Download App
10.25% Re Life In Anime World / Chapter 27: 27.) Bertemu

Chapter 27: 27.) Bertemu

Skor 23-16

Servis lagi oleh ku.

Ku lakukan jump serv pendek, seperti biasa ku ambil ancang-ancang ke belakang.

Bola ku lempar tinggi

"Astaga itu terlalu depan" pikir ku namun ku coba terbaik

Boom bola keras namun menukik terlalu cepat dan akhinya membentur net.

24-16 (set point)

"Astaga 5 poin beruntun, memanglah dia itu monster" Teriak Taka yang membubarkan fokusnya

Di sisi tim aku minta maaf karena kesalahannya itu.

"Jangan di pikiran" Ucap Nishinoya

Servis oleh Yuya

Servis keras mengarah ke Raiki dan gagal di cover.

Set berkahir dengan skor 25-16 (game point)

Karena jam sudah menujukan pukul 5.25 dan tidak mungkin di lanjutkan ke set 2 akhinya kami di nyatakan kalah dan tidak mendapatkan Yakiniku.

"Kalian Semua kemari" teriak Ukai sensei ke kami.

Setelah berkumpul

"Evaluasi ku katakan besok, sekarang laksanakan hukuman kekalahan yang tadi kalah di pertandingan awal lakukan dua kali" teriak Ukai sensei

"Baik Sensei"

"Eh Suga kamu juga ikut?" Tanya Kazuma

"Tim ku di bantai habis oleh Haruka itu senpai" ucap Suga

Lalu ikut hukuman mengelilingi lapangan sambil lompat lantai (lupa namanya)

Sembil menjalankan hukuman.

"Oy Hinata apa di sekolah ini tidak ada basket Laki lakinya?" Tanya ku

"Entahlah aku juga tidak tau, aku belum pernah melihat mereka juga" balas Hinata

"Oh apa mereka memang tidak ada ya?" Ucap ku lagi

"Mereka ada Haruka kun, tapi mereka tidak aktif, kelakuan mereka seperti berandalan, mereka preman sekolah namun untungnya tidak mengganggu siswa, tapi kemarin kulihat ada seorang anak kelas satu mungkin, berlatih sendiri di lapangan basket" ucap Suga

Aku punya firasat buruk, "Ada klub basket tapi tidak ada umat" "ada umat tapi mereka berandalan" "lalu satu umat kelas satu bermain sendiri di lapangan basket"

"Sudah pasti Ahiru no sora" pikir ku

Note : mau tak masukin Kuroko tar terlalu op nih sekolah yang tipikalnya nih sekolah kurang maju maju amat.

"Suga senpai apa kamu kenal salah seorang pemainnya?" Tanya ku

"Jika kembali ku ingat, nama ketuanya adalah Momoharu"

"Nah lo benar kan" pikir ku

"Apa basket kita pernah juga menjuarai kejuaraan festival musim panas atau interhigh?" Tanya ku

"Entah lah, selama aku sekolah aku belum pernah mendengar basket menorehkan prestasi kejuaraan, kan Asahi?"

"Kurasa tidak pernah juga" ucap Asahi

"Di kelas ku ada yang namanya Chiaki dan dia tinggi besar, waktu ku tawari mau ikut voli dia mengatakan dia sudah ikut basket, namun sampai sekarang tidak pernah dia latihan" ucap Nishinoya

"Oh apa mungkin juga yang anak kelas satu itu teman sekelas ku?" Tanya Kageyama

"Lah kamu teman sekelas sendiri tidak ingat?" Tanya Yamaguchi

"Sudahlah Yamaguchi tidak ada untungnya mengatakan itu pada raja, yang penting kan rakyat ingat siapa rajanya" kata Tsukishima

"Sialan apa katamu huh" teriak Kageyama mau memukul Tsukishima

"Oy oy oy lanjut atau ku tambah" teriak Ukai sensei

Kageyama lanjut kembali ke hukuman

"Jika tidak salah namanya Sora, orangnya pendek mungkin lebih pendek dari Hinata" ucap Kageyama

"Haaaa lebih pendek dari Nishinoya san dan jadi pemain Basket?" Tanya Tanaka

"Oy aku terhina kamu memanggil ku pendek" kata Nishinoya

"Maaf senpai hanya bercanda" balas Kageyama

"Oy Haruka tadi Chika juga mencarimu loh" ucap Hinata

"Siapa iti Chika?" Tanya Kinnoshita

"Dia teman sekelas ku dan Haruka"

"Astaga aku lupa, aku juga tidak memberinya no hp ku" ucap Haruka

"Mamangnya kamu ada janji apa?" Tanya Kazuhito

"Aku ada janji untuk mengajari mereka kono"

"Kono?tentang kota?" Tanya Kageyama

"Bodohnya dia alat musik saja tidak tau" ucap Tsukishima

"Sudah sudah jangan ribut lagi atau sensei akan menambah hukuman kita" lerai Daichi

Hukuman telah selesai.

Kami kembali berkumpul ke Ukai sensei.

"Oy oy jangan memasang muka sedih itu padaku, kalian yang kalah bukan? Jadi mari kita makan yakiniku bersama" ucap Ukai sensei

Mata kami berbinar

"Untungnya teman ku dan sebagai senior kalian mereka itu baik, mereka mau menjajakan uang mereka untuk kalian"

"Terima kasih Senpai" teriak kami semua

"Tidak masalah sebagai balasannya kami menanti juara 1 nasional dari kalian ok?" Kata Kazuma

"Hai' " ucap kami lagi

Tapi sebelum itu

"Maaf sensei aku izin dulu aku ada janji di tempat lain"

"Eh Haruka tidak ikut?" Tanya Hideo

"Maaf senpai sekalian bukanya aku tidak sopan menolak kalian, tapi aku ada janji yang ku buat dengan klub kono"

"Klub musik kono?" Tanya Hideo lagi

"Benar senpai besok senin mereka ada pentas dan aku di suruh untuk melatih mereka"

"Oh baiklah tidak apa klub kono di zaman ku juga sangat hebat, jika kamu bisa mengajari mereka maka buatlah mereka juga bersinar seperti klub voli ini" ucap Hideo

Aku lantas mengambil tas dan menuju ke ruang klub kono.

Jam pukul 5.40 masih ada 5 menit lagi

Ku ketuk pintunya lalu kubuka pintunya dan kudapati mereka sudah meberesi koto mereka.

"Untunglah masih sempat"

"Oh Haruka, kukira kamu tidak akan datang ke sekolah" Ucap Chika

"Tentu saja aku akan datang maaf tadi aku tidak masuk sekolah"

"Tidak apa permainan kami sudah berkembang jadi kamu tidak perlu khawatir?" Ucap Chika

"Apa kamu yakin tidak perlu bantuan dari ku?" Tanya ku

"Yah sebenarnya perlu namun kurasa setelah mengingat kamu yang memang sibuk membuat ku agak bersalah meminta mu membantu" ucap Chika

"Jangan bicara omong kosong ini kalian mau berlatih di tempat nenek tua itu kan? Aku akan ikut kalian dan mari kita persembahkan permainan koto dan buat klub koto sekolah Karasuno bersinar" ucap ku

"Jangan bermimpi tinggi atau kamu akan jatuh" ucap Hozuki

"Kamu salah Hozuki san, bermimpilah setinggi mungkin dan berusahalah semampu mungkin juga, kita gagal dalam usaha tidak masalah dari pada gagal tanpa mencoba, namun terkadang kegagalan juga membuat kita down dan putus asa, maka buatlah kegagalan itu menjadi motivasi untuk melangkah maju dan mendapatkan apa yang kamu impikan" ucap ku

"Kamu tau apa tentang kegagalan huh?"

"Aku sama seperti mu, di usir dari keluarga, tapi ketahuliah mereka mengusir juga punya alasan, jika kamu mengambil contoh dari aku maka akan ku jawab untuk membuat diri sendiri mandiri dan belajar dari kesalahan yang ada" ucap ku

"Oy hentikan Hozuki" ucap Kurata Senpai

"Biarlah Kurata san, biar ku buka pandangan mengapa dia di usir dari Keluargannya"

"Kamu tidak tau kesepian yang ku alami" ucap Hozuki

"Kamu kesepian? Kamu tidak melihat mereka yang di belakang mu?" Tanya ku

"Maksud mu ap?"

"Lihat saja mereka" ucap ku

Dilihatnya Chika, Kurata Senpai, Mizuhara, Saneyasu, Michikata

"Ingat kamu punya teman sekarang, kmau tidak sendirian jadikan mereka keluarga barumu, teruhlah kepercayaan mu pada mereka, lihat juga sekarang mereka pun juga percaya padamu Hozuki san" ucap ku

"Sudahlah Haruka jangan memanas manasi Hozuki lagi mari kita ke rumah nenek saja" ucap Chika melerai

"Huh baiklah, tapi Hozuki ingat baik baik oke, bukanya aku jahat atau gimana ya, tapi pandangan mu kurang terbuka itu saja"

"Umm terima kasih dan akan ku ingat Haruka kun" balas Hozuki

Kami berjalan menuju ke Rumah Nenek siapa entah namanya.

Sesampainya di sana Chika minta izin untuk masuk.

Setelah di izinkan kami baru masuk.

"Permisi Nenek apa aku boleh pinjam kamar mandi untuk ku berganti pakaian?" Tanya ku karena aku bau keringat

"Kamu mandi saja sekalian keringat mu banyak dan tunggu sebentar apa kamu juga dari klub kono?" Tanya si nenek

"Saya bukan anggota tapi saya yang melatih mereka sementara sampai pentas senin depan" ucap ku

"Oh kamu juga bisa bermain kono dan bahkan bisa melatih mereka?" Tanyanya

"Ya kalau cuma mendengarkan nada Kuping ku bisa di andalkan lah nek"

"Bagus nanti aku ingin lihat permainan mu ok, sekarang mandilah, di sana ada kamar mandi basuhlah tubuh mu itu"

"Terima kasih"

Aku bergegas mandi setelahnya ku ganti pakaian, untung saja pakaian ganti selalu ku bawa.

Ku masuk di ruangan berlatih, kulihat mereka sudah mulai berlatih.

Suara petikan cepat dan di persimpangan berhasil melewatinya, ku dengarkan dengan teliti lagi ternyata ada kesalahan kecil namun permainan masih berlanjut hingga selesai.

Ku berikan tepuk tangan pada mereka.

"Maaf masuk secara tiba tiba, untunglah kalian tetap fokus" ucap ku

"Jadi bagaimana hasilnya tadi?" Tanya Hozuki

"Sebagai pemain Kono pro kamu tau bukan, walaupun itu berhasil sampai akhir tapi ada kesalahan yang di buat kota dan pada saat solo?" Tanya ku

"Memang benar tapi aku tidak mampu untuk mengajari mereka karena aku bingung bagaimana"

"Dengarkan aku Koto dan untuk Chika tunggu nanti, akan ku buat kunci sederhana untuk mu koto, camkan di otak mu kamu itu adalah bayangan dan bayangan selalu bertindak bersamaan dengan tubuh, tempo mu yang berlawanan walau terlambat sedikit masih membuat pendengar jeli merasa risih, apa kamu punya masalah pendengaran?" Tanya ku

"Aku tidak punya"

"Jika tidak maka jangan bunyikan suara pantul, itu akan sangat menggangu ok, jika kamu kehilangan ritme permainan maka improv saja, namun cara ini tidak ku anjurkan saat pertandingan, mengingat ini hanya penampilan murid maka tidak apa melakukan improvisasi, gunakan idemu dan kreativitas mu, kamu sudah hafal bukan setiap nada yang kamu petik paling tidak?"

"Aku sudah hafal"

"Bagus jika sudah maka coba cobalah jika salah lakukan improv"

"Baik Haruka san akan ku coba nanti jika gagal mengikuti tempo lagi"

"Bagus dan untuk Chika improvisasi mu keterlaluan banyak! Apa kamu pikun sampai lupa nada di buku?"

"Eh bukankah nada ku benar? Anggota yang lain tidak ada yang protes"

"Hozuki!!!" Ucap ku

"Yah yang penting enak di dengar cukup bukan" ucap Hozuki mengindar

"Astaga apa ini maksud mu?" ucap ku

"Dengarkan Chika, kamu boleh improvisasi hanya sedikit itupun hanya menyamakan tempo, jangan mengubah nada seenakanya, pendahulu membuat lirik ini dengan tujuan dan maksud yang sudah di pikirkan mantang dan baik pula, maka hormatilah dan jika kamu tidak tau sebenarnya permainan solo itu adalah yang terbaik"

"Maafkan aku aku tidak menyangka itu"

"Kurata Senpai boleh ku minta waktu 10 menit untuk mengajari Chika?"

"Silahkan Haruka kun" balas Kurata senpai

Ku turunkan kono Chika yang mahal itu dan ku pasang di depan ku.

"Boleh ku pinjam kan?" Tanya ku memastikan dulu

"Silahkan saja" jawab Chika

Ku mainkan kono itu dengan lembut dan postur tubuh yang indah serta jari tangan yang indah.

"Astaga pemain kono pro memang beda lihat postur itu dan cara memainkan tangannya" ucap Kota

Setiap petikan ku rasakan sendiri pesan yang mengalir di dalamnya.

Alunan pelan namun dengan petikan tinggi menggetarkan hati yang mendengarnya.

Chika yang mendengarkan seolah oleh mendapatkan pencerahan baru karena bunyi yang tidak pernah ia dengar.

Lalu permainan berhenti

"Apa hati kalian bergetar?" Tanya ku

"Ummm" mereka semua mengganguk

"Maka pesan nada ini tercapai" ucap ku

Latihan berlanjut namun saat jam 6.10 aku mengabari Saki bahwa aku akan pulang terlambat.

"Jadi kamu makan di luar atau di rumah?" Tanya Saki

"Di luar saja" balas ku

"Yahh padahal sudah ku buatkan sesuatu yang spesial untuk mu Haruka kun"

"Apa memangnya?"

Saki tidak membalas pesan lagi

"Waduh ngambek lagi sepertinya" pikir ku

Latihan terus berlanjut lagi hingga akhirnya selesai pukul 7.30 malam.

Aku segera pamit pulang karena Saki.

Saat berlari pulang aku melihat seorang gadis mungkin se umuran ku sedang duduk di bawah tiang lampu jalan.

Ku hampiri dia karena cd nya kelihatan, hendak ku tegur sebelum yang lain melihatnya.

"Oy kamu sedang apa di sini?" Tanya ku

Dia menoleh pada ku

"Wajing fak Sayu Ogiwara dari Higehiro?" Pikir ku

"Oh hanya anak sekolah, pergi saja sana jangan pedulikan aku" ucap Sayu

"Astaga dia ini mau jual badan aja belagu" pikir ku

"Huhh jika ku bawa pulang pasti Saki lebih marah tapi jika ku biarkan dia malah jadi cewek yang hina" pikir ku lagi

"Oy nama mu siapa?"

"Sudah jangan pedulian kamu lanjut saja"

"Aku punya rumah"

Sayu menoleh ke aku lagi

"Nama ku Sayu Ogiwara, jika kamu punya rumah apa kamu mau menampung ku, aku bisa memberikan mu bayaran nanti" ucap Sayu

"Ini yang pertama kali atau yang kesekian kali?"

"Aku baru pertama"

"Kamu habis dari mana?"

"Dari motel"

"Ok dia masih segel" pikir ku

"Kamu ada uang?" Tanya ku

"Sudah habis"

"Kamu kelaparan?"

"Iya"

"Ayo ikut aku kita makan dulu di Mc Donald sana"

"Baik tuan yang tampan"

"Eitssssshhhhh jangan menempel aku sudah punya istri"

"Eh lalu kenapa kamu membantu ku? Apa kamu ingin selingkuh?" Tanya Sayu

"Jangan aneh aneh ikut saja pokoknya dulu dan jaga jarak aman"

Sesampainya di pintu masuk Mc Donals tanpa ku sangka Yaichi memfoto ku dan mengirimkan nya ke Saki dengan capton

"Cie cie yang lagi bermesraan di malam jumat"

Lalu aku masuk bersama Sayu

"Kamu pesan apa? Aku bayar kan semaumu" ucap ku

"Benarkah kamu yakin?"

"Aku kaya asal kamu tau"

"Baik aku akan pesan ayam bucket ukuran sedang, ice cream , cola, kentang goreng besar, hamburger beef sedang dan toping keju yang banyak"

"Apa kamu yakin bisa menghabiskannya?" Tanya ku

"Tentu aku bisa jika tidak maka akan ku bungkus"

"Huh pesan saja yang di makan di sini urusan bungkus pesan lagi nanti"

"Eh jika seperti itu maka hamburger beef, cola dan Ice cream saja tuan Ayam dan kentang tolong di bungkus" ucap Sayu

"Aku pesan Ice cream dan kentang ukuran kecil"

"Semuanya jadi 5000 yen tuan, cash atau kredit?"

"Kredit saja ini kartunya" ucap ku lalu ku masukan pin dan pembayaran selesai.

Pesanan sudah siap dan kami mencari tempat duduk.

Setelah duduk ponsel ku langsung berbunyi

"Kamu makan dulu aku akan mengangkat telepon"

"Baik" ucap Sayu

"Oy tukang selingkuh siapa wanita yang bersama mu sekarang!!!" Teriak Saki marah marah

"Tetap tenang tetap tenang oke"

"Jawab atau langsung ku lapor pada ibumu agar di mutilasi dirimu"

Bulu tengkuk ku langsung merinding

"Ternyata kamu sudah tau wanita yang bersama ku di mc d ya?"

"Sudahlah Haruka cepat katakan siapa dia? Apa ini alasan mu tidak makan malam di rumah?"

"Bukan lah, masakan mu yang terenak Saki chan"

"Oh hebat sekali masih memuji ku padahal sedang dengan wanita lain"

"Walah ribet dah nih" pikir ku dan harus mencari alasan

"Begini begini wanita yang ku temu tadi namanya Sayu Ogiwara, dia ku temui di jalan, saat ku tanya mengapa dia masih di luar, dia menjawab butuh tempat tinggal karena baru di usir oleh orang tuanya, aku berniat membantunya dengan cara menjadikannya pelayan di resto yang akan ku buat nanti"

"Eh kamu akan buat resto? Ini bukan kebohongan kan Haruka kun?" Tanya Saki yang kudengar mulai menangis

"Suer suer Saki chan aku tidak berbohong, jika kamu memang tidak percaya Sayu akan ku bawa pulang ke rumah saat ini untuk bertemu dengan mu"

"Baiklah aku percaya padamu sekarang, saat pulang nanti jelaskan lebih rinci"

"Tentu sayang ku" lalu ditutup teleponnya

Aku kembali ke Sayu

"Baik Sayu Ogiwara aku tidak akan berlama lama lagi aku akan menawarimu suatu pilihan"

"Apa itu?" Ucapnya sambil memakan Ice creamnya

"Kamu ingin bebas tanpa aturan atau bebas tapi ada aturan sedikit"

"Bebas tapi ada aturan sedikit"

"Oke selanjutnya kamu pilih hidup bebas atau menetap di satu tempat"

"Menetap di satu tempat"

"Kamu rela mengorbankan semuanya?"

"Aku rela"

"Bodoh jangan rela tolol" ucap ku

"Eh tapi aku memang rela" ucap Sayu

"Sebenarnya hidup mu pilihan mu, aku tidak berhak mencampurinya namun mengingat kamu gadis dengan postur tubuh menarik membuat ku agak khawatir padamu jika ada om om yang bertindak tidak senonoh padamu"

"Lalu apa yang akan kamu lakukan tuan?"

"Oh nama ku Haruka Shinomiya panggil aku Haruka, untuk itu aku ingin membantumu dengan sedikit cara itupun jika kamu mau"

"Aku mau" balasnya cepat

"Bisa kamu ceritakan kenapa kamu kabur dari rumah?"

Sayu diam

"Ceritakan saja sedikit" ucap ku lagi

Satu tetap diam

"Apa karena tekanan dari keluarga mu terutama kakak mu?"

Sayu menenteskan air mata dan mengangguk

"Jangan menangis kamu buat pilihan dan kamu harus tegar terhadapnya!" Ucap ku

"Kamu tidak menyalahkan tindakan ku?" Tanya Sayu

"Setiap orang punya alasannya, namun aku sebagai orang asing hanya bisa berkata kuatlah akan keputusan mu dan ambil waktu yang tepat untuk menengok kembali keluarga mu, tidak kembali tidak apa tapi buatlah dirimu mandiri"

"Kamu benar Haruka san, tapi aku masih belum berani untuk kembali"

"Maka dari itu, aku disini untuk membantu dirimu"

"Maksudnya?"

"Aku akan mendirikan Restoran aku ingin kamu menjadi salah satu pegawai lepas(tidak terikat kontrak)"

Sayu tampak bingung karena dia tidak punya pengalaman sama sekali.

"Sudah jangan bingung cuma melayani pelanggan saja kok, jika mau kamu akan ku gaji sekarang dan ku carikan tepat tinggal sementara" ucap ku lagi

"Bukan kah mau terlalu percaya padaku Haruka San?" Tanya Sayu

"Aku bisa menilai orang kurasa" jawab ku

"Baiklah Haruka san aku menerimanya dan tolong rawatlah diriku"

"Kamu punya Hp atau id penganal?"

"Ku buang ke laut"

"Hebat Sayu san"

"Hehehe karena untuk meninggalkan jejak"

"Baik untuk sekarang akan ku taruh saja kepercayaan ku padamu tolong kamu jangan hianati kepercayaan ku juga"

"Baik Haruka san"

Ku telepon Tsukasa menyakan apa ada apartemen yang sisa karena di area itu apartemen bisa murah tapi Tsukasa sangat seleksi pada pelanggan.

"Oh Haruka kun ada apa"

"Ini Tsukasa san ada teman ku yang ingin mencari apartemen apa ada yang kosong?"

"Bisa ku bicara dengan teman mu dulu Haruka kun"

"Bisa"

Lalu ku serahkan hp ku pada Sayu

"Halo"

"Namamu siapa?"

"Saya Sayu Ogiwara"

"Kembalikan ke Haruka hp nya"

Hp di kembalikan padaku

"Ada apartemen kosong di lantai 2 no 10, sewa sama dengan mu 50rb per 6 bulan apa teman mu mau?"

"Fasilitas sama?" Tanya ku dulu

"Khusus sekarang hanya ada kulkas kompor beberapa alat dapur dan kasur lipat"

"Ok itu lebih dari cukup" ucap ku

"Baik nanti suruh teman mu ke apartemen ku untuk menyelesaikan pendaftaran dan administrasi nya"

"Baik Tsukasa san dan terimakasih"

Telepon di tutup olehnya

"Aku sudah mendapatkan biaya 50 rb per 6 bulan"

"Boleh hutang dulu?"

"Ya tidak boleh lah"

"Lalu bagaimana?" Tanya Sayu

"Gaijmu pertama akan kuberikan untuk kamu hidup, ayo ikut aku ke atm dulu"

"Baik Haruka san"

Aku dan Sayu ke atm untuk tarik tunai.

Ku berikan padanya 300rb yen

"Bukankah ini terlalu banyak Haruka San?" Ucap Sayu

"Anggap saja itu bonus karena kamu yang pertama sebagai karyawan ku, pagi besok jam 6 bangunlah untuk ikut aku berolahraga dan bertemu istriku"

"Baik Haruka san terima kasih atas bantuan mu"

"Tentu Sayu san"

Kami berjalan ke area apartemen dan ku suruh sayu untuk ke apartemen Tsukasa dulu untuk mengurus beberapa dokumen.

Sementara aku berjalan ke lantai 3 dimana istri tersayang ku sudah cemberut menunggu kepulangan diriku.

.

.

.

.

.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C27
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login