergi belanja pakaian yang akan dipakai saat resepsi kita nanti" balas Saki

"Kenapa tidak kamu temani?"

"Ibu kata tidak usah, aku di suruh menunggu kamu bangun saja, jadi mereka berdua naik taksi, lagian juga kamu lama sekali bangunnya" ucap Saki

"Itu salah mu, kan sudah ku kata aku kelelahan kemarin"

"Hehe tapi kamu hebat loh bisa membantu ku terpuaskan juga, sekarang kamu mau makan apa sayang?" tanya Saki

"Sarapan yang sama dengan mu saja" balas ku

"Kamu suka salad?" tanya Saki

"Suka, asal jangan terlalu masam"

"Baiklah akan ku buatkan sebentar, kurasa masih ada sisa di kulkas" ucap Saki lalu pergi ke dapur

.

3 menit berselang Saki datang membawakan semangkuk penuh salad dan susu putih.

"Terima kasih" ucap ku sambil menerimanya

.

Ku makan salad dengan menonton televisi.

Ada salah satu berita yang mengabarkan kejadian ku kemarin.

"Ya keselamatan ku memang penting tapi jika aku punya kesempatan menyelamatkan yang lain kenapa tidak" ucap ku di layar tv saat di wawancara kemarin di tkp

"Haruka!" teriak Saki

"Itu bukan aku" balas ku sambil berlari membawa makanan ku keluar rumah aku menghindari marahnya Saki

.

Jam 10 pagi

Aku selesai mandi, lalu berdandan tampan.

Keluar kamar.

"Mau kemana Haruka kun?" tanya Saki di ruang keluarga

"Mau keluar sebentar" balas ku

"Kemana?"

"Ke luar rumah"

"Iya maksudnya nama tempatnya" tanya Saki sudah mulai curiga

"Ke rumah ibuku" balas ku

"Aku tidak di ajak?" tanya Saki

"Ya kamu belum siap siap juga sudah ya aku jalan duli" balas ku lalu berjalan ke pintu belakang

"Tunggu sebentar, memangnya kamu ke sana mau apa?" tanya Saki menghentikan ku dengan berdiri di depan ku

"Aku mau mengunjungi kakek nenek, minggu lalu mereka tidak kemari, sekalian membicarakan bisnis dengan ayah ku"

"Aku ikut" ucap Saki

"Ngapain ikut juga, aku hanya sebentar paling"

"Pokoknya ikut, kamu duduk sebentar di sofa aku akan ganti baju dulu" ucap Saki sambil mendorong ku ke sofa

.

"Tunggu sebentar ya" ucap Saki lalu berlari ke kamar sementara aku duduk di sofa

"Hmm, segera ganti" balas ku

.

Di perjalanan.

"Haruka kun apa aku sudah cantik?" tanya Saki sambil melihat ku

"Sudah lumayan, tapi jika dandannya 1 hari pasti lebih cantik" balas ku

"Kamu menghina ku ya"

"Ya tentu saja ku hina, apa apaan dandan sampai 45 menit, ku suruh ganti cepat kan" balas ku

"Merias itu perlu ruang dan waktu, jadi 45 menit adalah waktu yang singkat" ucap Saki

"Lain kali jangan dandan terlalu lama, wajah mu sudah cukup dengan riasan ringan"

.

Jam 11.15 aku baru sampai di sana.

Ku suruh Saki untuk bermain atau apalah dulu, sebab aku sudah di tunggu oleh ayahku dari tadi.

Di ruangan kerja ayah ku.

Aku duduk di depan mejanya.

"Maaf yah aku terlambat" ucap ku

"Tidak masalah, ayah tau sifat wanita apalagi istri"

.

"Jadi apa yang ingin ayah diskusikan?" tanya ku

"Langsung saja, ayah ingin kamu tanda tangan dokumen pembagian saham tipe a untuk perusahaan baru ayah yang pesawat terbang itu" ucap Ayah

"Sudah beroperasi memangnya?" tanya ku

"Belum, tapi ini sudah mulai proyek pembangunan alat pembuat pesawatnya, namun organisir pengurus dan pegawai sudah selesai" balasnya

"Aku mendapat berapa saham?" tanya ku

"Sebelumnya ayah membagi jadi 2 miliar saham, dengan harga pasar sebelum berubah adalah 7 triliun yen, kamu mendapat 428 juta saham lebih, atau sebanyak 21 persen, ibumu 142 juta saham atau setara dengan 7% saham, sisanya milik ayah, yang nantinya ayah akan jual jika perusahaan sudah besar" ucap ayah

"Berapa harga perlembar saham?" tanya ku

"3500 yen per lembarnya" jawab ayah

"Bukankah itu lebih banyak daripada yang seharusnya ku dapat?" tanya ku

"Tidak masalah, ayah menjual kripto mu saat di harga 0,92 yen, kemarin jadi total uang yang kamu berikan menjadi 1,5 triliun yen"

"Tapi aku kan memberikan saat harga 1 triliun yen, jadi 500 miliar tetap milik ayah seharusnya"

"Tidak masalah, ayah bukan seorang yang tamak harta dengan keluarga, ayah lebih suka begini"

"Hmm ya sudah jika itu mau ayah" balas ku

.

Kami mengobrol sejenak membahas beberapa bisnis pesawat itu.

Jam 12 baru aku keluar ruangan bersama ayah menuju ke ruang keluarga.

Di sana sedang ada Saki bersama dengan yang lain membahas tentang resepsi pernikahan ku nanti.

.

Kami berdua makan siang di rumah, makanan semuanya lengkap, mulai dari pembuka hingga penutup.

.

Aku dan ibu sedang duduk berdua di teras depan.

"Ushijima tidak pernah ke sini lagi bu?" tanya ku

"Kemarin kemari, apa menurutmu Ushijima itu orangnya bertanggung jawab?" tanya ibu

"Kurasa iya sebelumnya ia pernah taruhan dengan ku, saat kalah ia memenuhi taruhan yang ia janjikan juga" balas ku

"Taruhan seperti apa?" tanya ibu lagi

"Ya seperti bersujud di depan umum, mengatakan sesuatu hal yang membuat malu" balas ku

"Kamu mempermalukannya?"

"Tidaklah, sebab hasil taruhan setelah Ushijima berjanji akan bertanggung jawab akan kelakuannya"

"Ku kira kamu bisa kejam juga" ucap ibu

"Yah aku tidak bisa kejam dengan keluarga dan calon keluarga tentunya"

.

Aku mengobrol dengan ibu ya sekalian temu kangen, walaupun ibuku terkenal galak dan keras dalam mendidik plus dingin, sebenarnya dia itu baik, tentunya dengan yang di kenalnya saja.

Jam 2 siang aku dan Saki pamit pulang.

"Aku pamit dulu ibu, sampaikan salam ku pada kakek dan nenek" ucap ku

"Tentu" ucap Ibu

Aku mencium pipi ibuku.

"Sampai jumpa" ucap ku

"Bye"

.

Di perjalanan

"Besok kita ngambil rapornya sendiri?" tanya Saki

"Tentu saja sendiri, kita sudah punya identitas sebagi masyarakat, jadi dia anggap dewasa" balas ku sambil menyetir

"Ku kira tidak boleh" ucap Saki

.

"Ayo mampir ke supermarket" ajak Saki

"Beli apa?" tanya ku

"Beli bahan untuk makan malam, sekalian beli snack"

"Ibu yang suruh?" tanya ku

"Iya, sekalian kita yang di luar katanya"

"Baiklah"

Jam 1.35 siang di supermarket All in One.

"Aku tunggu di sini saja ya" ucap ku pada Saki

"Iya tunggu saja, paling sebentar kok"

.

Ku lihat di ponsel harga saham amazon.

Harganya adalah 653 dolar, naik 2 kali lipat daripada minggu lalu

Note : dengan total saham sebanyak 380 juta lebih, total uang yang sudah di pegang Haruka adalah 26,5 triliun yen.

.

Shiba inu naik ke angka 0,92 setelah kemarin 0,91

.

Bit coin menguat, harganya sudha tembus di angka 850 rb yen.

Kenaikan yang sangat signifikan menurut ku, namun beruntungnya dulu aku beli saat harganya hanya beberapa ribu hehe.

Note : dengan satu juta bit coin Haruka sudah untung dan cuan sebanyak 850 miliar yen, padahal dulu hanya beli sekitar 10 juta yen. (The real uang gaib)

.

Bit coin tipe dua dan open juga naik namun tidak sebanyak bapaknya itu.

.

Dogecoin turun di angka 345 yen, setelah sebelumnya juga turun dari angka 350 yen.

Note : Haruka punya 1 miliar dogecoin

.

"Hahaha aku orang terkaya di dunia ternyata" pikir ku saat melihat total kekayaan orang terkaya di dunia lewat majalah online tentang ekonomi

"Uang banyak tapi untuk apa ya" pikir ku

"Untuk membantu orang lain?" tanya peri baik

"Aku tidak semudah itu membantu orang, jika aku tidak kenal ya tidak ku bantu"

"Berikan pada anak yatim dan korban bencana saja" saran peri jahat

Note : Peri jahat dan baik, tidak peduli lagi tugasnya mereka lebih suka jadi temannya Haruka saja.

"Minggu kemarin sudah" balas ku

"Buat saja kuil dekat rumah mu agar ada tempat ibadah untuk warga sekitar" saran peri baik

"Boleh saja itu, ayo sebutkan ide kalian lagi" ucap ku

"Bangun mall?" (di tolak)

"Bangun apartemen?" (terima)

"Beli Helikoper?" (ditolak, sebab tidak ada lahan dan tidak terlalu di butuhkan saat ini)

"Beli trek?" (Aku bukan sedang malas ini(Maap dark joke jika paham ini))

"Bikin perusahaan penerbit manga di depan rumah" (Oke juga, ku rencanakan bulan oktober mulai beroperasi)

"Bikin perusahaan investasi" (Kurasa tidak perlu)

"Buat taman hiburan" (Ide bagus namun aku kurang yakin akan laku keras jika di sini, jadi skip dulu)

Aku merundingkan dengan kedua peri itu hingga 30 menit, akhirnya ada beberapa ide untuk menghabiskan uang, diantaranya.

- Buat kuil (Setelah pulang ku konsultasikan ke kepala desa setempat) (Anggaran 100 juta yen)

- Buat apartemen murah namun bagus (Anggaran 1 miliar yen)

- Buat perusahaan penerbitan manga. (Oktober 2020 nanti) (anggaran 20 miliar yen)

- Buat perusahaan IT bidang perangkat keras untuk ponsel dan pc ataupun konsol game. (Desember 2020) (anggaran 100 miliar yen)

- Buat perusahaan IT pembuat software (November) (Anggaran 100 miliar yen)

- Buat perusahaan ponsel dan Pc, serta konsol game (Menyusul di buka jika perusahaan it lain sudah punya produk, sebab aku tak ingin menggunakan produk atau mesin dari perusahaan lain) (anggaran 200 miliar yen)

- Buat perusahaan game (Secepatnya) (anggaran 3 miliar yen)

- Buat restoran agar karyawan nantinya makan di situ juga (Manfaatkan gaji yang di keluarkan pegawai juga sebaik mungkin)

- Buat perusahaan anime (Baru di akan di mulai di tahun 2021 bulan Maret)

- Buat Universitas swasta terbesar di jepang (Anggaran 1 triliun yen) (Tempatnya di dekat jalan utama dengan ukuran 2 km * 4 km, dengan fakultas lengkap dan tentunya harga terjangkau dan banyak beasiswa, Haruka berniat memajukan orang lain namun juga ingin memajukan keuangannya juga) (Diperkirakan di buka pada tahun depan saat penerimaan mahasiswa baru, jadi sekitar bulan April sampai Agustus)

Note : karena rumah Haruka ada di pojok dan di depannya tidak perumahan hingga berjarak 700 m ke depan dan 500 meter ke arah jalan utama, hanya ada lahan pertanian dan bukit jadi sangat cocok untuk di jadikan kompleks perusahaan.

Tapi tentunya aku harus konsultasi dengan kepala desa setempat, biasanya di perbolehkan dengan syarat warga di sekitar harus di permudah jika ingin mendaftar di perusahaan itu.

.

Saki masuk ke mobil setelah menaruh belanjaanya di belakang mobil.

"Ayo kembali Haruka kun" ucap Saki

"Saki aku kebanyakan uang, aku perlu mengivestasikannya" ucap ku

"Ya di investasikan saja, tinggal beli saham bukan?" ucap Saki yang mengira investasi ku sebatas saham

"Bukan saham, melainkan aku ingin buat perusahaan" balas ku

"Katanya setelah kamu lulus saja" ucap Saki

"Ya itu rencananya tapi, aku tidak rela uang ku di grogoti pajak negara yang tinggi, apa kamu tau berapa pajak yang perlu ku bayar tiap bulannya untuk uang tabungan ku?" tanya ku

"100 rb yen?" tanya Saki

"10 juta yen" balas ku

"Heh kamu tidak bercanda? Menyimpan uang bisa kena pajak sebanyak itu?" tanya Saki tak percaya

"Ya namanya saja uang ku banyak, lagian biasanya sih aku dapat cash back dari bank sebab simpanan ku sebanyak 5 juta yen, namun tetap saja lama kelamaan terpotong, jadi aku ingin membangun perusahaan"

"Mm ya bangun saja, namun jangan sampai aku kamu abaikan karena terlalu sibuk mengurus perusahaan" ucap Saki

"Ya itu bisa ku atur"

"Memangnya perusahaan apa yang ingin kamu bangun?" tanya Saki

.

.

Ku berikan catatan ku soal rencana tadi di ponsel.

.

Saki melongo dengan banyaknya rencana ku.

.

"You kidding me?" ucap Saki menatap ku

.

Next..


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C116
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login